38. A m e r V a n

287 48 2
                                    

Tangannya tengah berkutit dengan banyak sekali surat yang harus ia baca. Kebanyakan semuanya belum membayar pajak, mereka mogok membayarnya dan banyak orang yang ingin pergi ke perbatasan Singvan. Bukan ingin tidak menyetujuinya.

Tapi jika sudah ada orang asing, mereka tidak tau diri. Bisa saja ada rakyatnya yang melaporkan bahwa ada kekerasan dari pendatang baru atau orang asing itu. Tiga hari berturut-turut , ia berhasil membuat urusan daerah pasar membaik, dengan harga normal yang melunjak membuat beberapa rakyat mengeluh, dan semuanya harus Taehyung tangani sendiri dengan beberapa pengawalnya.

Hari ini tugasnya semakin banyak, apalagi saditya, tangan kananya yang tidak bisa membantunya lantaran ia memberikan tugas lain kepada lelaki itu. Memikirkan tentang tugas yang ia berikan, ia teringat Jennie. Dirinya memberikan tugas untuk pergi ke Amer. Dia tidak bodoh, dia bukan tidak peduli dengan perjodohan itu, setiap malam ia selalu berdoa kepada dewa agar mereka selalu mendapat kebahagiaan. Hari ini, ia akan menunggu saditya kembali.

Taehyung menyuruh lelaki itu menjadi mata-mata disana, bukannya dia tidak ingin menemui jennie langsung, ia banyak sekali tugas, rasanya jika bisa ia ingin beristirahat sehari saja, menghabiskan waktu dengan jennie.

Jennie lagi, tangannya terkepal kuat saat mengingatnya, perjodohan Jennie dengan kekasih Vali. Ia tahu semua itu, ia juga mencari tau siapa yang menjadi calon Jennie, ternyata dia pangeran dari Piplivan. Sungguh ia tak tau, bahwa Jennie menyetujui pernikahan itu.

Bantuannya kali ini adalah Vali.

"Yang mulia, pengawal Saditya ingin bertemu"

Lalu ia mengngangguk.

Tak lama terdengar suara deheman seseorang, yang tak lain adalah saditya.

"Salam yang mulia"

"Membawa berita apa'

''Pernikahan Putri Jennie dan Pangeran Herry di undur dua hari setelah akhir pekan"

Seulas senyuman mengngembang mendengar pernyataannya, setelah ia menyuruh saditya untuk segera kembali kesana, mengawasi semuanya. Akan ada waktu dimana ia datang kesana, mana mungkin dia tidak akan datang, kekasihnya harus menjadi miliknya. Satu hal saja, ia akan meminta bantuan kepada Vali.

////////////

Setelah mengantar Vali dan Hanna kembali ke kamarnya, sebelum ia kembali. Hanna menyerahkan satu kotak kecil yang terlihat sederhana tapi terlihat indah dimatanya.

"Ini dari Taehyung,dia memberinya untukmu"

Hal yang diluar dugaanya, selama beberapa hari ini Jennie bahkan tidak bertemu dengan Taehyung, terakhir kali saat ia memutuskan semuannya. Ah, memikirkannya membuat ia lupa membuka isi kotak ini. Hatinya tiba-tiba tidak enak, ia jadi merasa bersalah pada dirinya dan Taehyung. Jennie membohongi perasaanya.

Saat pertama kali membuka kotak itu, yang ia dapat adalah satu kalung dan gelang. Tapi matanya juga menangkap secarik surat didalamnya. Yang pertama ia ambil gelang itu, lalu dipakainya dipergelangan tangan kanannya. Berdecak kagum saat melihat gelang sungguh indah, warna biru. Lalu beralih ke kalung, dengan cepat ia pasangkan dilehernya.

"Waw ini bagus sekali, sepertinya cocok jika ku pakai saat perayaan haha. Harus ku pakai, ini pemberiannya"

Entah mengapa Jennie menyukai pemberian Taehyung, kalung yang sesuai dengan selerannya, bagus ia suka, dirinya tidak bohong. Ia akan memakai kalung ini. Setelahnya ia lepaskan gelang dan hanya memakai kalung saja, matanya melihat secarik surat lalu ia baca satu-persatu.

