Seorang pemuda berdiri di depan cermin wastafel yang berada di toilet pria. pemuda itu membasuh hidungnya yang sedari tadi mengeluarkan darah. setelah darahnya hilang pemuda itu membasuh wajahnya. sedari di lapangan tadi, mati-matian dia menahan tubuhnya agar tidak tumbang.
Pemuda itu mengusap wajahnya kasar. selalu saja begini. kapan dia bisa kembali normal seperti dulu lagi? pemuda itu lelah. setiap hari harus mengkonsumsi obat-obatan yang memuakkan.
"Kapan semuanya berakhir Tuhan." Lirihnya.
Belum lagi sedari kecil dia harus menerima teror dan berakhir dia diculik. sedari kecil dia terus dijadikan umpan pembalas dendam rekan kerja ayahnya karena dia merupakan putra bungsu yang menjadi kesayangan, meskipun dia adalah seorang laki-laki.
Pemuda itu meneliti penampilannya kembali agar tak ada kecurigaan dari teman-temannya. dirasa sudah pas akhirnya dia keluar dari toilet dan pergi menuju kantin yang teman-temannya singgahi.
*****
Di suatu hari tanpa sengaja
Kita bertemu
Aku yang pernah terluka
Kembali mengenal cinta
Hati ini kembali temukan senyum
Yang hilang
Semua itu karena dia.Petikan gitar dan nyanyian merdu dari suara Tara yang mengeluh indah meskipun dia kadang-kadang radak gak waras, tapi dia punya potensi di bidang musik. bahkan, teman-temannya juga mengakui bahwa suara tara memang bagus.
Oh tuhan, ku cinta dia
Ku sayang dia, rindu dia,
Inginkan dia
Utuhkan lah rasa cinta di hatiku
Hanya padanya
Untuk dia.Di bagian raff anak-anak Mevlator turut bernyanyi. Mereka begitu menikmati. mereka juga tidak perduli bila sekarang sudah menjadi bahan sorotan siswa-siswi yang berada di kantin.
"Udah ah, capek gua mo makan." Tara meletakkan gitarnya dan memakan pesanannya.
"Yah, Tara. Kok udah sih, padahal seru tahu " ucap Giska sambil mengerucutkan bibirnya.
Tara tak menanggapi dia malah asik memakan makanan gratisan, karena kapan lagi dia bisa menghabiskan uang ketuanya itu.
David menatap satu persatu temannya dia merasa temannya ada yang kurang, dan yah dia tak menemukan batang hidung Sibocil. kemana dia pergi?
"Heh! Sibocil kemana kok gak ada?" Tanya David kepada yang lain.
"Bocil siapa?" Sam malah balik bertanya. "Siapa lagi kalau bukan Resca." Jawab David.
"Loh iya, baru ngeh gua kalau dari tadi gak ada Resca." Timpal Dipsah.
"Kemana tuh anak? Dia gak ijin apa-apa ke kalian?" Kali ini Lean angkat bicara.
"Perasaan tadi dia ada disebelah gue waktu jalan." Ujar Dipsah.
"Mungkin dia lagi kemana gitu." Celetuk Giska.
Emosi Lean terpancing karena tak melihat adiknya berada di kantin. "Anging." umpat Lean.
"Lo kenapa?" Sam bertanya dengan muka tenang. ada yang janggal antara Lean dan Resca, dan kenapa Lean harus emosi hanya karena Resca tak ada di kantin? Aneh. Itu lah yang dipikirin Sam saat ini.
"Iya. Biasanya juga bodo amat." Kata Tara.
Lean tak menjawab dia malah membuang muka. Dari arah pintu kantin muncul lah Resca yang berjalan santai menuju perkumpulan Mevlator dan sesekali dia tersenyum bila ada yang menyapa. Setelah sampai di tempat anggota Mevlator semua malah melihatnya dengan intens.
"Lah kenapa pada liatin gua?" Alresca menunjuk dirinya sendiri dengan wajah bodohnya.
Lean menatap Resca nyalang. "Lo darimana, anjing." Semprotnya.
"Ya elah cuma dari toilet."
"Bisakan ijin dulu?!"
"Bangsat. Gua cuma ke toilet ya, gak keluar negeri. Kenapa harus ijin dulu?!"
"Gak usah ngumpat." Peringat Lean tajam.
Resca memandang Lean sinis. "Lo juga dari tadi ngumpat."
"STOP." Pekik Giska. " Lo berdua punya masalah apa sih?! Ini kita mau makan bukan malah debat."
"Kak Resca dan kak Lean berhenti berdebat ya. Gak enak dilihatin sama yang lain." Vale ikut berbicara, yang sedari tadi diam melihat aktivitas anggota Mevlator dan perdebatan antara Lean dan Resca.
Resca menurut. Dia duduk berhadapan dengan Vale. Karena hanya bangku itu yang kosong. Sementara Lean langsung pergi dari kantin yang mengandung banyak pertanyaan di kepala anggota Mevlator. Bahkan Vale juga memikirkannya.
Sebenarnya mereka ada hubungan apa? Gak mungkin hanya teman- batin vale
****
Jangan lupa vote
Maaf jika banyak typo:)
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRESCA
Teen Fiction[FOLLOW DULU BARU BACA] _________________ Ini sepenggal kisah tentang mereka yang ingin bersatu tapi harus rela berpisah hanya karena dendam masa lalu. Kisah seorang pemuda yang harus berjuang hidup dan matinya. Kisah pengkhiatan, persahabatan, dan...