"Jika dia ditakdirkan untukmu akan ada beribu-ribu cara dari Tuhan untuk mempertemukanmu dengannya yang menjadi takdirmu"
~AL~
Alexa baru saja pulang dari tempat kerja Chelsea, ia tiba di rumah dengan wajah masam, karena masih dongkol dengan perilaku pelanggannya tadi.
Flashback on
Alexa baru saja selesai mengerjakan pekerjaannya dan ia berencana akan pulang, namun saat akan pulang langkahnya terhenti karena pak Danu memerintahkannya untuk mengantar makanan ke salah satu pelanggan, dan Alexa pun menurutinya.Saat sudah sampai di depan rumah sang pelanggan Alexa langsung menekan bel dan tak berselang lama pemesan makanan itu keluar, tapi bukan perilaku ramah yang Alexa dapat melainkan amukan dari sang pelanggan.
"Ini pesanan-" belum selesai ia menyelesaikan ucapannya pelanggan itu udah marah-marah duluan.
"Lo tuh becus kerja nggak sih ha? Gue tuh udah nunggu sampai lumutan tapi pesanan gue nggak sampai-sampai"
Alexa tetap berusaha sabar dan memilih mengalah dari pada nanti pekerjaan Chelsea yang terancam, kan kasihan juga si Chelsea. Batin Alexa menimang-nimang.
"Maaf sudah membuat anda menunggu, saya tak akan mengulanginya lagi" ujar Alexa akhirnya, namun ternyata memilih mengalah dari pelanggannya ini adalah pilihan yang salah, bukannya menerima permintaan maaf Alexa, malah dia semakin menjadi-jadi.
"Ehh lo pikir cuma dengan kata maaf bisa buat perut gue kenyang ha? Nggak ya, jadi maaf Lo tuh nggak guna buat gue. Seharusnya Lo tuh kalo udah nggak niat kerja lebih baik resign aja, nggak guna tau kalo Lo kerja tapi ngecewain pelanggan kayak gini. Lo dengar nggak sih gue ajak ngomong, bisu Lo ya diam mulu"
Flashback off
Mengingat kejadian tadi yang menimpanya, membuat darahnya jadi mendidih.
"Ih dasar cowok kaleng rombeng nyebelin, semoga gue nggak ketemu dia lagi" ujar Alexa bersungut-sungut dan melenggang masuk kedalam rumah.
*****
Suara riuh penonton balap liar semakin menjadi-jadi, mereka sudah tidak sabar menyaksikan perlombaan balap liar antara alvino dan Bara, kedua belah kubu saling beradu mulut menjagokan jagoannya masing-masing. Alvino datang bersama ke 3 sahabatnya Aldi, Kevin, dan Revan. Sedangkan Bara datang bersama dengan Randy sepupunya.
"Malam ini lo bakal gue kalahin Vin" Bara berkata dengan percaya diri.
"Jih, jangan sok Lo Bar. Kalau mimpi tuh jangan tinggi-tinggi nanti kalau jatuh sakit, Lo dan Alvino tuh kemampuannya beda jauh," ujar Angga meremehkan.
"Heh, sekarang Lo bisa aja ngomong kayak gitu, tapi kita lihat aja nanti iya kan Bar," Randy membela Bara dengan menampakkan senyum devil. Bara pun mengangguk mantap.
"Halah Lo tuh cuma omongannya aja yang gede, tapi kenyataannya bulshit," Kevin sahabat Alvino juga ikut meledek Bara.
"Udah-udah kalian tuh ngapain aja sih ribut Mulu kayak anak kecil, kalau gini terus gimana balapannya bisa mulai," ujar Revan menengahi. Memang diantara 3 sahabat Alvino, Revanlah yang bisa dibilang paling dewasa, mungkin karena Revan tipekal cowok yang irit bicara dan dingin terlebih lagi dengan yang namanya cewek. Sedangkan Kevin dan Angga justru sebaliknya mereka berdua tipekal cowok yang suka gonta ganti cewek tiap ada yang cantik dikit langsung disikat.
"Nah betul tuh kata Revan, ribut Mulu Lo pada kayak bocah tau nggak?!" ujar Alvino menyetujui ucapan Revan.
"Halah Bacot Lo Vin, ayo kita langsung aja tanding buktiin siapa yang bakal menang."

KAMU SEDANG MEMBACA
AL {ON GOING}
Novela JuvenilCover by pinterest Cinta pandangan pertama itu memang indah rasanya, apalagi saat kita menginjak usia remaja. Namun, ketika cinta itu pergi tanpa sepatah kata, apakah akan sama ceritanya? Dan Bagaimana jadinya jika cinta itu datang dan memengaruhi p...