Bab 12 - Conversation

2 0 0
                                    

"Nona, tuan meminta kami untuk membawa nona pulang sekarang. Tuan McKenzie juga berpesan jika kami boleh melakukan kekerasan apabila nona melawan," ucap salah satu bodyguard yang entah datang darimana saat bel pulang sekolah berbunyi.

Carolline menyapu pandangannya kesegala arah, ia baru sadar jika ayahnya sudah mulai tidak waras. Bukan hanya 2 bodyguard seperti kemarin, melainkan sekarang sudah bertumbuh menjadi 6 bodyguard!

Oh my gosh.. Aku sedang tidak mood membuat keributan, lebih baik pulang, lalu tidur.

"Baik, aku akan pulang."

Dengan menaikkan dagu, Carolline berjalan melewati para bodyguardnya, kemudian memasuki limousine yang sudah menunggu didepan gerbang sekolah.

Tak jauh dari sana, Kenneth dan Alexis mengamati kepergian Carolline dengan khawatir.

"Memangnya, kenapa Lily harus sampai dijaga oleh 6 bodyguard sekaligus? Memangnya dia membuat masalah sebesar apa sampai harus dijaga sedemikian ketat?"

"Maka dari itu, kubilang juga apa. Kau terlalu lama menghilang, Ken. Selama 3 tahun terakhir, banyak yang berubah. Bahkan kau sendiri juga tahu, jika kepribadian Olline pun sekarang sudah berubah." Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Alexis meninggalkan Kenneth sendirian diujung koridor. Kenneth mengepalkan tangannya dengan erat, hingga urat-urat pada tangannya mulai terlihat.

Bersabarlah my unicorn. Bersabarlah sebentar saja, aku akan melindungimu dan tidak akan meninggalkanmu lagi.

***

Carolline menginjakkan kakinya memasuki mansion keluarga McKenzie yang sangat luas, akan tetapi, berada di mansion tersebut selalu saja membuatnya merasa sesak.

"Dad, bukankah daddy mulai berlebihan? Dua bodyguard saja aku sudah muak. Kenapa hari ini sampai enam bodyguard?! Aku bahkan bukanlah anak presiden yang sampai harus dijaga sangat ketat!" seru Carolline begitu melihat ayahnya yang sedang duduk minum kopi di ruang utama.

"Salah siapa kamu kabur saat daddy hanya memberikan dua bodyguard untuk menjagamu? Kupikir dua terlalu sedikit untuk mengontrol tingkahmu yang tidak terduga, ya sudah kutambah lagi" ucap ayahnya dengan santai, lalu mengusap kopinya lagi.

"Buktinya, kemarin kamu tidak pulang ke rumah kan? Olline, kemarin kamu tinggal dimana?" ucap Allard yang fokus perhatiannya sudah terpusat pada Carolline.

"Tenang saja dad, kemarin aku tidak membuat satupun masalah yang bisa mencoreng nama baikmu. Ya sudah ya, Olline lelah, mau tidur siang."

Carolline berlalu meninggalkan ruang keluarga, dan berjalan dengan lunglai menuju ke kamarnya.

***

"Tuan, sebentar lagi kita ada rapat dengan pihak McKenzie, tuan sudah sampai mana?" tanya Drew, orang kepercayaan Maximilian.

"15 menit lagi aku akan tiba, tundalah sebentar rapatnya hingga aku tiba" ucap Maximilian.

"Tuan, saya sarankan, tuan tidak perlu pergi ke sekolah lagi, toh para anggota dewan direksi sudah mempercayai anda sepenuhnya"

"Urus saja tugasmu, aku akan tiba sebentar lagi," kemudian Maximilian mematikan teleponnya secara sepihak.

Setelah tiba di Bruce Corporation, Maximilian segera menuju lift khusus executive, kemudian menaiki lift menuju ruang rapat.

"Maaf saya terlambat. Kita bisa mulai rapatnya sekarang," ucap Maximilian sambil merentangkan tangan untuk mempersilahkan duduk.

***

Setelah rapat selesai, semua orang mulai meninggalkan ruang rapat, terkecuali Maximilian dan Allard McKenzie bersama dengan sekretarisnya.

"Senang bisa bekerjasama denganmu, Max. Sudah lama sekali aku tidak melihatmu sejak 3 tahun yang lalu," ucap Allard McKenzie sambil menepuk bahu Maximilian dengan akrab.

