-1🏠

936 84 2
                                    

Berhubung liburan semester telah usai. Hilang sudah waktu untuk sibuk, sibuk untuk rebahan. Esok adalah hari pertama Aira dan Gaia menjadi mahasiswi semester 5 disalah satu universitas swasta.

"Gai" panggil Aira.

Aira yang tidak mendapatkan sahutan dari temannya merasa kesal. Aira segera bangkit dari rebahannya dan melihat ternyata temannya sedang fokus mengetik di laptop kesayangannya.

"Asoka Gaia Maurena" panggil Aira sekali lagi.

Seseorang yang dipanggil oleh Aira masih sibuk dengan kegiatannya. Temannya yang bernama Asoka Gaia Maurena atau yang sering dipanggil Gaia ini kalo sudah di depan laptop akan lupa pada sekelilingnya.

Tak kunjung mendapatkan sahutan dari Gaia, akhirnya Aira menghampirinya dan duduk di samping Gaia.

"Ga punya telinga ya lo?" tanya Aira dengan sarkas.

Gaia yang mendengar ucapan Aira lansung menoleh dan bertanya, "Kenapa sih, Ai? Ganggu deh."

"Gue denger denger, rumah depan lo udah ada yang isi Gai."

"Seriusan? Kok lo tau Ai?" tanya Gaia yang kembali sibuk dengan laptopnya.

"Iya tadi gue liat mobil yang angkut barang barangnya, terus tadi banyak cctv perumahan lo berkeliaran."

"Apaan sih, Ai?"

"Ih masa lo ga tau sih? Itu biasalah ibu ibu gossip."

"Emangnya tetangga baru gue digossipin apaan?" tanya Gaia.

"Katanya sih ya, tetangga lo itu orangnya ganteng, mapan terus baik. Jadi banyak ibu ibu yang nawarin dia jadi mantu. Soalnya paket komplit banget deh Gai."

"Oh gitu ya Ai?"

"IYAA GAI! Fix ini mah udah pasti tetangga lo jodoh gue" ujar Aira dengan antusias.

"Dih najis lo Ai" ujar Gaia sambil menepak pelan lengan Aira.

"Tapi bagus sih Ai. Lumayan buat inspirasi tulisan gue, judulnya jodohku adalah tetangga temanku."

"Gabisa liat temen bahagia banget sih, awas aja nanti sampe lo kepincut sama mas tetangga, gue ketawa paling kenceng kalo lo sama dia."

"Denger ya Aira, siapa juga sih yang mau sama Si Mas Tetangga itu, liat bentukannya aja belum. Lagian inget lo tuh udah punya cowok."

"Coba belum ya Gai? Beneran udah gue pepet kali tuh tetangga lo Gai."

"Main gila nih cewek" ujar Gaia.

"Lah iri bilang sahabat" ejek Aira dengan memeletkan lidahnya kepada Gaia.

"Jangan ngomong ga suka dulu Gai, siapa tau nanti ternyata lo yang ada ditulisan diri lo sendiri dengan judul berjodoh dengan tetanggaku" lanjut Aira sambil memencet tombol power laptop Gaia lalu berlari keluar rumah Gaia.

"BYE GAIA HAHAHAHA"

"BENER BENER LO YA AIRA NGESELIN" teriak Gaia sambil mengejar Aira. Gaia menyeringai ketika melihat sesuatu benda yang akan ia gunakan untuk melempar Aira.

"AWAS LO YA AIRA! RASAIN NIH" ujar Gaia sambil siap siap menyambit Aira dengan bola kasti milik abangnya.

"1..2..3 BISMILLAH HEADSHOOT"

"ANJRIT!!!"

Gaia langsung melotot ketika mendengar suara teriakan orang yang terkena sambitannya. Suranya berbeda, bukan suara Aira melainkan suara seorang cowok. Gaia segera mengintip dari balik mobil yang terparkir di depan rumahnya untuk melihat siapa yang terkena sambitan mautnya.

"mampus gue" batin Gaia. Sebelum orang tersebut melihatnya ia harus segera masuk kedalam rumah. Gaia bergegas masuk kerumah dengan terburu buru.

"Jangan jangan yang gue sambit tadi tetangga baru gue" ujar Gaia sendiri.

Walaupun sudah di dalam rumah Gaia tidak bisa tenang. Ia terus mondar mandir sambil mengintip dari jendela. Takut takut nanti dia kena serangan balik dari orang yang terkena sambitan bola mautnya.

"Ini semua gara gara lo Aira, awas aja kalo nanti kita ketemu."


TO BE CONTINUED🦖

Hello, Asoka?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang