chapter 9 "Take a rest."

54 9 4
                                    

"Amanogawa kecelakaan!!" Seru Nanashiki dari seberang telepon

Jantung kashi seakan berhenti. Pupil matanya mengecil

"Kau dimana?" Tanya Kashi datar. Nanashiki memberitahukan alamat rumah sakitnya. Kashi langsung berlari ke stasiun dan menuju ke rumah sakit Amatsuki berada

Sesampainya di rumah sakit, ia melihat Nanashiki sedang berada diluar

"Kenapa kau disini? Darimana kau tau kalau dia kecelakaan?" Desak Kashi

"Mafumafu yang memberitahuku." Nanashiki berkata beberapa kalimat lagi yang membuat Kashi hilang kendali dan berlari kedalam

"Kashi!!" Tanpa mempedulikan teriakan Nanashiki, Kashi berlari kedalam. Menuju IGD

Sial sial sial. Kenapa kau bisa menyerah begitu saja saat ia bersama orang lain? Harusnya kau terus menemaninya, dasar bodoh!! Kashi memaki dirinya sendiri

Napasnya tersengal, ia berhenti 10 meter dari pintu IGD. Lalu matanya menangkap Mafumafu, Tomohisa, dan beberapa orang yang tak ia kenal. Tapi anehnya, Luz tidak ada disana

Sambil berusaha mengatur napas, Kashi menghampiri mereka

"Permisi. Bisa beritahu aku apa yang terjadi padanya?" Tanya Kashi datar. Semua mata memandang kepadanya

Mafu yang habis terisak mendongak. Lalu terdiam. "Jadi.. Kau orang 'itu' ya.." Ucap Mafu sesegukan

Kashi menaikkan alisnya. "Apa yang kau maksud? Langsung saja ke inti. Apa yang terjadi pada Ama-chan?"

"Namaku Sakata, aku selalu dengar dari Amatsuki. Dia punya seseorang yang berharga baginya. Dia bilang, hidupnya penuh rahasia, orangnya menyenangkan. Dan katanya sering mengunjunginya hanya untuk menghabiskan malam bersamanya. Apa itu kau?" Tiba-tiba, lelaki bersurai merah berkata

Mulut Kashi mengatup. Berharga? Aku kan hanya temannya. Batin Kashi

"Bukan. Aku hanya temannya-"

"Amatsuki bilang 'bahkan ia membantuku menyatakan perasaan pada Luz-san' begitu." Sakata menunduk

"Dan dia bilang, topeng adalah ciri khasnya." Lelaki bersurai brunette ikut menyahut. Tatapan matanya kosong

"A-apa? Kenapa kalian menanyakan itu?" Kashi makin dibuat bingung. Ia hanya ingin tau keadaan Amatsuki dan kejadian sebenarnya

"Katanya kau tidak mengunjunginya lagi ya akhir-akhir ini? Kau tau, energi yang biasanya jadi berkurang. Meskipun senang karena jadian dengan Luz-san, dia selalu bilang seolah kehilangan sesuatu." Ujar Mafu sambil menyeka hidungnya. Lantas kembali menangis

Aku? Amatsuki merindukanku? Batin Kashi merasa semakin sesak di dadanya

"J-jika.. Kau memang.. Orang yang dimaksud.. Tolong.. Kembalilah.. Dia membutuhkanmu.." Mafu menutup matanya dengan lengan dan berusaha menahan isakannya

Setelah perbincangan antar Kashi dan teman-teman Amatsuki, dokter keluar dari IGD menyatakan bahwa Amatsuki baik-baik saja. Hal itu membuat teman-teman Amatsuki menghela napas lega

Namun, lain hal dengan Kashi. Di kepalanya begitu banyak pertanyaan yang membuatnya semakin stres

Disaat teman-teman Amatsuki hendak mengajak Kashi masuk, lelaki bertopeng itu sudah menghilang tanpa tanda-tanda

Nanashiki menghampiri Kashi yang menyendiri di sisi gedung rumah sakit yang jarang dilewati orang. Kashi sedang memeluk lutut dengan wajah dibenamkan ke lututnya.

Nanashiki duduk di sampingnya sambil ikut memeluk lutut. "Gimana? Kau sudah bertemu dia?" Tanyanya pelan

Kashi menggeleng. Nanashiki hanya menghela napas. Ia sudah mendengar semuanya dari Rib.

- [Mission] -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang