Hari pertama

15.4K 1.2K 658
                                    

Si blonde mengerang kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Si blonde mengerang kecil. Merapat ke arah kekasihnya sambil tangannya semakin memeluk punggung tidak lebar di depannya itu erat. Udara pagi ini sungguh keterlaluan dingin, rasanya semua hembusan itu tidak santai banget niupnya. Maklum, angin pantai biasanya tidak pernah tenang di jam-jam seperti ini.

"Karomi~" panggil Winter pelan, berusaha menekan suara seraknya yang masih sarat akan rasa kantuk.

"...hum" gumam balasan terdengar malas. Karina bahkan tidak ambil pusing dan membiarkan saja saat merasakan tubuh gadis yang lebih kecil darinya itu bergerak semakin memeluknya.

"Kak, lapar~" rengek Winter. Berusaha membuat si pacar prihatin dan terjaga untuk memberikannya makan.

"...iya" jawaban pendek yang masih sama. Tidak menolong saat perut gadis Kim itu malah berbunyi tanda meminta untuk diisi sesuatu.

Ck.

"kak, ayolah~" bujuk Winter lagi.

"it's still five A.M, baby~ tahan sampai jam 7 seperti biasanya kita sarapan. Tidur" Karina menarik tubuh gadisnya untuk dipeluk; menenggelamkan wajahnya pada rambut tipis beraroma cacao yang masih asing.

Tangannya terangkat untuk menepuk beberapa kali punggung gadis yang lebih mungil itu. Berharap, setidaknya itu mampu membuat kekasihnya kembali terlelap dan berhenti protes.

Tapi tidak, Winter malah mengerang kesal sambil menahan dumelannya agar tidak menyalak. Memindahkan posisi kepalanya yang semula bersentuhan dengan kulit leher Karina hanya untuk mendongak dengan pelototan sebal.

"kak, ih. Winter beneran lapar, kalau nanti sakit gimana? Mau tanggung jawab?" delik gadis itu kali ini sungguhan terjaga. Menjauhkan sedikit posisi tubuhnya untuk melirik gemas pada kekasihnya yang masih tidur.

Ck, udah dikerasin suaranya tapi si Yoo belum juga terketuk hatinya untuk mengalah.

"ya sudah, makan apa aja yang bisa kamu temuin di kulkas" balas Karina masih tidak terganggu. Malah kali ini ia menarik selimut semakin naik ke lehernya, mencoba kembali tidur. Ini masih terlalu pagi buat Karina bangun.

"huh!"

Winter yang melihat aksi itu kembali mendengus. Membatin kalau si pacar tidak punya cukup rasa peka untuk perhatian padanya; padahal dia sudah merengek beberapa kali. Kalau saja dia nggak sayang, udah beneran ditendang jatuh saja gadis aries itu dari ranjang.

Tapi nggak, Winter nggak setega itu buat nyakitin Karina. Walau terkenal brutal dan nyebelin, Winter masih cukup tahu sopan santun.

Jadi dengan kesal ia menarik kasar selimut keduanya. Menjatuhkan sengaja ke atas lantai yang sudah beralaskan kayu halus. Setidaknya ia tahu ini akan berhasil karena jelas telinganya mendengar Karina menggeram kecil karena terganggu; mungkin karena dingin.

"Win, kenap- anghh" Karina yang hendak menyalak malah berbalik mendesah kecil saat merasakan Winter tiba-tiba sekali menggigit kecil leher panjangnya.

JANGAN NAKAL! || MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang