SONG : Ed Sheeran - Perfect🎶
.
.
“But darling, just kiss me slow, your heart is all I own
And in your eyes, you're holding mine”
.
.
Hi yeorobun! Selamat hari Rabu!
Jangan lupa ber-halu yang buat bahagia.
Jangan lupa klik bintang ><
.Enjoy and happy reading🌻
ARTHUR mengamati perempuan di depannya, kemudian berjongkok menyamai tinggi Iris. Netra hitamnya sedikit berkilat saat melihat beberapa darah yang keluar akibat goresan pada kulit gadis itu. Terlebih lagi akan keberadaan makhluk kecil yang terlihat tenang berada di dekapan dengan nyaman. Itu membuatnya terkejut.
"Kita obati dulu luka itu, ulurkan tanganmu." Arthur berdiri, mengulurkan tangan kanannya. Disambut dengan baik oleh Iris, pipi gadis itu biarpun terluka tetap menampakkan warna kemerahan saat ini.
"Aw ...aw geli." Iris menjauhkan kepalanya saat baby di dekapannya itu menjilati pipinya. Kita sebut sebagai baby wolf, netra abunya sedari tadi tidak beralih dari Iris. "Hentikan itu wolfy, kamu membuatku geli." Tangan kanan Iris menjauhkan pelan kepala anak serigala itu, terdengar erangan kecil setelahnya.
"You're so cute." Iris berkata pelan, mengusap telinga kecil bewarna keabuan itu. Dia ingin memelihara binatang lucu ini! Tapi, apa diijinkan, ya. Tentu akan diijinkan, dia bersikeras.
"Eh, Arthur!" Dengan spontan, Iris melingkarkan sebelah tangannya pada leher lelaki itu. Memekik kecil saat digendong dengan posisi bridal style. Oh astaga, apa mereka terlihat seperti pengantin baru sekarang. Enyahkan pikiran itu Iris!
Posisinya, jadi begini ....
Arthur menggendong Iris ala bridal style, sedangkan Iris dengan wajah amat lugunya, menggendong baby wolf di dekapannya. Amat bahagia keluarga cemara ini, tidak, itu tidak benar, wolfy terlihat tertekan.
"Em, apakah tidak apa jika seperti ini?" tanya Iris ragu, berusaha keras mengenyahkan pikirannya ketika merasakan dada keras lelaki ini. Ingat Iris, lelaki yang berada di sampingmu ini seorang Raja.
Bisa terpenggal kepalamu jika berkelakuan absurd di hadapannya.
Arthur menatap ke depan, tidak menatap Iris yang terus bergerak di dekapannya. "Jika tidak seperti ini, memangnya kamu bisa berjalan?"
Gadis itu menggeleng, menjawab tanpa dosa. "Ya, tidak."
Kemudian keduanya terdiam, hanya terdengar bunyi ranting akibat pijakan juga semilir angin yang berhembus pelan. Iris menyamankan posisinya, mengelus pelan wolfy yang juga hampir memejamkan mata.
"Bisakah kita keluar dengan cepat? Kak Vic pasti mencariku, juga acara nanti malam. Astaga, aku belum mempersiapkan apapun, bagaimana ini. Ayo kita pulang dengan cepat. " Iris terus saja berbicara, kepalanya mengadah ke atas langit. Hanya ada langit kelabu, gelap. Kemana perginya matahari. "Apakah kita tersesat? Bagaimana jika tidak bisa kembali dengan cepat? Arthur ...kenapa kamu diam?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Iris De Caelum
Fantasy𝑰𝒓𝒊𝒔 𝑫𝒆 𝑪𝒂𝒆𝒍𝒖𝒎 Iris Rahdian terbangun, mendapati dirinya dalam raga, tempat, serta suasana yang berbeda dari tempat asalnya. Mendapati 'kisah tersembunyi dibalik kisah' yang tertulis dalam buku kuno bersampul merah darah dari Shagufta. ...