London, I'm back!☓

2K 122 3
                                    

Still Barbara POV

Ting Tong

Aku memejamkan mataku sambil memencet bel dan berharap ia yang membukakan pintu dan hanya ada dia didalam. Hanya dia.

Kuharap.

"Cara, Kenapa tidak langsung-" ia lalu terdiam setelah melihat aku bukan orang yang ia kira. "Kau,kau, kau..?" Ucapnya tertahan melihatku...takut atau kaget? Hei, Apa ada hantu dibelakangku sehingga membuatnya kaget seperti itu?

"Barbara, is that really you?!" katanya sedikit berteriak membuatku langsung membekap mulutnya dan mendorongnya masuk lalu menutup pintu dengan kakiku.

Stella. Ya, dia Stella. Apa aku sudah menceritakannya pada kalian? Belum? she is my best friend. No no, she is more than a best friend, she is really like a sister to me. Orangtua kami dekat dan kami bersahabat sejak kami kecil dan sekarang, kami sama sama tinggal dan berprofesi menjadi model di London. Awalnya, kami tinggal bersama dalam satu flat ini. Tapi, aku membeli flat lain yang sampai sekarang baru kutempati selama seminggu karena aku kembali ke Los Angeles kemarin.

"Aku mencari- tidak, Kami semua mencarimu kemana - mana dan sekarang kau tiba tiba muncul didepan pintu flatku! Kau benar benar membuatku tak percaya!" Katanya lagi tapi aku hanya bisa tersenyum getir. Apa yang harus kujawab?

Stella POV.

"Kemana saja kau selama ini?!" Kataku dengan suara yang mulai meninggi.

"Entahlah, mencoba menenangkan diri dengan menutup diri dari orang lain dan dunia luar?" Katanya yang lebih terdengar seperti pertanyaan.

"Menutup diri, huh? Bahkan dariku?" Kataku sambil melipat kedua tanganku didepan dadaku.

"Kukira aku bukan orang lain untukmu" kataku tanpa melihatnya.

"A-ku hanya kembali ke Los Angeles dan menonaktifkan semua sosial mediaku. Aku bahkan tidak menggunakan ponselku selama 2 bulan ini!" katanya. "Bukan maksudku untuk menjauhimu karena tidak memberitahumu dulu. Aku hanya..entahlah, aku terlalu takut dan tidak percaya dengan semua orang lagi." Katanya tertahan.

"Kau tidak percaya? Denganku? Kau tidak percaya denganku? Ada apa denganmu?! Kau benar benar berubah, Barbara." Kataku melepaskan pelukannya dan mendorong bahunya menjauh.

"T-tidak! Maksudku.. aku,aku, umm, siapa yang tahu kalau kau dipaksa olehnya memberitahukan keberadaanku dan kau terpaksa menjawabnya?!" katanya dengan nada yang juga mulai meninggi.

"Aku juga berfikir kau dan Melissa akan tahu keberadaanku dengan sendirinya karena aku hanya kembali ke Los Angeles. Bahkan aku bertemu dengan Aunt Michelle!" Katanya lagi tanpa melihatku.

Bodohnya aku? Semua orang termasuk aku sendiri berusaha keras menghubungi dan bahkan mencarinya ke seluruh tempat.

Kenapa tak terfikirkan sama sekali kalau ia kembali ke Los Angeles selama 2 bulan ini?! Barbara tidak menghilang ia hanya kembali ke Los Angeles. Bodoh. Stella bodoh.

Ia bahkan bertemu dengan ibuku! Ya, Michelle adalah ibuku.

Berarti ini bukan salahnya?

"Are you serious?" Kataku menatapnya tak yakin.

"Kau tidak percaya juga?" Katanya melihatku memelas.

"Okay, aku mengerti. Kau tidak salah" kataku tersenyum kecil. Ia langsung memelukku "Kau memang yang paling mengertiku. I love you so so so so much"

"I love you more" kataku sedikit terkekeh. "Ohya, kau sudah memaafkannya?" Kataku lagi membuatnya melepaskan pelukan kami dan langsung menatapku dengan tatapan yang tak bisa kuartikan. Apa aku salah? Oh, sudah pasti.

"Bisakah kau membantuku? Jangan membicarakan tentang masalah itu lagi denganku apalagi sampai kau menyebutkan namanya didepanku.Aku ingin bebas melupakannya." Katanya lalu berjalan memunggungiku.

"Tapi ini penting! Kau tidak tahu selama ini Ni-"

"Stella, stop. Kalaupun ada yang penting tentangnya, biar aku yang mengetahuinya sendiri."

***

Gadis berlambut blonde itu terus bergelayut manja di tangan laki laki disampingnya walaupun laki laki itu sudah menunjukan rasa risihnya.

"Lepaskan aku" kata laki laki itu berusaha melepaskan gelayutan tangan gadis jalang disampingnya itu.

"Aku tidak akan melepaskanmu" kata perempuan itu mengeratkan gelayutannya.

"Berhentilah berbicara dengan nada bicara seperti itu. It's very disgusting!" Ucap laki laki itu akhirnya lepas dari gelayutan perempuan disampingnya.

"Dan satu lagi, jangan menyentuhku lagi" kata laki laki itu lagi lalu pergi menjauh.

***

next chap? Vote.

Little Sister. [N.H]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang