11

79 20 32
                                    

Setelah Aidelle dan Gani kembali menjadi duo rusuh yang rukun, kini rutinitas mereka di Jumat malam kembali terlaksana dengan tambahan personel baru, Hazel.

Hazel yang merasa perlu berbaur kembali setelah beberapa lama menutup diri, berencana untuk menghubungi Gani, mengajaknya makan malam hari ini. Baru saja ia mengucapkan niatnya sambil bersiap untuk pergi bekerja, tak lama, Aidelle menghubunginya melalui pesan singkat dan mengajaknya untuk ikut rutinitasnya bersama Gani.

Aidelle Gaudi
zel, nanti malem kmn?
ikut gue sm gani yuk!
biasaa, menjalani ritual jumat malam

Pesan singkat itu sontak membuat Hazel tersenyum kemudian mengeluarkan tawa kecil. Ia selalu amazed dengan pembendaharaan kata Aidelle yang nyeleneh seperti ini. Setelah mengancingkan ujung lengan kemejanya, laki-laki itu meraih benda pipih panjang miliknya kemudian segera membalas pesan singkat itu.

Hazel Madava
Wow!
Kalian skrg bikin sekte dan lg rekrut orang ya?
Ini pake acara minum darah suci gak?

Aidelle Gaudi
hehe iya
ngerekrut lo soalnya kalo kita berdua berantem lg kayak kmrn, ada yg jd penengah
oh, kita kebetulan pake darah bekas bekam kak
kalo anggotanya macem gani mah mubazir pake darah suci

Dan begitulah. Hampir seharian mereka saling bertukar pesan sampai akhirnya mereka memutuskan untuk bertemu di salah satu mall di pusat Jakarta.

Aidelle dengan setelan blazer casual-nya berjalan santai menuju salah satu restoran. Setelah mendapat kabar bahwa kedua lelaki itu akan datang terlambat karena baru menyelesaikan pekerjaannya dan terjebak macet, Aidelle akhirnya hanya memesan iced coffee latte-nya sembari menunggu.

Ia baru saja membuka Instagram ketika tiba-tiba ia merasa bangku di depannya ditarik oleh orang lain. Perempuan itu menengadahkan kepala dan mendapati seorang laki-laki yang ia paling hindari selama ini, sedang menatapnya dengan tatapan mengintimidasi.

Aidelle merasa tangannya mendingin dan gelisah. Sepersekian detik kemudian, perempuan itu berdeham dan menatap balik laki-laki itu dengan pandangan yang tidak kalah mengintimidasi.

"Hi! Is this seat taken?" Tanya laki-laki itu dengan suara rendahnya. Suara yang dulu sangat Aidelle puja, sekarang menjadi suara yang paling ia benci.

"Actually, yes." Jawab Aidelle dengan suara, yang ia sendiri tidak menyangka, cukup tegas dan terdengar angkuh.

Lelaki tadi, Ezra, hanya mengangguk pelan namun tetap menarik kursinya dan duduk disana. Aidelle merasa napasnya menjadi lebih pendek dari sebelumnya, namun ia memaksakan diri terlihat baik-baik saja.

Ia tidak mau laki-laki di hadapannya merasa bahwa dirinya di atas angin dengan memperlihatkan betapa takut dan gelisahnya Aidelle sekarang.

"Well, that seat is taken and you're not invited to this table, Sir."

"Aidelle, please. Let me apologize in a proper way,"

"I don't need that. Lagian udah lama juga, aku udah lupa."

Ezra masih menatap Aidelle tepat di mata gadis itu. Lelaki itu mencari kebohongan yang biasanya terlihat dari kedua mata gadis yang dulu pernah mengisi hari-harinya. Aidelle dapat sangat mudah ia tebak dulu, namun sekarang ia seperti melihat orang lain.

"You've changed." Ujar Ezra dan dibalas dengan dengusan keras Aidelle.

"As I should be. Kalau udah gak ada urusan apa-apa, pintu keluarnya ada di sebelah sana. In case you don't know."

The Unexpectedly Expected [Baekrene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang