20. The Real Goodbye

1.7K 173 70
                                    

Harry Potter by J.K Rowling
Narnia by C.S Lewis
Magic Portal by Alyn Granger
.
8th year after war
.
Happy Reading
.
.
Warn: typos in everywhere!!!!

Hi, guys! Siap untuk cerita baru The Hobbit dan Lord of the Rings? Aku jamin, kalian bakal suka sama dua tokoh utama di cerita tersebut.

Just warning: PARTNYA PANJANG BANGET!

Caspian membantu Eustace untuk naik ke atas kapal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Caspian membantu Eustace untuk naik ke atas kapal. Saat berada di atas kapal, bocah laki-laki itu dengan segera memeluk kedua sepupunya. Ia tidak lupa dengan kehadiran Hermione dan meminta maaf karena tidak mendengarkan peringatan dari gadis tersebut. Draco menatap masam Eustace. Ia memberengut karena momen manisnya harus terenggut. Eustace meneguk saliva berat. Pemuda itu tersenyum canggung kepada Draco. Pria pirang itu tidak membalas senyuman Eustace melainkan melotot.

Tidak jauh dari sana, mereka melihat sebuah pulau yang dikelilingi oleh tebaran bunga lily. Hermione mengernyit ketika mendapati arus gelombangnya bergerak ke atas.

"Itu negeri Aslan," ucap sang Raja. Caspian menatap kagum sembari tersenyum.

Hermione dan Draco saling bertatapan. Mereka tersenyum karena mendapatkan petunjuk untuk segera pulang ke tempat mereka berasal. Mereka bertujuh menurunkan sekoci untuk menyeberangi lautan bunga lily. Hermione mengamgil salah satu bunga tersebut lalu dipakaikan ke telinga. Begitu juga dengan Lucy. Kedua gadis itu benar-benar cantik dan bercinar.

"Bagaimana rasanya? Saat Aslan merubahmu kembali?" Draco bertanya kepada Eustace yang sedari tadi diam saja.

Pemuda itu membenarkan letak duduk. Ia berdeham pelan merasa gugup saat berhadapan dengan Draco. "Sedikit sakit, tapi... sepadan."

Akhirnya pria itu tersenyum. Draco jadi sedikit melunak dan melupakan kejadian beberapa saat yang lalu. Hermione mengeluarkan tongkat dari dalam kantung. "Drac, tongkatmu patah. Kita harus mengunjungi toko Ollivander."

Draco menggeleng. Ia mendesah pelan. "Entahlah. Aku jadi sedikit malas menggenggam tongkat. Tanganku cacat."

Pfff..

Draco menoleh kaget. Edmund tengah menahan tawa. Muka pria tampan itu memerah lalu disusul oleh tawa Caspian. Lucy juga terkekeh karena menurutnya situasi saat ini merupakan pelengkap dari akhir. Hermione setuju jika itu disebut sebagai pelengkap karena sehabis ini mungkin saja mereka tidak aka bertemu lagi.

Mereka sampai di Pulau Aslan. Tidak henti-hentinya menatap kagum dengan keindahan pulau tersebut. Pasir putih menghampar serta gelombang ombak yang menggulung ke atas. Disertai warna amethyst juga emerald yang bersatu padu dengan birunya laut. Angin menghantam mereka seolah bukan suatu hambatan. Hermione mengambil pasir putih lalu digenggam. Membiarkannya luluh dari sela tangan. Draco menyentuk ombak tersebut. Rasanya seperti hidup kembali setelah sekian lama. Rasa rindu menggerogoti jiwa serta raga. Tanpa sadar air mata yang terbendung menjadi luntur.

[✔️ ] Magic Portal; DRAMIONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang