WARNING!
Adult themes(M/N) -- Male Name
(S/N) -- Surname❑ ⅄Ꭷſ ᏂᏕᎥ˥ᎥΛƎᗡ ❒
(M/N) melemparkan koinnya ke atas dengan bosan, pemandangan gunung Alps ataupun arsitektur Swiss tampak membosankan baginya walaupun harus diakui dia cukup kagum dengan kreativitas para manusia-manusia itu.
(M/N) bukanlah iblis, sejak awal memang bukan. Tapi di mata manusia ia adalah iblis, sosok yang menebarkan kejahatan dan terror. Dan itu memang benar.
(M/N) diciptakan sama saat dewa tercipta. Karena dunia tidak boleh hanya berisi warna putih saja, harus ada warna hitam juga yang kemudian bercampur menjadi abu-abu. Dan disanalah (M/N) berperan sebagai hitam, harus ada yang melakukannya mau tidak mau.
Ia memilih (M/N) sebagai panggilannya dan mengambil wujud pria muda tampan yang charming, bersama dengan banyak nama palsunya saat ia berkeliaran di dunia manusia.
Hingga pada suatu malam seorang dokter meraung-raung meminta pertolongan untuk pasiennya yang sakit, dari sanalah kesalahannya. Kesalahan yang membuat pekerjaannya lebih banyak.
Ia memberikan setetes darahnya pada dokter itu sebagai obat. Hanya untuk membuat seorang manusia mortal bernama Muzan menjadi abadi dan menjadi pemakan manusia.
(M/N) tidak mempermasalahkan itu, ia malah merasa terhibur dengan kehadiran Muzan. Baginya, Muzan hanyalah mainan, mainan yang membuat tragedi sebagai hiburan (M/N) dan obsesinya dengan bunga lili biru agar menjadi makhluk sempurna.
Sedikit yang ia tahu, (M/N) tertawa terbahak-bahak ketika mengetahui Muzan benar-benar mencari bunga lili biru. Padahal itu hanyalah kebohongan kecil yang ia katakan pada dokter itu. Tapi biarlah, biarkan pria bersurai hitam itu terus mencari dan bermimpi.
Hal ini yang membuat dewa matahari, pemimpin para dewa murka pada (M/N). (M/N) juga mengetahui kecerobohannya merusak keseimbangan. Oleh karena itu sebagai kompensasi, (M/N) membuat iblis tidak bisa keluar dari Jepang ataupun terkena sinar matahari. Dan kadang membunuh mereka.
Sementara dewa matahari memberikan anugrah berupa teknik pernafasan dan metal nichirin untuk manusia.
Diam-diam (M/N) kadang memberikan setetes darahnya untuk Muzan. Agar Muzan lebih kuat, agar sulit dikalahkan, agar penderitaan dan tangisan manusia berlangsung lebih lama.
Beratus abad hidup di bumi rasanya menyenangkan dan juga membosankan.
(M/N) mengapresiasi kepintaran dan kreativitas manusia, tapi juga bosan akan konflik yang terjadi, selalu sama tapi berbeda tempat dan waktu.
Tapi tidak masalah, penderitaan manusia selamanya akan tetap menghibur (M/N). Dia hanya butuh penyebab baru.
Dan Muzan adalah salah satu dari banyak solusi.
Mainan kesayangan (M/N).
“Haruskah aku mengunjungi mainan kecilku?”
(M/N) melempar koinnya ke atas, menimbang-nimbang keputusannya. Rencananya ia akan pergi ke Kanada tapi sudah lama juga ia tidak mengunjungi Muzan.
Baginya, beberapa abad terakhir terasa menyenangkan, terutama abad ke 20 sekarang. Dia sering menghibur dirinya dengan berita-berita politik maupun pergerakan separatis di Negara-negara koloni.
Tangan kokoh (M/N) menangkap koin di udara. Sudah menentukan pilihannya. Ia penasaran sejauh mana Muzan sudah beraksi.
“Muzan here I come~”
Di lain tempat, Muzan merinding. Perasaannya tidak enak. Mengundang mata khawatir dari kedua orang yang ia sebut sebagai istri dan anaknya. Hanya dua orang yang dapat memberinya perasaan itu,
Yoriichi dan -----
Bahkan Muzan tidak ingin menyebutkan namanya. Pria itu terlalu memiliki banyak nama walaupun Muzan tidak memiliki masalah dalam mengingatnya tetap saja ia menolak menyebutkan nama itu.Pria bermanik merah itu menelan ludahnya, berusaha meyakinkan dirinya bahwa pria itu tidak akan muncul secepat itu setelah beratus tahun lamanya.
Iya kan?
Little did he know, he was dead wrong.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐄𝐕𝐈𝐋𝐈𝐒𝐇 𝐉𝐎𝐘 || 𝕂ℕ𝕐 𝕩 𝕄𝕒𝕝𝕖! ℝ𝕖𝕒𝕕𝕖𝕣
Fanfiction[𝘏𝘦𝘺 𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘬𝘶, 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘳𝘦𝘯𝘨𝘴𝘦𝘬𝘮𝘶] --------------------------------- ⠿ 𝐊𝐈𝐌𝐄𝐓𝐒𝐔 𝐍𝐎 𝐘𝐀𝐈𝐁𝐀 ⠿ ▄▄▄▄▄▄▄▄▄ ❝ bahkan Muzan tak berdaya di depan ...