d u a p u l u h - e n a m

1.8K 286 27
                                    

Kyungsoo menarik napas panjang. Ia harus tenang. Sekarang bukan waktunya menangisi keadaan. Ia harus kuat demi meyakinkan Chanyeol, Kyungsoo mencoba memberi semangat dirinya sendiri.

Akhirnya Jongin memutuskan untuk menceritakan semuanya tak tersisa, tanpa ada satupun yang di kurangi atau di lebihkan.

Di mulai dari hadirnya sosok Rose di dalam hidup Chanyeol, Rose yang membuat Chanyeol bertanggung jawab atas kehamilan yang sebenarnya bukanlah anak Chanyeol, Rose menjebak Chanyeol agar terkesan menidurinya, Rose yang mengkhianati Chanyeol, lalu penyiksaan Junhoe kepada Rose yang sampai membuat Rose meninggal di hadapan Chanyeol.

Chanyeol benci dengan wanita. Berpikir semua wanita sama saja, terlebih wanita yang terlihat menggebu-gebu menggodanya.

Jongin juga bercerita tentang bagaiaman tersiksanya Chanyeol yang hanya bisa menatap Kyungsoo dari kejauhan saat rasa traumanya kambuh.

Sekuat hati Kyungsoo berusaha agar terlihat tegar dan menahan air matanya agar tidak terjatuh, tapi tetap saja, air mata itu mulai menetes membasahi pipi tanpa permisi. Sembari menggigit bibirnya yang bergemetar menahan isak.

Jongin berhenti bercerita karena melihat Kyungsoo menangis.

"Nona Kyungsoo, are you okay?"

Kyungsoo mengangguk.

"Apa masih sanggup mendengar cerita saya?"

Kyungsoo kembali mengangguk.

"Yang penting jangan pingsan disini ya." Ujar Jongin sedikit mencairkan suasana. "Nanti jadi skandal, artis cantik saya bikin nangis lo ini, hehehe...."

Sudut bibir Kyungsoo ikut tertaris tipis.
Jongin melanjutkan ceritanya.

Bagaimana Chanyeol berusaha sembuh karena untuk pertama kalinya ia jatuh cinta, jatuh sejatuh-jatuhnya kepada seorang wanita. Chanyeol berusaha sembuh karena ingin membahagiakan seseorang itu, Kyungsoo.

Chanyeol kembali mengikuti kelas hipnoterapi yang terjadwal rutin. Meskipun Chanyeol harus mengalami siksaan yang besar dengan terapi yang ia jalani. Karena setiap Chanyeol selesai menjalani hipnoterapi, lelaki itu tidak akan pernah bisa tidur nyenyak. Sedangkan meminum obat tidur bukanlah sebuah solusi. Jika bayangan masalalu tidak hadir dalam keadaan ia sadar, maka bayangan masalalunya akan hadir di alam bawah sadarnya ketika Chanyeol bermimpi.

Jongin bercerita jika trauma Chanyeol menganggu seksualitas Chanyeol. Meskipun Chanyeol masih normal, tapi setiap kali bayangan masalalu itu muncul, libido Chanyeol akan ikut terganggu. Nafsunya menurun.

Namun Jongin memberi Kyungsoo harapan jika khasus Chanyeol kemungkinan besar bisa di sembuhkan. Karena trauma Chanyeol ia peroleh saat ia sudah dewasa. Lelaki itu bukanya tidak bisa sembuh, tapi tidak mau sembuh. Selama ini alam bawah sadarnya menolak saat Chanyeol berusaha berontak. Chanyeol tertahan dengan rasa takutnya.

"Nona ingat bukan jika Chanyeol pernah mengajak nona berlibur ke Singapura? Itu semuanya bertujuan untuk melihat reaksi tubuhnya. Dan nona tentu sudah bisa menebak hasilnya seperti apa?"

Ya, Kyungsoo jelas masih ingat dengan jelas bagaimana reaksi Chanyeol saat Kyungsoo berusaha menyentuhnya.

"Lalu? Bagaimana caranya agar saya bisa membantunya?"

Jongin sedikit ragu menjawab pertanyaan Kyungsoo. Kalau saja bisa, Kyungsoo memang adalah umpan yang tepat, yang sangat bisa di andalkan.

"Dengan meng--godanya." Ujar jongin ragu, lelaki itu sambil menggaruk belakang tengkuknya yang tidak gatal. "Karena Chanyeol Hyung pernah bercerita, saat Chanyeol Hyung mempunyai nafsu mencumbui nona, ingatan tentang masalalunya terpaksa di tekan karena fokusnya yaitu kepada nona."

After Met You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang