Kuroo merapikan jas putih yang ia kenakan.
Saat ini ia sudah berdiri di atas altar. Menunggu calon pengantin nya masuk.
Senyum ia tampilkan menutupi gelisah yang mendera.
Tadi yaku mengatakan bahwa ia tak bisa melihat, Kenma meminta yaku untuk menemuinya.
.
.
.
.Yaku bersama Yamamoto tiba dikediaman Kenma yang terasa sepi dan berbeda itu.
Entah sudah berapa lama ia tak kemari. Sejak ia keluar negeri untuk berbisnis rasanya.
Rumah itu tampak sangat terawat. Mungkin belakangan Kenma sering membersihkan rumah?
Yaku meraih gagang pintu dan mendapati pintu yang tak terkunci.
"Tak dikunci?" Tanya Yamamoto
Yaku mengangguk.
Kedua nya masuk dengan tergesa. Memilih jalan berpisah untuk mencari pemilik rumah.
Wajah Yaku pucat saat masuk kedalam kamar Kenma.
Jeritan histeris secara tak sadar ia lontarkan.
Kenma tergantung dilangit langit dengan tali yang terikat dilehernya.
Yamamoto yang mendengar teriakan yaku berlari secepat yang ia mampu untuk mencapai sumber suara.
Didepan pintu ia melihat yaku yang terduduk dengan wajah pucat.
Ia segera melihat kedalam kamar.
Kamar gelap dengan banyak tanaman tersebar itu membuat bulu kuduk berdiri seketika. Ditambah jasad yang menggantung tepat ditengah tengah ruangan.
.
.
.
.
Kuroo membeku saat menerima telepon dari Yamamoto.
Ia bisa mendengar suara tangis yaku disana. Dan bunyi sirine terdengar mengganggu.
Air mata lolos dari bendungan nya. Kuroo melepas jasnya berlari keluar dari gereja tempatnya menikah.
Ikrar pernikahan telah selesai terucap, saat itu pula handphone nya berbunyi.
Membawakannya berita buruk.
Petir seolah menyambarnya saat suara Yamamoto yang terdengar bergetar mengatakan Kenma tewas.
Ia mengendarai mobil secepat yang ia bisa. Saat tiba di rumah Kenma. Bisa ia lihat ambulan telah pergi membawa jasadnya.
Kuroo melihat yaku yang duduk terisak di anak tangga dan Yamamoto yang terlihat memijat kepalanya.
Kuroo menghampiri keduanya.
Disaat yang sama, seorang polisi mendekat.
"Siapa diantara kalian bernama Kuroo Tetsurou?" Tanya nya. Kuroo segera berdiri dihadapan polisi itu. Suaranya tak bisa keluar.
"Korban ditemukan dengan keadaan tergantung. Dan ada sepucuk surat dan setangkai bunga dibawah mayat itu, kemungkinan kedua barang ini terjatuh dari tangan korban saat merenggang nyawa" polisi itu menyodorkan surat kecoklatan dan setangkai bunga.
Kuroo ingat bunga ini. Bunga yang dilihat Kenma saat kencan terakhir mereka.
Ia ingat dengan jelas ucapan penjaga toko itu.
"Bunga ini disebut sweet pea. Bunga mungil ini memiliki makna sarat akan perpisahan. Sebagai ungkapan terimakasih atas saat-saat menyenangkan. Jangan pernah berpikir untuk memberikan bunga ini pada kekasihmu.. itu artinya kau mengucapkan selamat tinggal padanya.."
Kuroo terduduk, ia tak menyangka Kenma memberikan hadiah perpisahan dihari kematiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Pea [Kuroo-ken]
Cerita Pendek"Kau tau, aku jenuh dengan semua ini. Semua alasan tak masuk akal mu itu seolah menegaskan bahwa dirimu tak pernah percaya padaku" "Hentikan kuro--" Sweet pea, bunga mungil dengan makna mendalam _____________________________________________ Dilaran...