Selamat atas pernikahanmu, apakah kau bahagia? aku bahagia jika memang kau juga bahagia. Tapi maaf, kurasa pernikahanmu harus dibatalkan. Malam sebelum pernikahanmu bisakah kita bertemu. Aku ingin bertemu denganmu Putri, kau akan menjadi ratuku, mari bertemu jika kau ingin. Ingat calon suamimu itu adalah kekasih sahabatmu, kau harus cari tau sendiri. Jangan membuat keduannya berpisah, atau kau akan hidup diantara kisah cinta mereka. Mari buat kisah cinta sendiri, denganku dan menjadi ratuku.

Selama beberapa menit ia mematung setelah membacanya, otaknya tidak bisa mencerna jelas apa maksud dari semuanya. Tentang fakta calon suaminya adalah kekasih sahabatnya, apakah ini benar. Jennie benar benar sudah mengikhlaskan jika pernikahan terjadi dan untuk tidak mencintai Taehyung kembali, tapi malam ini.

Jennie benar-benar dilema.



[ A M E R V A N ]



Hanna merasakan perubahan Vali setelah hari dimana keluarga menantu datang. Setelahnya Vali menolak untuk menjalankan misi mereka, Hanna bingung. Apa yang terjadi, sebelumnya Vali sudah berjanji akan membatunya. Tapi sekarang semuanya berbeda.

"Kumohon Vali, Jennie. Bukankah dia tidak bahagia dengan pernikahannya, bantuu aku untuk- "

Vali menggeleng tegas, "Bagaimana bisa?! Semuanya sudah diatur tanpa bisa kita batalkan"

"Bisa! Kita harus menggatakan bahwa Jennie tidak bahagia dengan pernikahannya, kumohon Vali." Mohon Hanna kepada Vali, sedari tadi gadis itu disibukkan merapikan pakaian dirinya, tanpa minat ingin menoleh ke arah Hanna. Sudah diduga sepertinya ingin segera pergi dari sini.

"Kau mau kemana?"

Vali menoleh, lalu terkekeh kecil. "Jennie akan bahagia, percaya dengan ku. Dia dan pangeran Harry akan bahagia"

Mengerjapkan matanya. "Kau tau nama Calon suami Jennie?"

"Dia kekasihnya"

Suara itu entah darimana datang membuat kedua gadis itu menoleh kesamping. Mata mereka membulat melihat seseorang berdiri di samping jendela.

"PENCURI!!" Pekik keduannya keras.

Saat melihat keduannya ingin berlari, seseorang itu mencegat mereka dengan kata-katanya, sontak keduannya berhenti.

"Diam disitu! Atau aku akan berbuat sesuatu lebih"

Sesuai dengan rencana, mereka diam dengan perlahan-lahan dengan membalikan badannya menghadap sang lawan bicara.

"Siapa kau?!" Tanya Vali dengan ketus.

Pria itu terkekeh sebentar, "Perkenalkan aku Saditya"

"Saditya??" Beo Hanna.

Tatapannya jatuh kearah Hanna, "Kau mengenalku Hanna"

Sejenak Hanna memperhatikan sang lawan bicara, katannya mereka itu saling kenal. Benarkah?? Bahkan Hanna tidak tau dia, ah dia lupa.

"Aku tau kau lupa"

-"aku boleh minta bantuan kalian, terutama kau Vali" Tunjuknya kearah Vali.

Vali gelegapan, ia tidak tau harus bagaimana saat pria itu membawanya ia duduk dan diikuti Hanna. Memandangi sang lawan bicara dengan tajam, ia berharap lelaki ini tidak berbuat jahat.

"Kau kekasih Pangeran Harry kan? Aku tau, dan aku butuh batuanmu"

Seolah-olah tertarik dengan arah pembicaraan Hanna mendekat kearah keduannya, "Kekasih Pangeran Harry? Benarkah?" Tanya Hanna.

Sang wanita menunduk untuk tidak menatap lelaki bernama Saditya itu, karena dia telah membenarkan semuannya.

Saditya mengangguk, "Benar, dia kekasihnya. Apakah kau tidak mencintainya? Kau merelakannya"

Sepontan Vali menggeleng, "Ti-tidak, aku a-ku ingin membuatnya bahagia"

"Dengan cara begini?" Tau dimana arah pembicaraan mereka berdua, Hanna senantiasa mendengar jawaban Vali, diluar dugaannya.





hai guys, aku update nihh, beri bintang dan komennya. Kedepannya aku bakal lebih semangat nulis, segini dulu ya. semua ujian udah selesai, dan sekarang cerita ini ditulis dua author. Aku dibantu dia hehe.

Ada yang lagi ujian? semangat ya

see you next time<3

AMERVAN || TNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang