Ketemu!!!

726 101 21
                                    

Warning

Boyslove

Mature

Xianwang/zhanyi

::

::

::

Era Modern

Riuh suara teriakan dan tawa menggema di ruang kelas yang kosong itu. Bukan kosong dalam arti yang sebenarnya, tetapi kosong tanpa adanya sang dosen pengampu yang mengajarkan ilmu mata pelajaran mereka. Waktu terasa sangat lambat bagi beberapa mahasiswa yang cuma duduk diam. Tetapi terasa sangat cepat bagi salah satu mahasiswa teladan yang tengah tertidur lelap menumpukan kedua tangan di atas meja.

Wajah lelahnya nampak damai ketika kedua bola matanya tertutup itu. Gema suara yang memekakkan telinga tidak serta merta membuat lelaki santuy itu bergerak barang sedikitpun.

Entah cuek atau tidak mau peduli, teman sekelas sang pemuda pun nampak anteng, terlalu biasa melihat nya yang nampak tidur pulas itu. Waktu terus bergulir hingga dirasa waktu pelajaran berakhir, suara itu berganti dengan keheningan.

Tepukan di bahu sang pemuda mengembalikan kesadarannya dari alam mimpi yang mungkin sangat indah itu.

" Bro!!!!! Bangun !!!!!! kau mau pulang atau tidak? " Li Wenhan, sang teman kelas yang terakhir pulang langsung membangunkan Xiao Zhan.

Beberapa gumaman keluar dari bibir tipis sang pemuda sebelum dia akhirnya menegakkan punggung dengan mata masih tertutup. Dengan malas ia meregangkan otot punggungnya yang kaku itu. Tak lupa melemaskan otot leher hingga berbunyi ' krek ' beberapa kali.

Dirasa agak enakan, ia pun membuka matanya lalu tersenyum riang menampilkan gigi kelincinya yang rapi.

" Ah, nyenyaknya tidurkuu~~" Ucapnya lalu menengok sekeliling kelas yang kosong. " Loh, ke mana semua orang? "

Sang kawan merotasikan bola matanya mendengar pertanyaan tidak berbobot itu.

" Tentu saja pulang. Kenapa juga masih di kelas, mungkin nongkrong tuh di kantin. "

Xiao Zhan manggut manggut, lalu berdiri dan berjalan keluar ruangan. Li Wenhan dan Xiao Zhan, mahasiswa jurusan seni dan design yang berada pada tingkat akhir di Universitas Beijing. Sebenarnya mata kuliah mereka sudah selesai dan tinggal menyusun skripsi. Tetapi pada semester ke tujuh ini, ada beberapa mata pelajaran tambahan yang mengharuskan mereka bekerja ekstra.

Xiao Zhan sendiri sudah berumur 22 tahun, bukan berasal dari keluarga berada, pun bukan orang jenius penerima beasiswa. Ia hanyalah orang biasa dengan finansial biasa. Kuliah di universitas negeri dengan biaya murah yang sesuai dengan isi dompetnya.

Walaupun kata murah itu sendiri ia juga harus bekerja sampingan untuk mencukupi kehidupan sehari hari, pun dengan biaya kuliah yang bersyukurnya ia dapat dicicil setiap bulannya.

Bukan sebagai pekerja kafe ataupun pekerja kantoran freelance, Xiao Zhan membuka advertising  underground yang berkantor di apartemen sewaan tempatnya tinggal. Bermodal pintar bicara, relasi antar mahasiswa dan brosur yang tidak seberapa, Xiao Zhan memulai usaha cetak custom mandirinya itu. Usaha yang sesuai dengan passion dan jurusan tempat ia menimba ilmu.

RamalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang