Magazine

999 84 2
                                    

Cara POV.

Akhirnya aku kembali ke London setelah seminggu kemarin berada di New York untuk kembali yah-bekerja. Berpose didepan kamera dan berjalan memamerkan pakaian pakaian dalam merek terbaru, hanya itu.

Aku membuka majalah yang tadi kutemukan di depan pintu flatku. Majalah bulan ini. Ya, cover dari majalah bulan ini adalah Barbara. Untuk merayakan kembalinya dia? Sepertinya memang iya.

Ada suatu berita yang menurutku benar benar menarik, yaitu saat aku membuka halaman berikutnya dan menemukan artikel berjudul 'Niall Horan ex, Barbara Palvin friend with Niall Horan new girlfriend, Melissa Anne?!"

Apa maksudnya ini? Artikelnya berisi tepat satu minggu yang lalu, paparazzi melihat Melissa dan Barbara makan malam di salah satu restaurant bersama. Disitu juga ada berita tentang hubungan Niall dan model asal Australia, Melissa Anne.

Oh, stupid paparazzi. They are wrong! Melissa hanya tinggal di Australia, mereka juga bukan hanya sekedar teman. Ah sudahalah, mereka memang bodoh. Tapi yang lebih penting dari itu, apa Barbara tahu soal ini?

Aku lanjut membaca artikelnya yang berisi tertangkapnya Melissa yang baru keluar dari apartement Niall oleh kamera paparazzi.

Oh, ini semua benar benar terjadi?

Apakah Niall tidak mengetahui soal Melissa juga? Tidak mungkin.

Bukankah Niall pernah bertemu dengan Melissa, dulu? Walaupun hanya satu kali?

***

"Really, I love you, Mike. Stay here with me please, i need-"

"Stay away from me, bitch! I don't wanna be with a liar like you!"

"Kalaupun kau kembali padanya, memangnya ia masih mau menerimamu? Kau sudah meninggalkannya begitu saja dan sekarang-"

"Just shut up your fucking mouth, bitch! I don't need your shit! Aku melakukan itu semua juga karenamu, dasar penipu!"

***

Barbara POV.

Aku membuka twitter baruku yang baru saja kubuat tadi pagi. Aku memang belum mempublikasikannya tapi sudah banyak yang tahu tentang itu.

Aku sangat terhibur dengan sambutan sambutan kembalinyaku mengunakan twitter walaupun dengan account baru.

Walaupun banyak juga haters yang tidak menginginkan ku kembali, tapi aku tidak peduli. Aku lebih peduli dengan orang orang yang mendukungku.

Aku menaruh ponselku diatas kasur dan mengambil majalah edisi terbaru. Bahkan untuk merayakan kembalinyaku di dunia modeling, akulah yang menjadi cover majalah terkenal ini sampai sampai rasa senangku ini hilang seketika karena membaca salah satu judul 'Niall Horan ex crush, Barbara Palvin and Niall Horan new girlfriend are friends! (Page.17)

Bahkan sampai sekarang pun mereka semua masih menganggapku sebagai Niall Horan 'crush'.

Ugh, padahal baru saja aku tidak memikirkannya.

Niall? Dengan kekasih barunya itu? Ternyata adalah temanku? Siapa? Cara? Tidak mungkin. Stella? Benar benar tidak mungkin. Teman temanku yang lainnya? Setahuku hanya Stella dan Cara yang kenal dekat dengan The Boys?

"Barbara? Can i comin?" Kata Melissa yang tiba tiba ada di balik pintu.

"Sejak kapan aku tidak memperbolehkanmu masuk?" Ucapku sedikit terkekeh.

Melissa tersenyum manis lalu masuk dan menutup pintu.

"Uhh, ada apa?" Kataku bertanya dan berusaha bersikap senormal mungkin.

"Entahlah, aku hanya .. umm, hanya tidak ingin sendiri" katanya berbaring di kasurku.

"Ada apa denganmu? Apa kau baru saja menonton film horror dan sekarang Kau takut berada di dapur sendirian?" kataku ikut berbaring di sebelahnya.

"Bukan itu maksudku" ucapnya menatapku sebal seraya memajukan bibirnya dan menyilangkan tangannya didepan dada.

"Lalu?

"Entahlah. Aku hanya masih merindukan.. aku, umm" ucapnya membuatku terdiam beberapa saat menunggunya melanjutkan kata katanya.

"Umm, kau tahu maksudku" katanya akhirnya menoleh padaku.

