Chapter 5 "Sick."

72 11 5
                                    

"Bukankah selama ini kau berpikir aku menyebalkan?"

Kashi mendekatkan wajahnya ke wajah Amatsuki. Seringaian tipis mulai tercetak di wajahnya

"Karena aku percaya Kashi-san tidak akan melakukan hal aneh padaku." Ucap Amatsuki polos dengan wajah berbinar-binar

Kashi menatap Amatsuki lekat. "Kau yakin?" Tanyanya. Ia semakin menguatkan tangannya pada Amatsuki

"K,kashi-san ittai-" Amatsuki tersentak. Kashi tiba-tiba mengendus lehernya

"G,gelii.." Amatsuki tertawa kecil. Tanpa sadar kaki Amatsuki menendang nendang di kasur pelan

Kenapa dia tidak berpikir itu menyebalkan baginya? Kenapa malah ketika bicara orang yang disukainya malah sebaliknya? Batin Kashi memicingkan matanya

Kashi turun dari kasur. "Nee, Ama-chan. Boleh aku mandi disini?"

Amatsuki ikut bangun. "Eh? Yah.. Boleh saja sih.. Kau butuh handuk kan? Chotto matte ne." Ucapnya berjalan kearah lemari kemudian mengambil handuk

"Ini~" Amatsuki menyodorkan ke Kashi sambil tersenyum

"Sankyuu." Setelah menerimanya, Kashi langsung pergi ke kamar mandi. Hal yang pertama ia lakukan adalah melepas topengnya dan menatap dirinya di cermin

Plak!

Ada apa denganku?!!! Kashi menepuk kedua pipinya kencang. Wajahnya masih terasa hangat

Kashi menyisir rambutnya sampai kebelakang lantas menghela napas.

Dengan pikiran yang masih ganjil di kepalanya, ia pun memutuskan untuk mandi

Selesai mandi, Kashi keluar telanjang dada. Tak lupa ia kembali memakai topengnya setelah itu ia keluar

"Oh? Sudah selesa- heh?! Kok gak pake baju?! Nanti masuk angin, aho! Kukira kau pakai dalaman kaos atau semacamnya." Amatsuki berkacak pinggang. Sifat emak-emaknya keluar. Menatap Kashi telanjang dada yang hanya mengusap rambutnya dengan handuk

"Hah? Aku tidak mungkin sakit. Shinpai shinaide~"

Tiba-tiba Amatsuki melempar kaos dan menatap Kashi tajam. Pakai. Demikianlah pesan dari wajahnya

Kashi seketika merinding. Uwaah yabai- dia bahkan lebih seram dari Rib. Akhirnya setelah di lempari baju, Kashi memakai baju itu. Beberapa detik kemudian, penciuman nya menangkap sesuatu.

.. Bau Ama-chan. Tanpa disadari Kashi sendiri, semburat merah muncul di pipi Kashi yang tidak dapat ia tahan

"Ah, ternyata badanmu sama denganku. Kukira ukuran bajumu lebih besar." Amatsuki memegang dagunya

Baunya wangi.. Kashi masih terpaku dengan bau baju Amatsuki sehingga ia tidak terlalu mendengarkan

"Kashi-san? Oi Kashi-san!" Amatsuki melambai di depan wajah Kashi.

Kashi tersadar. "Ah- maaf, ada apa?" Kashi menoleh ke arah Amatsuki

"Daritadi kau mendengarkan tidak sih?" Amatsuki menghela napas pelan.

"Gomen gomen.." Kashi tersenyum kecut

"Ah.. Aku punya ide agar kau lebih dekat dengannya. Bagaimana kalau memberi pakaianmu padanya? Misalkan meminjamkan hoodie atau jaket." Kashi berjalan ke kursi Amatsuki dan mehempaskan punggungnya disana

"Boleh juga sih.." Amatsuki menaruh tangannya di dagu dan berpikir

Pertama aku harus tau siapa yang dia maksud 'suka tapi tidak terbalas' aku atau Luz. Tapi jika sifat dia seperti ini akan lebih merepotkan. Aku tidak tau apa yang ada di pikirannya soal diriku. Jika dia diterima oleh Luz, maka mau tidak mau aku mengambil tindakan khusus. Kashi sibuk memperhatikan Amatsuki sampai terbawa ke lamunannya

- [Mission] -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang