𝑰𝒓𝒊𝒔 𝑫𝒆 𝑪𝒂𝒆𝒍𝒖𝒎
Iris Rahdian terbangun, mendapati dirinya dalam raga, tempat, serta suasana yang berbeda dari tempat asalnya. Mendapati 'kisah tersembunyi dibalik kisah' yang tertulis dalam buku kuno bersampul merah darah dari Shagufta.
...
Salah satu lagu favorit! Lagunya JK. Alus banget, kebawa alur hehe.
Selamat hari Sabtu, yeorobun! Klik bintang di pojokan dulu><
Enjoy and happy reading🌻
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KERAJAAN LAGARDE, dikenal dengan penduduknya yang sebagian besar menggunakan bahasa Inggris juga bahasa asing lainnya. Lagarde menjadi sebuah wilayah yang dijuluki sebagai kerajaan pendidikan. Dengan keterampilan bahasanya, juga sekolah untuk kelas bangsawan yang begitu menunjang. Perbedaan kasta masih terlihat jelas, rakyat biasa tidak menerima pendidikan dengan baik. Mereka memiliki keterbatasan dalam mencari ilmu di sekolah.
Iris mengingat pada saat itu, Pangeran Ezra Finn Ledger mengerti mengenai apa yang diucapkannya, mengenai bahasa asing. Jika tidak salah, sepercik memori masa kecil tertulis dalam buku itu.
Hanya saja Iris tidak terlalu mengingat dan tidak tahu tentang cerita masa kecilnya dulu.
"Setengah jam lagi kita akan sampai." Suara Arthur terdengar, membuat Iris yang sedang menatap keluar jendela segera mengalihkan pandangan. Mungkin perjalanan hingga saat ini lebih dari empat puluh lima menit.
Terasa sangat lama jika menaiki kereta kuda. Ditambah dengan suasana canggung saat berhadapan dengan Arthur.
Seharusnya ada kendaraan seperti mobil, atau setidaknya sepeda motor di jaman ini. Itu pasti akan memudahkan semua orang, terlebih akan menghemat waktu.
Juga tidak ada jam tangan. Iris tidak dapat melihat jam setiap waktu dan setiap tempat. Tinggal di suatu tempat tanpa adanya alat modern sedikit menyusahkan ternyata.
Iris menatap Arthur yang sedang terpejam. Menggeleng pelan saat menikmati wajah lelaki itu, sekedar terpejam saja aurannya tidak karuan. "Apakah tidak apa jika kita pergi bersama?" Iris bertanya, mereka benar-benar akan pergi bersama! Jelas saja jawabannya 'tidak akan baik-baik saja', sesuatu menghebohkan akan terdengar sebagai topik gosip terbaru nanti.
Gosip itu lebih panas dan menyimpang dari fakta, dan Iris tidak ingin tenaganya terbuang untuk meladeni apa yang menjadi tanggapan orang-orang nanti.
Sedangkan saat ini dia tidak bisa menghindar, bagaimana mungkin saat tatapan Arthur mengintainya saat lelaki itu membuka mata.
"Iris Cassiopeia selalu tidak peduli dengan yang dirumorkan bukan?" Arthur menjawab dengan pertanyaan. Memandangi Iris yang hanya menghela napas kecil. Lelaki itu tersenyum begitu tipis nyaris tak terlihat. "Katakan jika tidak nyaman."
Iris menatap cepat pada Arthur, binaran muncul di matanya. Itu artinya mereka bisa pergi secara terpisah bukan?
"Aku tidak akan hadir. Katakan jika datang dengan seorang yang dikutuk itu memalukan."
