51 🎞️

5.6K 402 7
                                    

Flashback on.

"Kak Markeu!" panggil Haechan. Mark yang dipanggil haechan pun menengok untuk melihat kekasih manisnya.

"Kenapa Haechanie?" tanyanya seraya memeluk erat haechan, tak lupa ia mengecup singkat puncak kepalanya.

Wajah Haechan tampak sendu, "Sebentar lagi kakak bakal kuliah, nanti aku nggak ada yang nemenin lagi."

Lalu matanya berkaca kaca, menunggu jawaban mark. Mark hanya tersenyum lalu mengelus surai coklat madu milik Maechan.

Sebenarnya Mark juga sedih, mereka akan  berpisah. Walaupun sekolah Haechan tak terlalu jauh dari tempat ia berkuliah, pemuda itu tetap merasa jauh karena tak dapat mengawasi haechan dari dekat.

Tapi tak apa, setidaknya masih ada yang membantunya menjaga Haechan-nya disekolah.

"Gapapa Haechan, kakak bakal sempet sempetin main ke sma. Jangan khawatir okay?" Haechan hanya mengangguk lalu air mata mulai menetes dari mata bulat itu.

Mark panik. "Utututuu, bayi kakak kok sedih gini. Jangan ya, kakak nggak pergi jauh."

Mengelus punggung si manis lalu mengecup kedua mata yang berair itu. Menangkup pipi berisi itu dan mulai mengecup bibir Haechan berkali kali.

Pipi haechan memerah, "Gemes banget sih kamu, bayinya siapa yaaa????"

"Bayinya kakak." sambil mengarahkan jari telunjuk nya ke wajah Mark. Haechan masuk ke pelukan dan mulai mendusel pada dada bidang Mark.

"Kakak janji kalo kamu udah lulus sma, kakak bakal lamar kamu. Pegang omongan kakak, Hyuck."

"Janji yaaa?" Haechan menatap Mark lalu menyodorkan jari kelingking mungilnya.

"Janji."

Flashback off.

Satu tahun kemudian...

Ya pastinya Haechan sudah lulus dengan nilai yang baik. Sekarang sudah pagi di hari libur yang biasanya orang orang gunakan untuk bersantai seperti melanjutkan tidurnya sampai siang. Tapi tidak untuk Haechan...

"Haechan, bangun! Bantu bunda bikin sarapan sini." Teriak Ten dari dapur yang ada dibawah. "Adek udah libur panjang mama, mau istirahat." Haechan mulai mejamin matanya.

Haechan langsung membuka matanya dengan terkejut. Sakit, pipinya dicubit oleh papa bear alias Seo johnny.

"Hayo, disuruh apa sama mama, kok malah merem." yang ditanya cuman nyengir gemesin.

Haehan bangun dari kasur big size nya lalu mulai beranjak ke kamar mandi buat mandi. Setelahnya dia beresin kamarnya dan mulai turun.

"Mama, adek disuruh bantu apa nih?"

"Adek telat, liat mama udah selesai bikinnya. Haechan cemberut. "Ah mama gitu, akunya ditinggal."

Ten yang gemes liat kelakuan si bungsu cuman nyubit pipinya, "Nih, makan dulu. Jangan protes." Ten nyodorin pancake, Haechan nyengir sampe keliatan giginya yang rapi.

Ia kedua mencium pipi Ten, "Makasih mamaaa!"

"Iya, sayang. Makan yang banyak biar pipinya makin mbul."

Haechan memberikan gestur hormat, lalu mengucapkan 'Ayay kapten.'

Ting Nong!

Suara bel berbunyi.

Ten mulai berjalan ke arah pintu lalu membukanya.

"Loh, mark?"

"Iyanih, ma, hehe." Mark nyodorin kantong plastik yang isinya kue nastar. "Ini buat mama, dari bunda."

Ten hanya mengangguk, mengambil bungkusan itu dan menyuruh Mark masuk lalu sarapan bersama.

Setelah sarapan selesai, Haechan duduk santai di ruang tengah, orang tua Haechan sibuk dengan pekerjaannya masing masing. Hendery? Dia sedang berkencan dengan Xiaojun. Biasa, bucin akut

"Kakak gamau balik?" Mark menggeleng. "Maunya nemenin pacar kakak, lagian kita juga jarang ketemu sekarang–

Masa giliran ketemu kakaknya diusir. Kemaren katanya kangen." lanjutnya, lalu Mark mengapit hidung Haechan menggunakan jari tengah dan telunjuknya.

"Hih, apasih kakak! Akukan nanya tau. Jari kakak awasin, nggak bisa nafas aku!" Haechan cemberut dengan raut wajah yang menunjukkan kalau dia kesal.

Mark tertawa melihat kekasihnya yang menggemaskan.

"Kalo diinget inget perjuangan kakak buat balik sama kamu tuh berat juga ya.."

"MAKANYA KAKAK WAKTU ITU TUH JANGAN KEPICUT SAMA KAK YEJI!"

Mark menaikkan kedua bahunya. "Kakak pun nggak tau, kayaknya dipelet." Mark terkekeh.

"Ngawur, kakak ampe ngatain aku. Nyebelin!! Untung aku sayang."

"Sorry atuh, sayangnya kakak. Nggak gitu lagi, janji deh."

"Kalo bohong aku jewer kayak gini." Haechan mulai menjewer Mark. "Ahh sakit sakit. Duh iya iya, babe. Udahan jewernya, telinga kakak mau copot."

"Hehe, kepuasan jewernya." Mark senyum tertekan, nyubit pipi Haechan sampai kelihatan merah, Haechan pun mengadu pada sang ibunda.

Si bunda cuman geleng geleng kepala lihat anaknya dan anak sahabatnya yang lagi dimabuk asmara.














tbc.

Jujur udah lupa alurnya, jadi ku percepat aja. Maaf kalau aku slow update kkk, karena lupa alurnya dan fokus rl *sok sibuk* 😣

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐋𝐔𝐕𝐒𝐓𝐀𝐆𝐑𝐀𝐌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang