Harry Potter by J.K Rowling
Narnia by C.S Lewis
Magic Portal by Alyn Granger
.
8th year after war
.
Happy Reading
.
.Malamnya, Hermione tidak bisa tertidur. Yang ia lakukan sedari tadi hanyalah mondar-mandir di dalam kamarnya. Gadis itu tidak tahu kenapa ia tidak bisa tertidur. Padahal sudah menggunakan cara terandalanya, menghitung lima puluh pukulan terhadap Draco. Hermione menyerah, ia mengambil selimut kecil berwarna red burgundy, menyampirkan dipundak lalu berjalan keluar kamar. Gadis itu membuat cokelat panas lalu duduk menghadap perapian. Hermione menyeruput cokelatnya.
Hambar..
Hermione yakin telah memasukan air dengan takaran yang pas. Terpaksa, ia menambahkan pesona manis terhadap cokelatnya. Meminumnya kembali dan mengecap rasa manis. Syukurlah pesona yang ia buat bekerja pada minumannya. Hermione memandang ke arah perapian. Sedikit mengingat saat ia dan si pirang terjatuh diatas halusnya pasir putih. Mengingat ketika dia berada di puncak Cair Paravel.
Ceklek..
Hermione menoleh dan mendapati Draco tengah menutup pintu kamarnya. Draco terkejut karena gadis di hadapannya belum juga tertidur padahal waktu sudah tengah malam. Draco menghampiri Hermione dan duduk di sampingnya. Mereka hanya memandang perapian dan terlarut dalam pikiran masing-masing. Hermione menyeruput cokelatnya kembali sedangkan Draco mencuri kesempatan dengan melirik Hermione.
"Apa kau masih marah kepadaku, Granger?" Pertanyaan Draco memecah sunyi yang merambat.
"Tidak." Hermione hanya menjawab sekenanya.
"Kau rindu Narnia?" Tanya Draco kembali. Hermione sempat terdiam. Barusan saja ia kembali mengenang saat mereka berada di Narnia. Sekarang pria bersurai platina sudah membahasnya. Ingin sekali Hermione menjawab 'YA' tapi perkataan Draco sehari yang lalu memaksanya untuk mengubur jawaban jujur tersebut.
"Tidak."
Keadaan menjadi hening kembali. Draco tidak lagi mengucapkan beberapa kata. Cokelat Hermione telah habis dan ia terlihat memainkan jemarinya.
"Malfoy.."
Draco menoleh dengan cepat, matanya sedikit lebih besar dibanding sebelumnya. "Ada apa?"
"Cuacanya dingin." Hermione merapatkan selimut kecilnya. Pandangan Hermione masih setia pada perapian. Dan entah setan apa yang masuk ke dalam Draco, pria itu menarik Hermione kedalam dekapannya. Anehnya gadis Gryffindor itu tidak memberontak sama sekali. Draco memeluk semakin erat dan Hermione terlihat sangat nyaman. Ia tidak tahu kenapa melakukan hal ini, tubuhnya seolah bergerak sendiri yang bertentangan dengan pola pikir seorang Malfoy.
Draco mengelus kepala Hermione. "Tidurlah aku akan menjagamu."
Hermione memejamkan matanya dan membiarkan Draco mengelus surainya. Ia sedikit tersenyum dalam lelap. Begitu Hermione tertidur, tidak lama pun Draco menyusul gadis itu dengan menyenderkan kepalanya pada sandaran bawah sofa.
••••
Draco membuka matanya membiarkan obsidian kelabunya bebas menerawang. Ia merasakan sesuatu menggelitik bagian hidungnya. Dirasakan seseorang tengah memeluk dirinya erat. Draco menunduk ke bawah dan mendapati Putri Gryffindor tengah tertidur dengan memeluknya. Senyuman terpatri di wajah tampannya. Ingat, senyuman bukan seringai yang biasa ia pamerkan kepada siapapun. Draco berusaha bangun dari posisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️ ] Magic Portal; DRAMIONE
Fiksi Penggemar[ END ] Draco Malfoy dan Hermione Granger dengan tiba-tiba memasuki portal ajaib. Mereka memasuki sebuah wilayah yang bernama Narnia. Di sana mereka bertemu dengan empat raja dan ratu tertinggi. "Sepertinya aku akan meninggalkan dunia sihir dan Hogw...