Fana

5 0 0
                                        


Selain bahumu, puisi barangkali adalah tempat

Yang pas untuk memarkirkan airmata

Dari janji-janji yang ingkar. 

Dari rasa-rasa yang sukar. 

Dari kata-kata yang membelukar. 

Aku ingin segala yang tumbuh didada

Bukan sesuatu yang jatuh sedih di mata

Kusadari, 

Malam-malam tak lebih dari sekedar putaran waktu. 

Menghalau bayangmu

Untuk tepikan rindu

Puisi, dan kamu

Adalah komposisi candu

Yang sering melaknati purnama

Rupamu, dan senyummu

Adalah bait-bait sajak

Yang tak punya akhiran jejak

Semakin panjang kutulis tentangmu

Kian beradu nafasku 

Terpaksa teringat, 

Segala yang kabur

Segala yang tesadur

Bersama mimpi dan bunga tidur yang telah gugur. 

Bulan tetap diam

Bintang tak beri tanggapan

Aku dan nuraniku asyik mansyuk mengeja segala fana.

Pasuruan, 2019

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Memorabilia KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang