Chapter 11

1K 166 35
                                    

Maaf ya riris update nya lama banget hehhe.. Kemaren tuh riris menikmati jadi reader kyak kalian.. Males banget gitu mau ngetik 😁😁 sebagai permintaan maaf nya riris kasih double up hari ini.. 🎉🎉🎉

Happy reading everyone 😊😊

.

Setelah drama ingin menyusui sunghoon, kedua anak adam itu terlihat masih mengarungi mimpi indah. Dengan si kecil montok yang memeluk nyaman dengan kepala bersandar di dada bidang sang dominan. begitupun sebaliknya, tangan sang dominan bertengger nyaman di salah satu belahan pantat montok milik si kecil.

Tenang saja, kepolosan sunghoon masih terjaga kok.. Sunoo tak sampai hati menodai kepolosan pangeran tampan nya itu.. Dia hanya memeluk sunghoon setelah memberikan kecupan manis di bibir sunghoon singkat.

Mungkin lain kali akan benar-benar sunoo pikirkan untuk mengajari beberapa hal dewasa pada sunghoon hehehe..

Tok tok tok....

Bunyi ketukan pintu membuat si mungil terusik dari tidur nyenyak nya.

Mengerjabkan mata pelan, sunoo lantas melirik jam di samping nakas yang menunjukkan pukul 6.30 pagi.

"hoam.. Ughh astaga sudah pagi ternyata.." ucap sunoo belum menyadari posisi nyaman nya.

Tok tok tok...

"ya.. Sebentar" ingin beranjak bangun dan melihat siapa yang mengganggu tidur cantik nya itu, tapi tertahan karena lengan kekar melingkar erat di pinggangnya.

Nyuut..

"omoo... Apa itu barusan..." sungguh sunoo agak terkejut karena remasan erat di salah satu belahan montok nya itu.

Menolehkan kepala nya ke bawah, membuat sunoo tersentak kaget melihat tangan sunghoon bertengger cantik di pantat nya sesekali meremas gemas aset berharga nya itu..

"astaga.. Sungguh aku tidak percaya ternyata calon suami masa depan ku mesum juga.." gumam sunoo lirih.

"sayang sekali kehangatan dan kenikmatan ini harus terhenti sekarang pangeranku. Aku harus bangun sebelum seseorang di luar membuat keributan dan membangunkan mu sebelum jam bangun tidur mu dan membuatmu mengamuk lagi..." beranjak dari ranjang setelah berusaha keras menyingkirkan ke dua tangan sunghoon yang melilit erat tubuhnya itu dengan hati-hati agar sang pangeran tidak terusik dari tidur lelap nya.

Setelah memastikan sunghoon nyaman, menggantikan tubuhnya dengan guling agar bisa di peluk sunghoon dan menyelimutinya kembali sebatas dada. Sunoo lantas tergesa-gesa membuka pintu.

"eoh.. Bibi song, ada apa..? " ucap sunoo melihat bibi song dan 2 orang pelayan berdiri di depan pintu kamar sunghoon.

"maaf dr. Kim.. Nyonya besar tadi menelpon dan menyuruh saya agar dr. Kim membawa tuan muda belanja buah ke pasar tradisional"

"emm.. Kenapa harus ke pasar bibi song..? Kita bisa belanja di supermarket.." sunoo bingung dengan permintaan calon mertuanya yang cantik itu. Tentu bukan karena sunoo anti dengan pasar tradisional, bahkan saat kecil dulu ibu nya sering mengajaknya belanja ke pasar dan sunoo sangat menyukai nya. Tapi yang membuat nya bingung adalah, tuan mudanya yang terlahir dengan sendok emas harus belanja ke pasar, astaga apa tidak salah..? Takut-takut nanti malah mengamuk di pasar kan jadi repot.

"tidak dr. Kim.. Nyonya menyarankan anda dan tuan muda berbelanja ke pasar karena beliau melihat tuan muda sudah banyak perkemembangan sehingga beliau ingin tuan muda bisa mengatasi rasa takut nya dengan bertemu orang-orang.."

Dr. Kim (SungSun Couple) {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang