Harry Potter by J.K Rowling
Narnia by C.S Lewis
Magic Portal by Alyn Granger
.
8th year after war
.
Happy Reading
.
.
Warn: typos in everywhere!!!!Hshshs, ku kasih kalian momen yang membuat kalian terjungkal, kesandung, tergelinding. Semoga feelingnya sampai ke kalian ya. Bacanya habis buka, eh! Untuk yang gak puasa, udah lah kalian gas aja wkwkwkwk
Hermione terbangun dengan peluh yang membasahi tubuh. Keningnya berkedut tatkala melihat dirinya tengah berbaring di atas kasur. Gadis itu merasa linglung dengan apa yang ia lakukan. Guncangan kapal yang semula tidak dirasakan kini mulai terasa. Mengambil kertas yang tersimpan di dalam kantung. Memandangnya sebentar lalu beranjak dari kasur guna membuang kertas tersebut ke dalam perapian. Api menyulut besar ketika benda itu dimasukkan ke dalam api. Hidungnya mencium aroma yang dihasilkan kertas tersebut sehabis dibakar. Aroma sihir kuat tingkat atas. Ia memijit pelipis dengan pelan guna menghilangkan penat yang bergumul ria di dalam kepala. Hermione mendesah keras.Dirinya beranjak dari kasur. Melihat arloji yang ia kenakan. Menunjukkan pukul dua pagi. Sudah tengah malam dan gadis itu malah terbangun dari mimpi buruk. Kapal bukanlah sarana yang bagus untuk bermimpi indah. Nyatanya asrama Gryffindor lebih hangat dan nyaman. Ia melegangkan kaki menuju bagian atas. Mengerutkan kening tatkala melihat bintang biru yang bersinar terang. Gadis itu jadi teringat akan pemuda bersurai pirang. Rungunya menangkap rintihan seseorang. Menoleh ke belakang lalu membelakan mata. Dirinya tak tahan untuk segera memangku pemuda tersebut.
"Malfoy! Malfoy! Bisa dengar suaraku? Hoi, ferret, apa yang terjadi denganmu?!" Hermione mengguncangkan tubuh Draco dengan kencang.
Kondisi sang pemuda sangat tidak baik. Dalam hati, Hermione bertanya-tanya. Sudah berapa lama, orang ini berada di luar. Tubuhnya teramat dingin dan bergetar. Gadis itu panik bukan main. Ia memapah Draco dengan susah payah guna memasuki kamarnya. Saat sampai, gadis itu membaringkan pemuda bersurai platina. Draco terus membanjiri wajah dengan air mata. Kedua belah bibirnya tak henti mengeluarkan cicitan kecil—Ayah dan Ibu—hingga Hermione menatap iba.
Sang gadis menyibak surai putih itu ke atas. Mengusap pelan kening Draco dengan pelan. Tatapan garang yang biasa ia lontarkan pada sang pemuda kini berganti alih dengan tatapan lembut bak seorang Ibu. Jemarinya dengan lihai mengusap kening hingga ke wajah secara berulang. Membuat tubuh Draco yang semula bergetar mulai mereda.
Kepingan wajah wanita anggun bersurai dwiwarna hadir di dalam relung Draco Malfoy. Wanita itu tersenyum dengan indah sembari membelai surainya. Di dalam mimpi, pemuda itu menangis sejadi-jadinya. Ia rindu dengan keluarganya. Dirinya bersumpah, jika dapat mengulangi kehidupan, ia ingin menjadi seseorang yang sederhana jauh dari kata harta atau bahkan nuggle pun tidak apa. Asal mereka aman dari semua ancaman sihir hitam juga yang lain. Draco menyesalkan perbuatannya yang memilih ikut pada pihak hitam. Harusnya dari dulu ia dan keluarganya berada di pihak Dumbledore.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️ ] Magic Portal; DRAMIONE
Fiksi Penggemar[ END ] Draco Malfoy dan Hermione Granger dengan tiba-tiba memasuki portal ajaib. Mereka memasuki sebuah wilayah yang bernama Narnia. Di sana mereka bertemu dengan empat raja dan ratu tertinggi. "Sepertinya aku akan meninggalkan dunia sihir dan Hogw...