Aku menghela nafasku dan menatapnya iba lalu memeluknya sambil mengusap punggungnya. "Cobalah melupakannya untuk beberapa hari saja saja"

"Bolehkah aku mengetahui siapa kekasih barumu itu sekarang?" Kataku sambil melepaskan pelukanku.

Ia tampak berfikir tapi lalu ia menjawabku. Tidak tidak, bukannya menjawab ia malah balik bertanya.

"Sesuai perjanjian, aku akan memberitahumu kalau kau memberitahuku orang yang membuatmu seperti kemarin, dulu" katanya tersenyum miris melihatku.

"Uh, Mel, aku sedang tidak ingin bahkan memang tidak akan mau membicarakan tentangnya lagi" kataku memutar kedua bola mataku dan ia hanya terkekeh pelan.

"Sudahlah, lagipula kau tahu kalau kesepakatan antaraku dan dia yang hanya berpacaran sebagai pelampiasan, bukan? Kau tahu semua tentang itu, Anna" katanya memanggilku dengan sebutan 'Anna', Panggilan masa kecilku.

"Kau yakin tidak ingin mencoba menemui....M-Mike terlebih dahulu?" Kataku hati hati dalam pengucapanku.

Ia hanya terdiam. Matanya mulai berkaca kaca. Ugh, kakak macam apa aku ini? Membiarkan adiknya sendiri sedih.

Sadar akan kesalahanku, aku merangkulnya dan meminta maaf. "Umm, sorry. Kau tidak harus menjawabku. Just forgeting"

"Apalagi yang ingin kau bicarakan?" Kataku memecah keheningan.

Ia mengelap air mata yang menggantung di sudut sudut matanya.

"Entahlah. Mungkin hanya itu. Hanya butug seseorang untuk.. Ohya! Mia akan datang minggu depan dan ohya, Jenny and Jessy juga akan datang. Mereka akan kembali satu minggu setelah itu. Dan umm, aku akan ikut dengan mereka kembali ke Sydney. Kau tahu aku harus melanjutkan kuliah, bukan?"

Sudahkah kalian tahu siapa Mia? Mia adalah sahabat Melissa sejak kecil. Ia juga adik Stella. Bahkan, kedekatan mereka beruda yang membuatku mengenal Stella.

Dan

Soal Melissa dan pacar pelampiasannya itu, mungkin kalian tidak terlalu mengerti karena akupun perlu diceritakan berulang ulang kali sampai akhirnya aku mengerti.

Jadi begini, yang kutahu dan berdasarkan cerita Melissa adalah ia bertemu dengan laki laki di pub yang sering ia datangi di London ini. Menurut cerita Melissa, laki laki itu sama sepertinya yang lebih sering menghabiskan waktu di pub untuk minum karena ditinggalkan oleh kekasihnya tapi berbeda dengan Mel yang ditinggalkan umm-Mike tanpa sebab, kekasih laki laki ini meninggalkannya bukan tanpa sebab. Tapi, karena kesalahan laki laku itu sendiri. Ia sudah berusaha mencari 'gadis-nya' itu tapi tetap saja tidak pernah berhasil bertemu. Bahkan katanya, laki laki ini sampai pernah berakhir di rumah sakit karena terlalu banyak minum dan jarang sekali makan. Kasihan sekali bukan? Akupun yang tidak mengenalnya dan hanya mengetaui ceritanya saja sudah kasihan mendengarnya. Siapapun yang menjadi gadisnya itu pastilah sangat beruntung memiliki kekasih sepertinya tapi sayang, gadisnya itu belum juga kembali dan belum mendengarkan pengakuan dari laki laki ini.

Kuharap gadis beruntung itu mau memaafkannya. Kuharap.

Mereka mulai cukup dekat dan akhirnya membuat perjanjian untuk menjalani 'fake' relationship. Awalnya, hanya untuk pelampiasan saja. Tapi ternyata, laki laki ini memang harus memiliki kekasih palsu didepan publik untuk menutupi kesedihannya dan berita berita tentang laki laki ini dengan gadis-nya itu. Mungkin dia orang terkenal? Entahlah.

"Ohya! Kueku!"

"Kuemu?"

"Didalam oven!"

Kami berdua saling bertatapan lalu berlari bersama keluar dari kamar.

Typical Melissa.

Selalu lupa dengan makanan apa saja yang ada di dalam oven.

Picture of Melissa and Niall leaving Niall's apartement on multimedia :)

Don't forget to vote, guys! Thankies.

Little Sister. [N.H]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang