t u j u h - b e l a s

1.6K 288 27
                                    

"Coba baca hasil pemeriksaanmu ini hyung, aku udah tandai beberapa poin-poin penting yang berhubungan dengan rasa traumamu." Ujar Jongin sambil menyerahkan rekaman medis milik Chanyeol.

Setibanya di Korea, esoknya Chanyeol langsung menemui Jongin untuk memulai jadwal terapinya kembali dan juga karena keadaannya yang tiba-tiba memburuk.

Chanyeol mulai membaca satu persatu rekaman medis miliknya, tatapannya serius, tidak ada lagi senyum seperti kemarin saat berada di Singapura bersama Kyungsoo.

"Kali ini aku akan berbicara sebagai dokter Hyung."

"Kita akan kembali melakukan bebrapa langkah terapi, tapi yang paling utama adalah konsultasi psikologi. Traumamu terjadi saat sudah dewasa, seharusnya memang tidak menjadi khasus besar. Tidak menutup kemungkinan untuk bisa sembuh."

"Aku pernah menangani khasus yang lebih parah dari ini. Trauma anak kecil, kekerasan fisik, kekerasan seksual, dll. Intinya satu, jangan menyerah dulu dan tetaplah semangat hyung."

"Hyung siap?" Tanya Jongin.

Chanyeol meletakan rekaman medisnya di atas meja kemudian mengangguk sambil memposisikan tubuhnya dengan nyaman.

"Hyung tahu 'kan kalau metode terapi ini memerlukan hyung untuk kembali menjelaskan dan mengingat tentang insiden yang terjadi di masalalu, hyung sanggup menceritakannya?"

Tubuh Chanyeol menegang, seketika Chanyeol mengepalkan kedua tangannya dan rasa tidak nyaman mulai terlihat dari gerak tubuhnya.

"It's okay hyung, ini memang bagian tersulit dari terapi, hampir semua pasien tidak akan pernah kuat untuk melewati terapi ini. Jadi hyung harus bersiap, setelah ini aku akan menggunakan metode hipnoterapi."

"Hari ini aku akan mulai menggali lagi trauma masalalu hyung, dan proses ini akan menyakitkan untuk jiwamu dan pasti akan mengganggu tidurmu kembali karena hyung akan di paksa mengingat kembali trauma di masalalu."

Jongin mulai mengambil nafasnya dalam-dalam sebelum memulainya.

Perjuangan beratpun kini dimulai kembali.

Seluruh tubuh Chanyeol basah akibat keringat. Setelah proses hipnoterapi, badannya terasa lemas, ketegangan yang ia dapatkan membuat tekanan darah Chanyeol tinggin.

Matanya memerah, mengingat kejadian menyesakan di masalalu.

Chanyeol di pindahkan ke ruang VVIP rumah sakit setelah mendapat obat penenang. Kini Chanyeol tengah berbaring sambil satu lengannya menimpa matanya agar tertutup.

"Aku mencintainya.... aku sangat mencintainya..." Chanyeol berkata lirih dengan suara yang bergetar.

Tanpa terasa satu tetes air mata mengalir dari sudut matanya, selain tersiksa dengan bayangan masalalu yang selalu menghantuinya, Chanyeol juga tersiksa karena memikirkan Kyungsoo.

"Menangislah hyung, keluarkan semua, jangan di tahan." Jongin masih setia menemani Chanyeol sampai lelaki itu tersadar.

Tidak lama setelah mendengar ucapan Jongin, tubuh Chanyeol bergetar dengan isakan yang tertahan, pertama kalinya ia menangis setelah semua semua kejadian di masalalu yang menimpanya.

Lemah? Tentu saja tidak.
Jika orang lain yang berada di posisi Chanyeol, mungkin lebih memilih mati dari pada tersiksa dengan jiwanya.

Sudah mengetahui penghianatan, lalu adegan penyiksaan di depan matanya, dan sekarang, ia jatuh cinta dengan seorang wanita dengan keadaan jiwanya yang seperti ini.

"Kalau aku tidak bisa sembuh, setiap harinya aku semakin takut tidak bisa melepas dia." Ujar Chanyeol di sela-sela tangisannya.

"Kalau begitu jangan di lepaskan, jadikan Kyungsoo kekasih hyung, kita belum tahu hasilnya. Hyung."

After Met You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang