Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya
Jangan lupa follow
Akun ini
Vote dan komen kalian
Semangat bagi ku🥰
Selamat membaca✨|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|Amara melihat foto Ayah dan Ibundanya tiba tiba tanpa sadar air mata itu jatuh. Amara rindu sosok Ayah.
"Kapan Ayah pulang?"
"Ara kangen sama Ayah"
"Ayah gak kangen sama Ara"
Amara merangkul figura yang ia pegang sedari tadi.
"Non Amara. Ada yang Dateng non" dibalik pintu kamar Amara
Amara mengusap air matanya dan keluar menemui bibi
"Siapa bi? David? Aldo?"
"Coba non cek sendiri" bibi tersenyum
"Siapa sih ni" tanya Amara penasaran
"Cek dulu non" bibi senyum senyum membuat Amara penasaran
Amara turun melewati anak tangga dan Amara menemukan seorang laki laki yang berwibawa tapi Amara seperti tidak asing dengan badan laki laki itu.
"Ayah" teriak Amara gembira
"Amara" Mahesa memeluk putrinya itu dengan kasih sayang yang 14 tahun lamanya ia belum berikan lagi
"Ayah kok gak bilang sama Ara kalau pulang"
"Kan biar kejutan buat Ara" Mahesa tersenyum
"Gimana keadaan kamu?" Lanjut Mahesa
"Alhamdulillah baik" Amara tersenyum bahagia
"David gimana pernah kesini?"
Amara hanya diam, ia tidak mau memberitahukan keadaan saat ini
"Ara kenapa?" Mahesa khawatir
"Gapapa yah" Amara memperlihatkan senyumannya
"Assalamualaikum" ujar David
"Waalaikumsalam, masuk. Ayah sama bunda kamu mana?" Tanya Mahesa
"Nyusul om"
"Mahesa, udah pulang aja" Backtiar memeluk Mahesa
"Kangen anak" Mahesa tertawa
"Ara jarang kerumah bunda kenapa?" Tanya Dahlia
"Palingan juga ada kesibukan biasa anak muda" ujar Mahesa
"Kan bisa belajar bareng, kalian juga satu kelas kan"
"Kalian berantem?" Lanjut Dahlia
"Engga mah" ujar David
"Engga bunda" ujar Amara
****
Amara melamun di belakang rumah, Amara kengen banget suasana Amara dan David waktu kecil begitu menyenangkan sedangkan waktu besar saling tidak kenal.
"Gue kangen Lo kayak dulu" teriak Amara
"Gue kangen" lanjut Amara, air mata Amara jatuh terjun bebas membasahi pipi Amara
"Ara"
Sesegera Amara menghapus air matanya."David"
"Boleh duduk?" Tanya David, Amara mengangguk
"Kenapa nangis?"
Amara menyembunyikan wajah sedihnya "gapapa"
"Cerita aja, gue dengerin"
"Gapapa David"
"Gue kangen"
Amara dan David saling bertatap tatapan, seperti saling merindukan satu sama lain.
"Kangen Anetha?" Tanya Amara menetralkan perasaannya
"Kangen Lo yang dulu" dengan nada yang sedih
Amara memalingkan wajahnya air mata Amara mengendap di kelopak mata.
"Lo kangen gue gak?" Tanya David
"Oh iya Lo udah punya Aldo, gue baru sadar kalau gue udah gak penting lagi ya dihidup Lo"
Setelah bicara tadi David pergi meninggalkan Amara ditaman. Air mata Amara mengalir terus menerus.
"Gue juga kengen sama Lo"
"Kenapa Lo terus mengombang ambing perasaan gue, pertama Lo nyuruh gue pergi dari hidup Lo dan sekarang Lo kangen sama gue. Maksud Lo gimana"
Semoga suka chapter ini
Jangan lupa follow instgram aku @isnaumahh

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, My Little Friend
Ficção AdolescenteFollow sebelum baca oke🥰 Follow My Instagram : @isnaumahh Jangan lupa vote juga, makasih Mengenang Masa Lalu Memanglah Sakit