Kecanduan Game [Part 2]

24 3 9
                                    

"Akrab juga ya, kalian."Ara mendongakkan pandangannya. Menatap seorang gadis bertubuh tinggi, dengan rambut badai yang tampak menonjol untuk seorang anak SMA. Padahal, Ara dan anak-anak lain masih terlihat begitu polos.

Berbeda dengan Ara yang terbingung-bingung, Arlos justru masih sibuk memainkan game di ponsel Ara, tanpa memperdulikan gadis berambut badai itu. Ara terdiam, tidak tau harus bicara apa. Toh, Ara tidak mengenali cewek itu.

"Sherly Jihan," ucapnya.

Ara yang paham, segera menjabat tangan Sherly. "Arabella Qiana," jelasnya.

Namun setelah bersalaman dengan Ara, Sherly langsung mengelap tangannya menggunakan tissue basah. Dimana hal tersebut langsung membuat Ara jengkel.

"Minggir, gue mau duduk di situ. Lo kan murid baru, jadi harus ngalah sama Kakak kelas, ahhahah!" titah Sherly sambil menarik tangan Ara agar minggir. Saat itu juga Ara paham, mungkin Sherly ini Kakak kelas yang dulunya satu angkatan dengan Arlo. Dan pasti, Sherly ini termasuk Kakak kelas yang suka membuat onar.

"Apasih sok asik," cetus Ara yang kemudian mengambil ponselnya dari Arlo agar segera pergi. Ara tidak ingin berurusan dengan Kakak kelas rempong itu, sampai-sampai harinya tidak tenang di sekolahan ini. Sedangkan Arlo menatap Sherly tajam.

"Mau kemana?" tanya Arlo dengan nada dingin khas, sembari menahan tangan Ara.

"Duduk," titahnya.

"Ogah, mending beli gorengan," cetus Ara, lalu melengang pergi ke luar kelas. Meninggalkan Arlo yang menatap tajam, sambil melirik Sherly.

"Kamu kenal dia? apa dia nyoba deketin kamu? kalau dia gangguin kamu, bilang aja ke aku. Nanti aku bakal kasih dia pelajaran," ujar Sherly setelah duduk.

"Kayaknya yang butuh pelajaran itu lo deh. Keliatan bodohnya," desis Arlo.

Arlo masih ingin bermain game di ponsel Ara, tapi Ara jadi pergi entah kemana gara-gara Sherly. Jangan tanya bagaimana reaksi Sherly ketika Arlo mengabaikannya. Kesal, tentunya. Padahal Sherly sudah berjuang bertahun-tahun untuk mendapatkan hati batu Arlo. Bahkan dari SMP, Sherly sudah mulai mendekati Arlo.

Tapi kesempatan Sherly semakin pupus, karena Arlo tidak naik kelas sehingga semakin jauh jarak diantara mereka. Padahal, hanya di sekolahan saja Sherly bisa melihat Arlo atau sesekali mengajak Arlo bicara walau akhirnya tidak diperdulikan.

Sementara di tempat lain, Ara, Yonna dan Tommy tengah tertawa terbahak-bahak setelah melihat video random di ponsel Yonna. Video tersebut menampilkan seekor ikan, yang tertangkap kamera dengan wajah absurd.

"Anjir, bisa gitu muka ikannya," ucap Yonna, lelah tertawa sampai lupa memakan gorengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Anjir, bisa gitu muka ikannya," ucap Yonna, lelah tertawa sampai lupa memakan gorengannya.

"Muka ikannya kek bilang, 'Apaan itu? gue nggak pernah liat benda itu di laut,' ahahahaahaha!" sahut Ara sambil mengusap air matanya yang turun sendiri. Tawa ketika anak itu masih berlanjut, sampai ada seseorang yang datang, dan menghentikan tawa mereka.

Ace Of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang