Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Chanyeol, beri aku waktu untuk menjelaskan semuanya."
"Moon Inseo, kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi. Kau sendiri yang bermain dengan pria lain. Apa yang perlu dijelaskan?"
"Tapi kau salah paham."
"Kalian bermesraan di tempat umum. Di mana letak salah pahamnya? Apa kalian tidak malu?"
"Itu hanya sudut pandangmu saja yang salah. Mana mungkin aku bermesraan dengan pria lain?"
Chanyeol menunjukkan foto yang berhasil ia abadikan saat memergoki kekasihnya, lebih tepatnya mantan kekasihnya, saat sedang bermesraan dengan pria lain.
Padahal di waktu yang bersamaan Inseo dan Chanyeol tengah menghabiskan waktu liburan mereka.
Inseo terbelalak dengan bukti yang Chanyeol ambil sendiri. Chanyeol mendekati gadis itu lalu mengusap bibir gadis itu dengan ibu jarinya. "Katakan berapa banyak pria yang merasakan bibir ini?"
Inseo tertunduk.
"Aku saja tidak berani menciummu karena aku takut hal lain yang tidak terkendali akan terjadi dan itu akan merugikan masa depanmu."
"Kau naif atau bodoh? Caramu memperlakukanku sebagai kekasihmu sangat kuno. Jika memang ada pria yang menciumku kenapa? Jika pria itu menyentuhku kenapa? Setidaknya pria itu memberiku kebahagiaan. Dan aku tidak dijadikan bahan tertawaan oleh teman-temanku."
Chanyeol berdecih. "Jadi pria itu menyentuhmu juga? Kau bahagia?"
"Tentu saja aku bahagia."
"Baiklah carilah bahagiamu dengan pria itu. Jika denganku kau tidak pernah bahagia."
"Tapi seharusnya kau meminta maaf padaku. Seharusnya kau berusaha membuatku bahagia, memperlakukanku seperti pria lain melakukannya padaku. Kau sangat mencintaiku, kau bahkan pernah mengatakan kau tidak akan sanggup hidup tanpaku."
Chanyeol terkekeh. "Benar juga, hari di mana aku melihatmu bersama pria itu, aku memang berniat mati. Jadi anggap saja Chanyeolmu itu sudah mati."
"Tidak bisa begitu. Seharusnya kau memohon padaku untuk tetap berada di sisimu."
"Aku tidak akan lagi memohon padamu untuk tetap bersamaku. Sebaliknya, aku akan sangat memohon padamu agar kau tidak lagi mengganggu hidupku. Selamat tinggal."
"Chanyeol, Park Chanyeol. Kau akan menyesal meninggalkanku. Jangan harap kau bisa mendapat kedudukan yang lebih tinggi dari kedudukanmu sekarang, karena aku tidak akan memohon pada ayahku."
Seolah menulikan pendengaran, Chanyeol meninggalkan Inseo dengan langkah tegas.
"Chanyeol, hiks, aku mohon kembali. Aku tidak tahu harus meminta bantuan pada siapa lagi." Inseo menangis sesenggukan menatap mantan kekasihnya menjauh.
