chap

413 77 8
                                    

Zhanyi

Fantasy

Mature

::

::

::

Zhan menghela nafas untuk yang kesekian kali, di gua yang hangat ini ia ingin memejamkan mata tapi Ra kantuk yang ia tunggu tidak kunjung datang. Sedangkan Yibo berada di seberang tubuh Zhan sedang bersila sembari bermeditasi dan mengumpulkan energi alam untuk mengisi kekuatannya.

Hari telah gelap, rencananya mereka akan pulang ke tempat asal Yibo untuk memperlihatkan keberhasilannya serta mencari tahu sumber kekuatan yang dimiliki oleh Zhan meskipun sang empunya tubuh tidak memiliki clue sama sekali.

Zhan yang merasa serba asing dengan semua ini hanya menatap langit langit gua yang gelap. Sesekali ia melirik pemuda yang lebih muda itu dengan berbagai macam pertanyaan yang ingin diutarakan namun ia urungkan karena melihatnya yang tengah bertapa itu.

Waktu bergulir lambat laun mata Zhan semakin memberat, dan akhirnya ia tidur terlelap dengan tubuh menghadap ke arah Yibo.

::

::

::

Tanpa Yibo dan Zhan sadari, setibanya mereka di dimensi ini, alam mengalami perubahan yang signifikan seperti membuat pertanda bagi orang orang yang mendiami dunia ini.

Angin berhembus kencang disertai mendung gelap dan petir menyambar nyambar. Burung burung terbang ke sana kemari seperti kehilangan arah. Hujan lebat turun hampir di seluruh wilayah bahkan di wilayah yang tandus sekalipun.

Sorak Sorai terdengar di mana mana memanjatkan syukur kepada sang dewa mengingat telah lama hujan tidak kunjung turun. Dalam semalam, sungai sungai yang mengering tiba tiba kembali mengalirkan airnya.

Kericuhan juga terjadi di kuil kuil tempat para penjaga mata angin berada. Patung para spirit yang berada di tengah kuil tiba tiba bercahaya terang hingga sinarnya menembus langit. Hal yang mengagetkan juga terjadi bagi sang penjaga mata angin yang terpilih, karena tanda yang ada pada tubuh mereka bersinar terang yang mengakibatkan identitas mereka terkuak.

Hal yang sama juga terjadi pada Yibo tanpa ia sadari mengingat ia sedang bermeditasi dan Zhan yang tengah asyik bergelut dalam mimpi.

Istana kegelapan Klan Wen

Beberapa orang tengah mengadakan persembahan di depan api unggun yang berada di puncak bukit tiba tiba lari tunggang melihat ke sekeliling tempat di penjuru dunia yang menunjukkan tanda telah datangnya sang penyelamat yang telah ditakdirkan.

Salah satu dari mereka langsung berlari tergopoh gopoh menuju istana tempat sang raja, wen Rouhan berada. Tampaknya sang pemimpin dunia kegelapan itu tengah membicarakan sesuatu yang penting dengan petinggi klan yang lain. Berada di depan sang raja ia langsung bersimpuh dan memberitahu apa yang mereka lihat.

Sang raja yang tengah memimpin pertemuan Klan itu langsung menghentikan kegiatannya begitu mengetahui bahwa yang datang adalah para penjaga kuil klan.

" Yang Mulia, ada hal penting yang harus kami sampaikan. "

Menganggukkan kepala tanda setuju, sang pendeta pun melanjutkan laporannya.

RamalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang