Tribun lapangan SMA Androcles ramai. Banyak siswa-siswi yang duduk di tribun guna untuk menonton pertandingan basket antara SMA Androcles dan SMA pelita.
Di tribun sebelah timur, Anggota Mevlator berkumpul disana guna memberi support dan sesekali menggoda cewek-cewek disana.
Tidak semua dari inti Mevlator mengikuti basket, hanya Alresca, Samudera, Dipsah yang mengikuti. Sedangkan Lean, Tara, dan David mengikuti futsal. Pertandingan dimulai dengan Samudera yang menjadi kapten.
SEMANGAT WOYYY
SMA ANDROCLES
PASTI JUARA
"Samudera sayang. Semangat ya pasti kamu bisa ngalahin mereka." Pekik Giska menyemangati Samudera selaku pacarnya.
Vale menatap sahabatnya jengah. "Kamu bisa diem gak sih? Berisik banget."ujarnya.
"Bodo amat, Val. Gue gak peduli."
"Ish. Telinga aku panas dengernya."
"Heh! Yang teriak-teriak juga banyak ya bukan cuma gue aja." Balas Giska dengan mata melotot.
"Tau ah." Kesal Vale.
*****
Kembali lagi ke lapangan.
Kedua tim dari sekolah berbeda itu memainkan permainan basket dengan sangat sengit. Sesekali umpatan keluar dari mulut anggota basket SMA Pelita karena sangat sulit menembus pertahanan dari SMA Androcles.
Risky menggiring bola yang sedang berhadapan dengan Dipsah. Namun, Dipsah berhasil merebut bolanya. Teriakan keras datang dari pendukung SMA Androcles. Bahkan anak-anak Mevlator juga tak kalah heboh. Dipsah dengan mulus menggiring bola mendekati ring lawan, namun Lintang berhasil menghadangnya dan membuat pertahanan bersama Yoga. Dipsah terkepung, tak punya pilihan lagi dia langsung melempar bola dari atas kepala dan diarahkan ke Resca. Alresca menangkap bola itu dan langsung melakukan shooting dari jauh.
Gotcha
Teriakan heboh menggemuruh di tribun Androcles. Sebab pertandingan ini dimenangkan oleh SMA Androcles. Skor 11 - 07 kelima lelaki tampan yang tiga dari inti Mevlator bertos satu sama lain karena bisa memenangkan pertandingan ini. Para anggota basket Androcles mendekat ke anggota SMA Pelita, dan bertos serta berpelukan ala laki-laki.
"Selamat Broo, permainan kalian bagus." Selamat dari kapten SMA Pelita. Lantas Lintang mengulurkan tangan pada Samudera sekalu kapten dari SMA Androcles.
"Thanks. Lo semua juga hebat." Samudera menerima uluran tangan Lintang. Lintang mengangguk kemudian pamit undur diri bersama teman-temannya.
"Woy Dajjal! Gak di rayain sambil makan-makan nih?!" Pekik Tara.
"Harus dirayain lah. Dipsah yang traktir." Sahut Alresca dengan semangat.
Dipsah melotot. "Apa-apaan anjing. Lo kira gua bank berjalan apa?!"
""Sekali-kali kek Lo traktir pelit amat." Pekik David.
"Gue itu bukannya pelit. Cuma lagi menabung buat masa depan."
"Masa depan apaan. Lo aja gombal sana sini cewek dimana-mana. Yang ada masa suren." Sahut Lean.
"Eh. Gak git--" ucapan Dipsah terpotong karena teriakan seorang gadis dari belakang.
"Samudera sayang!" Teriak gadis yang berjalan mendekat kearah anak-anak Mevlator bersama sahabatnya.
"Apa?" Ujar Samudera
"Nih minum." Gadis itu menyodorkan satu botol air mineral kepada Samudera.
Samudera mengelus puncak kepala gadis itu. "Thanks." Samudera meminum air mineral yang diberikan gadis itu.
"Gis, kok cuma Sam aja sih yang dikasih. Gua gak gitu?" Ujar Alresca yang sedari tadi melihat interaksi keduanya.
"Bodo amat. Beli aja sendiri." Sewot Giska.
"Huuuu ibu ketua pelit." Ejek Alresca dan Dipsah saling bertos dan diakhiri dengan tawa.
Mereka yang disana menggelengkan kepala pelan. selalu saja bila ada Giska maka akan menjadi bahan ledekan Alresca dan Dipsah. sedangkan gadis di sebelah Giska tersenyum tipis dia menatap Alresca kemudian menyodorkan satu botol air mineral kepadanya "nih minum, belum aku bukak kok. tenang aja." Gadis itu menatap Alresca dengan senyumnya.
Alresca mengerjakan matanya setelah itu menerima minuman itu. "makasih ya cantik. Baik banget gak kayak yang situ." Alresca melirik Giska yang sudah melototkan matanya. Dia malah terkekeh lantas meminum air mineral itu.
"Eh, Lo kan cewek yang kemarin tabrakan sama Resca kan?" Tanya David menelisik gadis itu.
"Emm, i-iya kak. Kenalin nama aku Stella Valerie. Kalian bisa panggil aku Vale."
"Kalau gue panggil sayang aja gimana?" Goda Tara. Alresca menatap Tara tajam. "Gak boleh, enak aja Lo." Sewot Resca.
"Loh, kok jadi sewot sih? Hayo, Resca suka pada pandangan pertama ya." Dipsah menatap Resca dengan senyum jahilnya.
"Enggak anjir. Gak usah ngadi-ngadi lo."
"Udah-udah kita lanjut nanti, sekarang ke kantin gua laper." Lerai Lean yang sedari tadi diam.
"Ayok lah, gua yang traktir." Celetuk Sam yang dihadiahi sorakan dari anggota Mevlator.
Mereka semua berjalan berjalan menuju kantin. Bahkan kedua gadis tadi juga ikut karna ajakan dari sang ketua. langkah mereka memenuhi koridor. Tapi, mereka sama sekali tak menyadari bila ada yang memisahkan diri dari gerombolan itu yang pergi menuju tempat lain. Siapakah dia?
*****
Hayolo siapaaa?
Jangan lupa vote:)
See you....
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRESCA
Teen Fiction[FOLLOW DULU BARU BACA] _________________ Ini sepenggal kisah tentang mereka yang ingin bersatu tapi harus rela berpisah hanya karena dendam masa lalu. Kisah seorang pemuda yang harus berjuang hidup dan matinya. Kisah pengkhiatan, persahabatan, dan...