Kenma menatap kekasihnya, pikirannya bertanya-tanya tapi tetap ditahan. Usai makan malam, ia menyuruh Kuroo untuk mandi dan berganti pakaian.
"Hei Kenma, jika aku berbuat salah apakah kau akan memaafkan ku?"
Lagi lagi Kenma menatap aneh, pertanyaan apa itu?, Pikir Kenma.
"Kenapa aku tidak memaafkanmu? Kualifikasi apa yang kumiliki untuk tidak memberimu sebuah maaf?" Kenma menjawab jujur sesuai apa yang dikatakan hati dan pikirannya. Toh, dewa adalah pemaaf, kenapa ia yang bukan siapa-siapa ini begitu pelit dengan maaf?
"Hei Kenma.." pria yang dipanggil hanya berdeham kecil kemudian menarik pria didepannya. Menggiringnya menuju kasur nya. Mendekap didadanya saat ia bersandar pada kepala ranjang.
"Katakan.. apa yang ada di kepalamu?" Kenma mengusap rambut kekasihnya perlahan. Membelainya dengan kasih.
Kenma sangat mengenal pria didekapannya ini. Hampir separuh hidupnya dihabiskan bersamanya.
"Kitten adalah yang terbaik, aku selalu mencintaimu" gumaman pelan Kuroo membuat Kenma mengulas senyum.
"Biarkan aku tidur dalam dekapanmu atau aku tak akan pernah merasakan nya lagi seumur hidupku" Kenma menaikkan alisnya bingung. Saat akan melancarkan pertanyaan, ia merasakan hembusan nafas teratur berasal dari pelukannya.
Memilih bungkam, ia menatap kearah jendela. Beberapa tanaman yang ia tanam tersusun rapi. Kaktus kecil dan beberapa bonsai. Ia berpikir untuk menambah koleksinya nanti, membeli rak dan pajangan manis yang akan memperindah kamarnya. Setidaknya saat matanya sakit karna terlalu lama menatap gadget, ia akan mendapat pemandangan sejuk dijendelanya.
Kenma menikmati keheningan yang tercipta, sengaja membiarkan dirinya larut dalam khayal.
Tanpa disadari bahwa pria didekapannya bangun, menatap nya dalam diam.
"Jam berapa sekarang?" Pertanyaan dilayangkan Kuroo memecah lamunan Kenma. Meraih handphone yang ada disebelahnya.
"Hmm.. Jam 10" Kuroo mengangguk, melepaskan diri dari dekapan Kenma. Berjalan menuju jendela yang terbuka.
"Malam semakin dingin dan jendelamu selalu terbuka" celetuk nya sambil menutup jendela.
"Udara malam menyegarkan.. dan percikan air yang masuk langsung mengenai tanaman ku.. jadi aku sengaja membiarkan nya" Kenma memilih berjalan menuju lemari, mengambil lagi jaket dan memakainya.
"Kuroo.. kau menginap?"
Kuroo tampak berpikir, kemudian mengangguk.
"Hm, okey.." Kenma tersenyum. Kuroo kembali mendekati kekasihnya, menggiring pada ciuman panas dan berakhir dengan keduanya saling memuaskan.
Ditengah - tengah kegiatan mereka, Kenma sering kali mendapati ekspresi Kuroo yang mendadak pias, mengandung kesedihan, keputusasaan yang coba ditutupinya dengan mencium puncak kepalanya.
Kenma mencoba tak terlalu memikirkan nya, dan memilih menikmati waktu kebersamaan mereka.
"Aku mencintaimu kitten.." sayup-sayup Kenma mendengar suara Kuroo saat matanya mulai terpejam.
.
.
.
.
Matahari menyusup masuk membuat pria bersurai hitam terbangun dan menatapi kekasihnya yang masih tertidur itu. Kuroo mengecupi pipi Kenma dengan gemas hingga sang empunya pipi terbangun dan mengeluh serta menaikkan selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya hingga kepala. Kuroo terkekeh, memilih bangun dan memasak sarapan untuk kesayangan nya.
Setengah jam kemudian ia kembali kekamar dan mendapati Kenma duduk melamun menatapi tanamannya.
"Kenma.." panggil Kuroo diacuhkan oleh yang dipanggil. Kuroo memilih mendekat dan memeluknya dari belakang. Kenma menoleh dan tersenyum lembut.
"Kuroo hari ini aku ingin membeli beberapa bunga, bisakah kau menemaniku?" Pertanyaan itu membuat Kuroo tersenyum sebagai balasan.
"Ayo kita berkencan hari ini.."
.
.
.
.Sesuai keputusan tadi pagi, kini keduanya tengah berkencan. Berkeliling Tokyo, menonton film, makan siang bersama, dan lain sebagainya.
Saat sore menjelang mereka tiba di tujuan terakhir mereka. Sebuah toko bunga, sesuai keinginan Kenma.
Saat ini mata Kuroo mengikuti gerak gerik Kenma yang memilih bunga yang disusun cantik.
"Bunga mungil ini, apa namanya?" Tatapan Kenma jatuh pada bunga mungil yang menyerupai kupu kupu itu.
Gadis penjaga toko itu menjelaskan pada Kenma dengan lengkap. Membuat pria berambut kecoklatan itu mengangguk.
"Bunga yang cantik.." ucapnya sembari tersenyum.
Setelah puas berkeliling, akhirnya Kenma memutuskan membeli beberapa. Bunga dengan ukuran mini adalah pilihan nya.
Keduanya kembali kerumah Kenma dengan barang bawaan yang lumayan banyak. Acara berkencan mereka diselingi berbelanja. Kenma membeli beberapa Hoodie dan konsol game baru.
"Kuroo.. apa kau akan pulang?" Kuroo menatap kekasihnya dengan tatapan penuh harap.
"Tidak... Aku akan disini beberapa hari lagi. Aku sudah memberi tahu ibu, bahwa aku menginap dirumahmu hingga dia tidak perlu khawatir"
Kenma terkekeh, lihat saja kekasihnya. Padahal sudah berumur 25 tapi tetap saja seperti anak kecil.
"Kenma.. aku mencintaimu" celetuk Kuroo tiba-tiba
"Aku tau" Kenma mengangguk kemudian menjauh. Memilih menyusun pot pot baru disebelah tanamannya yang sudah ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Pea [Kuroo-ken]
Short Story"Kau tau, aku jenuh dengan semua ini. Semua alasan tak masuk akal mu itu seolah menegaskan bahwa dirimu tak pernah percaya padaku" "Hentikan kuro--" Sweet pea, bunga mungil dengan makna mendalam _____________________________________________ Dilaran...