"Selama ini saya terlalu sibuk untuk mempersiapkan diri meneruskan perusahaan ayah saya. Maafkan saya yang menghilang tiba-tiba, Mr. McKenzie" jawab Maximilian sambil tersenyum. Kemudian sekretaris Maximilian dan Allard meninggalkan ruang rapat, sehingga hanya menyisakan mereka berdua di ruang rapat tersebut.

"Yeah, aku bisa melihat kegigihanmu untuk mengurus perusahaan ini. Aku sudah tahu sejak pertama kali melihatmu, kalau kamu itu sangatlah cerdas. Dan ternyata sekarang sudah terbukti, kamu bisa meneruskan Bruce Corporation dan Bruce Airlines sehingga semakin bertumbuh pesat."

Maximilian hanya tertawa untuk menanggapi pujian tersebut. Sejak Maximilian menemani Carolline kecil di taman, Maximilian semakin dekat dengan keluarga McKenzie. Ditambah lagi, kedekatan Allard McKenzie dan Bryan Bruce, ayah Maximilian, membuat hubungan kedua pembisnis ini semakin dekat.

Namun, Allard sendiri baru saja mengetahui jika Maximilian ternyata putra semata wayang rekan bisnisnya, Bryan Bruce, beberapa waktu lalu. Karena, sebelumnya nama keluarga Maximilian mengikuti nama keluarga kakek dari pihak ibunya, yakni Johnson, dikarenakan kedua orangtuanya sudah berpisah.

Tetapi, dua tahun yang lalu, Bryan Bruce mengalami kecelakaan tragis, sehingga menyebabkannya koma selama satu setengah tahun, dan hingga saat ini sedang dalam tahap pemulihan. Sejak saat itu, Maximilian yang belum lulus senior highschool, menggantikan posisi ayahnya di perusahaan.

Walau kecerdasan Maximilian berada diatas rata-rata, masih banyak dewan direksi yang kurang mempercayai dan meragukan setiap keputusan yang ia buat. Maximilian kemudian memutuskan untuk melanjutkan studinya di Star Highschool dengan menyamar sebagai Kenneth Bruce yang nerd, karena ia sendiri tidak ingin menjadi pusat perhatian di sekolahnya. Ditambah lagi, dengan menjadi pewaris Bruce Corporation dan Bruce Airlines, membuat ia menjadi incaran lawan kerja dan membuatnya tidak aman.

"Mr. Allard, sudah lama sekali saya tidak datang ke rumah anda. Bagaimana keadaan kalian? Saya sangat merindukan Mrs. Allard, Carolline, dan Cecilia," tanya Maximilian berusaha untuk mengorek informasi mengenai Carolline dalam tiga tahun ini. Sejujurnya, ia sangat ingin bebas. Bersama dengan Carolline seperti saat kecil. Tanpa adanya beban. Tanpa adanya tekanan. Tanpa adanya ancaman bahaya. Tetapi, karena kedudukannya sebagai ahli waris, membuat ia harus menjaga jarak dengan Carolline, sehingga ia hanya bisa menemuinya saat berperan sebagai Kenneth.

"Mampir saja kapan pun kau ingin Max. Aku yakin mereka juga sangat merindukanmu. Terutama Carolline, dia sudah berubah sejak Cecilia sakit. Aku bahkan tidak bisa mengontrol tingkahnya yang semakin meresahkan," keluh Allard dengan pandangan menerawang. Sejujurnya, Allard sangat sedih melihat perubahan yang terjadi pada Carolline. Sejak kecil, Carolline sangatlah ceria, berbanding terbalik dengan Carolline yang sekarang. Setiap hari hanya membuat onar dan menyendiri saat berada dirumah.

"Hmm.. Mr. Allard, sebenarnya--"

Ucapan Maximilian terpotong ketika sektretaris Allard tiba-tiba masuk dan mengatakan jadwal berikutnya.

"Baiklah, sepertinya aku harus segera pergi Max. Senang bertemu denganmu lagi. Semoga kerjasama kita sukses." Allard kemudian berjabat tangan dengan Maximilian, lalu meninggalkan ruangan tersebut.

I miss you Lily. Aku ingin sekali bisa memutar waktu. Sehingga kita tidak perlu berpisah seperti ini.

Maximilian kemudian meninggalkan ruang rapat, dan pulang menuju ke tempat persembunyiannya.

____
To Be Continue

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hidden.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang