Prolog

4.2K 218 5
                                    

Cerita ini emang udh completed. Tapi bukan berarti juga vote-nya berhenti. Jadi boleh minta vote & commentnya? kalau emang kalian ngerasa cerita ini berhak untuk diberi apresiasi, silahkan vote cerita ini.

Thanks all! Hope you enjoy the story! xx

-Ta.

Barbara POV.

Silau sinar matahari pagi menembus kaca jendela dan masuk melalui sela sela gorden membangunkanku dari mimpi burukku.

Aku berjalan menuju pintu balkon dan membuka pintunya selebar lebarnya.

Aku memejamkan mataku untuk merasakan hangatnya sinar matahari dipagi hari, indahnya pemandangan kota London di pagi hari dan udara sejuk yang membuatku sedikit merinding.

Ingin rasanya aku menjadi salah satu orang orang yang berlalu lalang di pinggir jalan sana. Merasakan kesibukan kota London dan sibuk dengan urusan sekolah atau pekerjaan mereka masing masing.

"Kuyakin, kau pasti merindukan dunia luar." Katanya tiba tiba berdiri disampingku juga sambil memejamkan matanya menikmati udara pagi yang sejuk ini.

"Kapan kau akan benar benar keluar dari kamar ini? Atau setidaknya, bertemu dengan Stella saja? Kau tidak pernah menutup diri atau menjauh dari Stella seperti ini." Katanya lagi.

"Entahlah" kataku singkat.

"Kau sudah seminggu disini. Kukira dua bulan penuh kemarin sudah cukup waktunya untukmu melupakan masalah kemarin dan menyembunyikan diri dari publik bahkan teman temanmu sendiri. Oh, bahkan dariku."

"Aku tidak bisa berbohong lebih banyak lagi"ucapnya lagi.

Aku hanya bisa menghela nafasku.

"Aku akan menemui Stella. Umm, dan juga Cara"

"It's better" Katanya tersenyum padaku.

"Aku menunggumu diluar" Ucapanya lalu pergi begitu saja meninggalkanku yang masih terdiam disini.

Sungguh, sampai sekarang pun aku belum siap untuk bertemu siapapun.

Tapi Stella?

Melissa memang benar. Kapanpun aku memiliki masalah atau ingin menyendiri bahkan dari keluarga, aku selalu bersama Stella. Selalu.

Tapi sekarang? Kenapa aku jadi merasa tidak percaya dengannya?

Sebelumnya, perkenalkan dulu, namaku Barbara. Barbara Anna Palvin dan yang tadi berbicara denganku adalah adikku, Melissa Anne Palvin. Tidak asing dengan namaku? Ya, aku adalah model international yang terkenal dengan nama Barbara Palvin sejak bekerja untuk perusahan merek pakaian dalam, Victoria's Secret bersama dua sahabat baikku Cara Delengvigne dan Stella Maxwell dan model model terkenal lainnya.

Sama halnya denganku, Melissa juga menjadi model. Tapi, pekerjaannya menjadi model hanya hobby baginya.

Ia tinggal di Australia untuk menyelesaikan kuliahnya sekaligus menjadi model disana sedangkan aku tinggal di London. Tidak seperti Melissa, aku benar benar menekuni profesiku sebagai model, bukan hanya sebagai hobby. Sayangnya, aku sedang absen dari dunia modeling selama 2 bulan ini karena karena suatu hal yang membuatku dibayang bayangi oleh bayangan seseorang. Aku butuh waktu untuk yeah, istirahat?

Jarak umurku dan Melissa hanya berbeda setahun, mungkin itu yang membuat kami sangatlah dekat. Mungkin kalian tidak mengenal siapa itu Melissa Palvin karena Melissa lebih dikenal dengan nama Melissa Anne. Dunia memang belum ada yang tahu kalau seorang Barbara Palvin memiliki adik perempuan bernama Melissa Anne Palvin karena memang aku dan Melissa sempat tidak tinggal dalam satu rumah. Aku tinggal bersama Dad dan Melissa tinggal bersama Mom. Tidak, orangtua kami tidak bercerai. Hanya saja karena urusan pekerjaan mereka harus berpisah. Jadi, memang semua orang tidak mengetahui soal Melissa.

Banyak yang berkata kalau wajah kita mirip tapi, banyak juga yang berkata kalau wajah kita jauh berbeda kalau dilihat sekilas. Yah, aku dan Melissa memang memiliki banyak perbedaan salah satunya warna mata. Warna mataku biru seperti warna mata Dad sedangkan warna mata melissa hazel seperti warna mata Mom, warna kulit Melissa yang sama seperti warna kulit Dad dan warna kulitku yang sama seperti Mom. Dibalik perbedaan itu, kami juga memiliki kesamaan seperti rambut asli kami yang sama sama ikal, bentuk bibir kami, nama belakang kami yang sama sama Palvin, kebiasaan, dan hobby kami.

Ohya, ada lagi persamaan dariku dan Melissa. Sifat.

Jadi, inilah kisah tentangku dan adikku, Melissa.

So, enjoy the story!

Little Sister. [N.H]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang