WARNING!
Adult themes(M/N) -- Male Name
(S/N) -- Surname❑ ⅄Ꭷſ ᏂᏕᎥ˥ᎥΛƎᗡ ❒
“Wah-wah, lihat siapa ini?”
Pria pirang itu menatap (M/N) dengan tubuh seorang wanita di tangannya. (M/N) hanya tersenyum ramah dan berjalan ke arah iblis yang memiliki kanji 2 di matanya.
“Namaku (M/N), senang bertemu anda….”
“Ara, namaku Douma.” Senyum Douma, (M/N) dapat merasakan ketidakapresiasian Douma padanya.
“Hei nona! Kau masih mau hidup?”
“Ara-ara sayang sekali bahwa dia akan mati sebentar lagi.”
“Dimana tata kramamu Douma? Aku bertanya pada nona itu, keinginan hidupnya lumayan besar juga untuk diabaikan.”
Mata ungu itu menatap (E/C) lemah. (M/N) dapat melihat harapan darinya. Meskipun tidak ada kata-kata yang keluar dari mulut gadis muda itu, (M/N) dapat menangkap jelas apa yang ingin disampaikannya.
Tolong aku tuan….
“Mainan baru.” Gumam pria berambut (H/C) itu.“Hm?”
“Serahkan gadis itu padaku.”
Douma tertawa meledak, (M/N) masih mempertahankan senyumnya.
“Diam dan pergilah.”
Sebelum Douma sempat menyadari, kedua tangan yang ia gunakan untuk memegang gadis itu sudah putus. Termasuk kepala dan kakinya. Tatapan (M/N) datar menusuk Douma meskipun mulutnya membentuk kurva senyuman.
“Pergilah.”
“N-Nakime!”
Pintu shoji muncul dan menelan Douma. (M/N) menaikkan satu alisnya, diam-diam merasa cukup terkesan.
“Heh.”
Dengus pria itu sambil berjalan mendekati gadis ungu yang tergeletak di tanah dingin. Ia menggores jarinya cukup dalam hingga mengeluarkan darah dan membentuk sebuah simbol di dahi gadis yang tidak sadarkan diri itu lalu menggendongnya seperti karung beras ke penginapan hotel.
.
.
.“Sudah sadar?”
(M/N) meletakkan botol wine di meja dan berjalan ke arah gadis yang sudah tiga hari tidak sadarkan diri itu.
“Apa kau yang menyelamatkanku?”
“Nama.” Ucap (M/N) dingin.
Gadis itu nampak tertegun sejenak. (M/N) hanya menatap gadis itu aneh sebelum akhirnya menyadari sikapnya barusan.“Ah maaf, kadang memang suka begitu. Siapa namamu nona muda?”
“Kochou Kanae, terimakasih sudah menyelamatkanku.”
(M/N) mengangguk, sesaat ia bisa melihat pipi Kanae yang memerah.
“Sayang sekali Kochou-san, aku menyelamatkanmu tapi bukan berarti aku malaikat.”
“Eh?”
“Katakan padaku Kanae, apa pendapatmu tentang iblis?”
Kanae menatap (M/N) bingung. Pria itu hanya berjalan mendekat dan duduk di kursi sebelah ranjang Kanae.
“Mereka… dahulunya manusia juga. Aku berpikir apakah mungkin untuk hidup damai berdampingan dengan para iblis.”
“Walaupun kerusakan dan pembunuhan yang sudah mereka lakukan?”
“Ya, kuharap begitu.” Senyum lembut terpampang di wajah Kanae. (M/N) menghela nafasnya.
'Tidak boleh sembarangan pada yang satu ini....'
“Yasudahlah. Tapi Kanae, ada harga untuk hidupmu yang sudah kuselamatkan.”
Karena berhubungan dengan iblis adalah saling mengambil dan memberikan.
Berikan sesuatu untuk iblis dan mereka akan memberikanmu yang serupa.
“Kau menjadi orang lain.”
Mata Kanae melebar. Ia sama sekali tidak tahu ataupun bisa membaca apa yang sedang (M/N) rencanakan.
Jika ia dapat mengetahui kekosongan Douma, maka ia tidak bisa mengetahui apapun dari (M/N). Seperti ada gelas buram diantara mereka.
“Menjadi orang lain?”
(M/N) menarik kaca di ujung ruangan ke arah Kanae.
“Lihat dirimu, sebutkan ciri-ciri tubuhmu.”
“Mata Ungu terang, Hiasan kupu-kupu, Rambut ungu gelap.”
“Itu yang kau lihat. Di mata orang lain, matamu berwarna merah maroon dan berambut kuning pucat berhiaskan bunga lili.”
“Tuan, apa maksud semua ini?”
“Kochou Kanae sudah mati. Mulai sekarang kau adalah Kanae Miller.”
“T-tapi.”
Wajah Kanae memucat, dia bangkit dari ranjangnya dan lari keluar kamar. (M/N) hanya diam tak bergeming dengan ekspresi datar.
‘Yah, akan kuurus nanti.’

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐄𝐕𝐈𝐋𝐈𝐒𝐇 𝐉𝐎𝐘 || 𝕂ℕ𝕐 𝕩 𝕄𝕒𝕝𝕖! ℝ𝕖𝕒𝕕𝕖𝕣
Fanfiction[𝘏𝘦𝘺 𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘬𝘶, 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘳𝘦𝘯𝘨𝘴𝘦𝘬𝘮𝘶] --------------------------------- ⠿ 𝐊𝐈𝐌𝐄𝐓𝐒𝐔 𝐍𝐎 𝐘𝐀𝐈𝐁𝐀 ⠿ ▄▄▄▄▄▄▄▄▄ ❝ bahkan Muzan tak berdaya di depan ...