chapter 2

1.2K 180 12
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Cklek

Bunyi pintu terbuka membuat sosok di dalam ruangan tersebut menoleh.

Jeon jungkook pemilik perusahaan jeon corp tersebut hanya melirik sekilas kedatangan sang dokter yang sudah di tunggu nya sejak 30 menit yang lalu itu.

"Maaf membuat anda menunggu lama tuan" ucap dr. Kim, merasa bersalah ketika di rasa sang tamu terlihat bosan menunggunya.

"Langsung saja dr. Kim, kau pasti sudah mengenal ku kan?"

Mengangguk, "tentu saja siapa yang tidak mengenal anda, pemilik perusahaan terbesar nomor 1 se asia. Jeon jungkook, benar?"

"Bagus, aku tidak perlu repot-repot memperkenalkan diri" ucapnya datar.

"Maafkan saya tuan, tapi apakah kita memiliki janji temu sebelumya?"

"Tidak. Aku kemari karena recommendasi dari teman ku. direktur rumah sakit ini yang menyarankan ku untuk menemui mu dr. Kim"

"Aa-ah appa?" Gumamnya

"Maaf jika mengganggu pekerjaan mu dr. Kim. Aku sangat membutuhkan bantuan mu"

"Tak apa tuan, bantuan apa yang anda butuhkan? apakah anda sedang dalam masalah?"

Jungkook terdiam sesaat, sebelum berkata "Tidak, bukan aku tapi putra ku. bisakah kau membantuku dr. Kim?"

"Putra anda?"
Jungkook mengangguk

"Apa yang terjadi dengan putra anda tuan? apakah anda membawa rekam medik pasien?"

Jungkook lantas mengeluarkan map coklat yang sedari tadi berada di samping tempat duduknya. lantas menyerahkannya pada sunoo.

Dengan sigap sunoo menerimanya, membaca dengan teliti setiap baris kata yang tertera pada lembaran kertas tanpa terlewat sedikitpun.

"Park Sunghoon...." Gumam sunoo, tapi masih bisa di dengar oleh jungkook.

"Insomnia, mudah mengamuk, mood swing yang tak terkendali..." Sunoo terus menggumam tentang gejala-gejala yang di derita pasien melalui rekam medik yang ia baca.

Terdiam cukup lama, jungkook angkat bicara ketika yakin sang dokter sudah menyelesaikan analisis nya. "Sunghoon, dia putra ku satu-satunya. Kau mungkin bingung kenapa marga kami berbeda kan? aku akan menjelaskannya untuk mu dr. Kim, jadi dengarkan baik-baik karena aku tidak akan mengulangi kata-kata ku!"

Sunoo mengangguk sekilas mengiyakan.

"Sebenarnya dia bukanlah anak kandung ku. Dia adalah keponakan ku, anak dari adik perempuan ku. Saat itu mereka akan pergi berlibur, tetapi kejadian yang tak diinginkan
terjadi, mengakibatkan ke dua orang tua nya meninggal dan membuatnya trauma."

Terdiam sesaat lantas jungkook melanjutkan ceritanya kembali.
"sejak saat itu hak asuh Sunghoon jatuh padaku karna hanya aku saudara yang di milikinya. aku tidak mengubah marganya untuk menghormati mendiang orangtuanya, itu sebabnya marga kami berbeda."

Sunoo mengangguk paham, ia melirik kembali kertas putih berisikan rekam medik Sunghoon yang ia genggam.

"Di sini di jelaskan bahwa putra anda mengalami PTSD benar?"

Jungkook hanya diam, enggan menjawab pertanyaan sang dokter. Tapi sunoo tau hanya dengan melihat ekspresi sang CEO bahwa yang dikatakan nya benar.

"selain insomnia, kecemasan berlebih, mudah mengamuk, membatasi diri dengan lingkungan luar. Apakah ada gejala khusus yang belum anda sebutkan? Tak apa tuan, anda harus menjelaskan detail nya pada saya. Sehingga saya bisa membantu putra anda untuk sembuh, anda tidak perlu khawatir."

"sebenarnya selain gejala yang kau sebutkan barusan sunghoon juga mempunyai gejala lain dokter..." Jungkook menghela nafas sejenak. "putraku.. Dia tidak bisa berada di ruang gelap, awalnya aku tidak tau. Saat itu aku dan istriku melakukan perjalanan bisnin ke jepang meninggalkan sunghoom dengan para maid dan dokter yang biasa menanganinya, saat itu hujan deras kerusakan terjadi pada gardu listrik di dekat rumah akibatnya lampu menjadi padam untuk beberapa saat...."

Sunoo dengan tenang mendengarkan dan mencatat apa yang menurutnya penting.

"butler tiba-tiba menelpon, mengatakan jika sunghoon berteriak histeris dan mengamuk dan mencoba bunuh diri. Saat itu aku berpikir apa yang salah, karna saat ku tinggalkan dia dalam keadaan yang stabil tidak sering histeris dan mengamuk. Saat itu juga kami memutuskan untuk pulang dengan jadwal penerbangan tercepat. Setelah tiba dokter mengatakan bahwa sunghoon juga phobia pada ruang gelap.."

Sunoo mengernyitkan dahinya mendengar penjelasan jungkook. "sepertinya anda belum menjelaskan semua nya pada saya terkait kejadian yang menimpa sunghoon-shi tuan? Saya harap anda bisa terbuka pada saya karna ini penting, agar saya bisa menentukan pengobatan seperti apa yang tepat untuk kesembuhan sunghoon-shi."

"aku tidak tau pasti kejadian yang sebenarnya dr. Kim. Saat tiba di rumah sakit seseorang mendatangiku mengaku bahwa dia adalah saksi mata.. Aku membawa nya kemari agar kau bisa menanyakan apapun yang ingin kau ketahui.. Apakah kau tidak keberatan jika dia kupanggil kemari..?"

Sunoo tersentak kaget, dia sempat bergelung dengan pikirannya sendiri barusan.. "ya tuan... tentu saya tidak keberatan, itu akan sangat membantu jika dia mau menjelaskan detail kejadiannya."

Jungkook lalu menghubingi seseorang "bawa dia masuk...."

Tak lama seorang pria paruh baya masuk ke ruangan di ikuti 2 bodyguard..

Sunoo dengan cekatan mempersilahkan sang tamu untuk duduk.

"perkenalkan, saya kim sunoo anda bisa memanggil saya dr. Kim." ucap sunoo dengan nada ramah tak lupa dengan senyum secerah mentari.

Membalas uluran tangan sunoo
"saya Lee Hee Seung, senang bertemu dengan anda dr. Kim."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC

(Sunoo mah gak perlu pake blush on pipi nya udah kayak buah peach

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Sunoo mah gak perlu pake blush on pipi nya udah kayak buah peach.. Pink banget wooooy tinggal di ngap aja itu sama si sunghoon wkwkwk)


TRAILER 2 UDAHH RILIS YEOROBUNNNNN JAN LUPA STREAMING.... OMG SUNGHOON GANTENG BANGET WOOY 😭😭😭

Dr. Kim (SungSun Couple) {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang