3. THE MURDER

1.3K 196 8
                                    

WARNING!
Adult themes

(M/N) -- Male Name
(S/N) -- Surname

Ꭷſ ᏂᏕᎥ˥ᎥΛƎᗡ

Mata Muzan melebar, gelas wine di tangannya terlepas, menghasilkan bunyi pecah di ruangan itu.

"It's been a long time son of a bitch."

Mulut Muzan terbuka tapi tak ada kata-kata yang keluar darinya.

"(M/N)-sama...."

"Sayang, siapa ini?" Tanya Rei, menyadari ketakutan Muzan.

"Papa?"

"Ah maafkan aku, namaku (M/N), atasan suami anda dari Amerika Serikat."

(M/N) mengambil tangan Rei dan menciumnya. Wajah Rei memerah tapi segera menyembunyikannya sebelum menarik tangannya. (M/N) hanya tersenyum normal, di mata Rei. Di mata Muzan, ia langsung tau ada yang tidak beres. Walaupun keberadaan (M/N) sendiri selalu membawa petaka baginya.

"Aku membawa pie apel khas Inggris, tolong diterima ya."

Rei menerima kotak itu, anak perempuannya hanya menatap berbinar pie itu.

"Terimakasih (M/N)-san, kami permisi dulu. Pasti ada yang ingin kalian bicarakan."

Rei membawa anaknya pergi meninggalkan Muzan dan (M/N) sendiri. Keringat dingin mengucur di dahi Muzan.

"Hm..." (M/N) menatap Muzan dengan senyum arogan di wajahnya.

"(M/N)-sama..."

"Sudah menurut rupanya, sudah berapa lama kita tidak bertemu? Seratus? Dua ratus?"

"Lima ratus tahun...."

Bahkan Muzan tidak dapat menghilangkan kegugupannya. Terakhir kali Muzan membantah perkataan (M/N), pria itu membuat Muzan tersiksa selama tujuh bulan tanpa henti. Metodenya pun bermacam-macam dan (M/N) benar-benar mendorong Muzan sampai diujung tanduk kematian.

"Bagaimana iblis-iblis bulan atas itu?"

"Mereka-"


AKHHH SAKIT SAKIT SAKIT!

Terdengar teriakan wanita dan anak kecil dari ujung ruangan. Mata (M/N) menggelap tapi senyum tetap terpasang di wajahnya. Muzan langsung tau apa yang terjadi.

Setelah beberapa saat semuanya langsung diam, kesunyian yang mematikan.

"Sepertinya racunnya sudah bekerja, manusia itu tidak berbohong."

Muzan menelan ludahnya. (M/N) berdiri dari tempat duduknya dan berjalan keluar ke arah suara teriakan tadi. Ketika pintu terbuka, Muzan mencium bau pekat darah. Bahkan tanpa dilihat pun Muzan langsung tahu apa yang terjadi.

(M/N) membantai seluruh orang di dalam mansion ini kecuali dirinya.

"Hm? Masih bernafas rupanya."

(M/N) berjongkok dan menepuk pipi Rei dan anaknya. Rei hanya menatap (M/N) nanar, tapi pria itu dapat dengan jelas merasakan kebencian di mata itu. Lalu pandangannya berpindah ke gadis kecil yang mengaku sebagai anak Muzan, ia juga masih bernafas. Air matanya mengalir tanpa henti dan kadang melirih sakit.

(M/N) memegang leher gadis kecil itu dan mematahkannya. Rei dengan suara serak hanya berteriak lemah yang tentu (M/N) tidak pedulikan.

Bagi (M/N), mengantar gadis kecil itu lebih cepat ke kematian adalah bentuk dari belas kasihan. Ia melihat Rei yang kesakitan itu dengan tatapan tidak acuh.

"Kau masih hidup, tapi ototmu tidak bekerja dan suaramu tidak keluar.... Lumayan juga."

(M/N) memasang pose berpikir, lalu tersenyum senang.

"Racun yang lambat dan menyakitkan, manusia itu harus kuberi hadiah!"

Muzan menatap ke samping, di lorong itu bercak darah ada dimana-mana dan mayat berserak di sana. Beberapa dari mayat itu adalah Marechi yang sengaja Muzan pekerjakan atau diternak lebih tepatnya.

"Tahan nafsumu Muzan."

Muzan tercekat.

"B-baik..."

"Ah maaf soal keluargamu, good luck finding the new one."

(M/N) berjalan keluar dengan santai, kadang menendang mayat juga, ia melambaikan tangannya ke Muzan yang sama sekali tidak Muzan balas. Muzan hanya menunduk melepas kepergian (M/N).

Ketika (M/N) tak lagi di pandangannya, gigi Muzan menutup rapat-rapat, urat-uratnya tercetak dengan jelas di wajah dan tangannya.

Harga diri Muzan sangat terluka karena harus tunduk pada (M/N), tapi Muzan tau sendiri. Baik berjuta-juta tahun Muzan menguatkan diri pun ia tidak akan pernah mengalahkan (M/N). Muzan ingin sekali menarik (M/N) sebagai rekannya dalam menguasai dunia. Tapi Muzan tau sendiri itu tidak berguna. Karena (M/N) jauh diatas Muzan.

Karena jika Muzan adalah raja iblis,

Maka (M/N) adalah tuhan para iblis.

𝐃𝐄𝐕𝐈𝐋𝐈𝐒𝐇 𝐉𝐎𝐘 || 𝕂ℕ𝕐 𝕩 𝕄𝕒𝕝𝕖! ℝ𝕖𝕒𝕕𝕖𝕣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang