ToD

1.4K 112 4
                                    

Botol diputar dan berhenti dengan keadaan ujung tutup botol mengarah pada orang yang duduk di meja sisi sebelah kanan.

"Aku memilih Truth!" Kata perempuan yang duduk di meja sisi sebelah kanan itu mantap dan langsung meneguk vodka disampingnya.

"Truth? Umm" Gadis yang duduk di depannya tampak berfikir. "Apakah kau sedang menyukai seorang laki - laki? Atau.." gadis itu tersenyum licik "atau seorang perempuan?"

"Hahahaha! Pertanyaan macam apa itu?" Kata yang ditanya malah bertanya balik.

"Just answer me!" Kata yang bertanya sedikit membentak. Akibat pengaruh vodka yang sebelumnya ia minum mungkin?

"I don't have a crush" Stella menaikan sebelah alis matanya "Dan kalaupun ada, mungkin dia laki laki" lanjut Cara. "Okay" Kata Stella lagi dan Cara hanya memutar kedua bola matanya dan juga memutar botol yang ada di tengah tengah meja.

Botol itu perlahan berhenti dan bagian moncong tutup botol mengarah pada gadis yang duduk disamping Cara membuat senyuman Cara dan Stella mengembang penuh kesenangan.

"Hello, there? Truth? Or Dare?" Kata Cara diikuti senyum bahagia dari Stella.

Bukannya menjawab, yang ditanya malah diam dan melamun bahkan tidak menyadari kalau sejak tadi Cara berbicara dengannya.

"Hei? Apa yang sedang kau fikirkan?" Kata Stella menjentikan jarinya didepan wajah Barbara beberapa kali.

"Uh, umm, ya? Kalian berbicara denganku?" Katanya gelagapan.

"It's your turn, Barbara" kata Cara sambil memutar kedua bola matanya.

"M-my turn?" Stella melirik botol yang sudah menunjuk Barbara. "Sudah kubilang aku tidak ingin bermain permainan ini" kata Barbara  yang kini memutar kedua bola matanya.

"Tidak, kau tidak bisa mengelak. Botol ini sudah memilihmu" kata Cara tersenyum yang tak bisa diartikan. "Tapi aku-" "Truth or Dare?" Kata Stella memotong perkataan Barbara.

Barbara menarik nafas panjang dan akhirnya memberanikan diri untuk berkata "Truth".

Cukup lama Stella dan Cara bertatapan lalu Stella mengambil gelas berisi vodka dan menyodorkannya kepada Barbara.

"Haruskah?" Cara dan Stella hanya diam menunggu Barbara melanjutkan "Aku jujur dengan pertanyaan kalian?"

"Kau yang memilih Truth" kata Cara sambil bertopang dagu. "Baiklah, aku memilih dare" kata Barbara membuat Stella dan Cara menyunging senyuman dan kembali saling bertatapan.

***

Niall POV

Hari Minggu.

Huh, apa yang akan kulakukan hari ini?

"Hei, kenapa kau melamun?" Kata orang yang duduk disampingku membuatku sadar dari lamunanku. Oh, aku bahkan tidak sadar ada dia disini.

"Masih memikirkan hal yang sama" kataku sekenannya. "Gadismu itu?" katanya lalu memakan coklat yang dia pegang. Gadis ini mengingatkanku pada Barbara. Ia sama sama sangat menyukai cokelat, sama seperti Barbara.

"Hahaha, memangnya kau bisa berhenti memikirkannya? Berapa? 5 tahun bersahabat dan-" "shut up, Nialler" katanya menyela. Ugh, cara bicaranya juga tambah membuatku ingat dengan Barbara.

"Itu soal hati dan perasaan. Tidak bisa begitu saja dipermainkan atau ditinggalkan. Tentu saja aku masih mencintainya kalau kau bertanya karena aku mencintainya tulus. Bukan hanya pelampiasan." Katanya tanpa melihatku. Sejak kapan ia bisa berbicara seperti itu? "Dari siapa kau belajar berbicara seperti itu?" Kataku menatapnya aneh. "My sister" katanya masih tidak melihatku.

Little Sister. [N.H]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang