Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chanyeol terbangun karena perutnya mendadak lapar akibat mencium bau harum aroma masakan.
Chanyeol berjalan dengan mata setengah tertutup, menuju sumber aroma masakan yang menggugah selera.
Kyungsoo baru saja mematikan kompornya.
"Apa yang kau masak?" Tanya Chanyeol, ia masih sibuk mengucek matanya.
"Kau membuatku terkejut."
"Hehe, maaf"
"Apa aku mengganggu tidurmu? Maaf aku hanya ingin memasak untukmu, aku tidak menemukan banyak bahan masakan di lemari pendingin, jadi aku masak seadanya saja"
"Hmm," Chanyeol mengambil sendok bermaksud ingin mencicipi masakan Kyungsoo.
"Yya, apa yang kau lakukan?" Kyungsoo menepis kasar tangan Chanyeol yang masih memegang sendok.
"Aku hanya ingin mencicipinya" Chanyeol merengut kecewa.
"Tidak boleh, cuci muka dan gosok gigi dulu sana, baru boleh makan"
"Mencicipi sedikit saja tidak boleh?"
"Tidak.. Hush... Hush... Sana"
Chanyeol menurut saja. Lagi pula cuci muka dan gosok gigi tidak akan memerlukan waktu yang lama.
Sarapan sudah tertata apik di meja makan, saat Chanyeol selesai membersihkan diri.
Kyungsoo sedang sibuk menjemur semua pakaian Chanyeol yang baru selesai ia cuci.
"Kyungsoo, kenapa kau membersihkan apartemenku, memasak dan juga mencuci pakaianku?"
Kyungsoo tersenyum. "Aku melakukannya karena aku berterima kasih, kau menolongku semalam"
"Tapi itu melelahkan?"
"Tidak juga, semua aku kerjakan di waktu yang hampir bersamaan. Jadi tidak memerlukan banyak waktu. Kau juga tidak punya banyak barang, jadi lebih cepat membersihkannya"
"Aku membawamu ke sini bukan untuk membuat tempat tinggalku bersih"
"Sudahlah, tidak udah kau pikirkan. Aku terbiasa seperti ini saat aku sedang memikirkan sesuatu."
"Memikirkan apa?"
"Kemarilah, kita akan membicarakannya sekarang"
"Sambil makan? Apa tidak bisa setelahnya. Bagaimana jika nafsu makanku hilang?"
"Tidak akan, ayolah, kita tidak punya banyak waktu"
Chanyeol duduk dan menunggu Kyungsoo menyiapkan makanannya.
"Jadi begini, aku berencana untuk menuruti kemauan Juyeong. Aku akan menjadi kurirnya."
