23. A m e r V a n

341 43 11
                                    

Sebelum membaca budayakan
vote terlebih dahulu
.

Setelah mendengar perkataan sambh, sebenarnya ia belum sepenuhnya percaya. Lagi pula Tae itu seperti lelaki biasa, dan dia tidak terlihat seperti, emm Pangeran. Dan sekarang yang diperkirakan Jennie adalah pria itu, huh Jennie harus menemuinya.

Setelah sampai didepan penginapan ia tak melihat pria itu didalam, mencarinya dari arah dapur sampai kamar itu, tepat saat didepan kamarnya. Matanya tertuju pada satu surat yang bersampul logo kerjaan, tunggu ia tak tau apa kerajaan itu. Setengah kepercayaan diri, mengingat ia mengelak bahwa Tae adalah seorang pangeran, tak mungkin.

Tangannya dengan cekat mengambil surat itu, mengamati logo berwarna biru dan terdapat logo singa ditengahnya. Sedikit memikir bahwa ini adalah kerajaan ini yang pernah bekerja sama dengan kerjaan Amer, tapi sayangnya nama dari kerajaan itu membuatnya mematung.

Singvan

Sungguh Jennie tak menyangka, jika ini terjadi, bisa bisa kedua kerajaan ini berperang karena Tae tau kalau dirinya adalah tuan putri dari kerajaan Rajpurt. Sangat jelas diingatannya, bahwa mereka berbeda bangsa, dia Rajpurt dan pangeran itu dari bangsa Agra.

Tapi kenapa Tae tidak meninggalkannya atau membunuhnya, sebagai mana jika ada lawan yang bertemu sudah jadi kebiasaan mereka akan saling perang. Ataupun jika mereka belum saling akur, sama halnya dengan Amer dan Singvan, tiga tahun yang lalu peperangan terjadi karena daerah kekuasaan Amer yang diambil. Ingatlah bahwa kerjaannya tidak sebanding dengan kerajaan Singvan.

Tanpa pikir panjang Jennie membuka surat itu, tertuju kepada pengirimnya.

Singvan, Saditya

"Saditya" gumamnya

Mengenal sekali dengan nama yang tertera disurat itu, yah dia teman Tae yang pernah dikenalkan dengannya. Tunggu, apa maksudnya.

Satu kata demi satu kata Jennie baca dengan teliti, sekarang Jennie mengerti bahwa Tae tidak mengungkapkan identitasnya, padahal mereka ini teman bukan. Matanya melihat selarik kalimat 'jika perlu tinggalkan gadis Rajpurt itu'. Wah, ternyata mereka juga sudah merencanakan ini sejak awal.

Dia kira saat bertemu dengan saditya , pria itu baik dan tidak ada timbul kecurigaannya. Jennie mengerti sekarang, lelaki itu harus kembali ke kerajaannya dan Jennie juga. Kali ini Jennie tidak akan bergantung dengan lelaki itu.

Memasukan satu surat itu kedalam kantong celananya dan pergi keluar. Hari ini ia akan benar benar pergi untuk kembali, tak peduli juga dengan lelaki itu. Dia membohonginya kan? Dan mereka juga musuh saat ini. Dan ini tidak boleh terjadi.

A M E R V A N

Setelah selesai membayar, Jennie membawa kudanya kepenginapan, ia hanya membeli satu. Setelah sampai dipenginapan, Jennie melihat lelaki itu sedang dikamarnya, ia tersenyum. Pasti lelaki itu mencari surat itu, terlihat dari sini bahwa lelaki itu sedang mondar mandir dikamarnya.

Menyadari jika ada yang memasuki rumah, Tae melihat kearah belakang, disana gadis yang sering mendiaminya menatapnya dengan kesal. Kakinya berjalan mendekati gadis itu, sontak gadis itu juga mundur, ada apa.

"Jane, hari ini aku mendapat banyak koin dan lebih baik kita segera kembali" ujarnya dengan semangat, ya tentu saja Tae ingin kembali ke kerajaan nya sendiri.

AMERVAN || TNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang