I

112 14 0
                                    

"Chenle, Baba ingin berbicara sebentar dengan mu. apa bisa?" sahut Tn. Zhong setelah keheningan yang menyapa beberapa saat lalu

"Baba dari tadi berkata seperti itu, memang nya apa yang ingin Baba bicarakan? berbicaralah" jawab Chenle yang gemas dengan Baba nya, bagaimana tidak? Baba nya selalu berkata seperti itu dari 25 menit yang lalu saat Ny. Zhong memanggil nya

"kami berdua ingin menjodoh kan mu dengan anak tunggal Tn. Park, apa kau mau? Baba tidak akan memaksakan nya sayang" akhir nya, Tn. Zhong berkata juga setelah waktu 25 menit Chenle terbuang sia sia "benar sayang, jika kau tidak ingin menerima nya tak apa. Baba dan Mama tidak memaksakan nya" Lanjut Ny. Zhong

Chenle sebenar nya ingin menolak, dia tidak menyukai sebuah pernikahan yang berdasar atas perjodohan. tapi dia juga sadar dengan posisi nya di keluarga Zhong, ia hanya anak angkat di keluarga Zhong. Baba dan Mama nya, yang sudah berbaik hati ingin mengangkat nya sebagai anak. melimpahkan seluruh kasih sayang mereka ke Chenle, tidak pernah memaksakan suatu hal yang tidak Chenle setujui. Chenle benar benar bersyukur, ia di angkat oleh orang yang baik. tidak seperti film atau drama kebanyakan, yang mengangkat mereka sebagai anak angkat hanya untuk di peralat

hidup Chenle pun tidak pernah kekurangan, terkecuali di masa lalu nya dulu. Hidup seorang diri, meminta makanan kepada tetangga rumah nya. tapi tidak lagi sejak Tn. Zhong dan Ny. Zhong mengangkat nya sebagai anak, ia selalu hidup dengan gelimang harta. tapi bukan berarti dia akan memanfaatkan keluarga angkat nya itu, dia bingung sekarang. dia ingin menolak, namun dia juga tidak ingin orang tua nya kecewa atas keputusan nya nanti. jika menerima nya, dia tidak tau bagaimana anak tunggal Tuan Park itu. apakah dia akan membalas perasaan Chenle nanti nya? ahh pikiran Chenle campur aduk sekarang

"nak? kau tidak mau ya? yasudah jika kau tidak setu-" ucapan Tn. Zhong terpotong karena Chenle memotong nya terlebih dahulu

"tidak Baba, aku menerima nya. aku mau" potong Chenle mantap, dia sudah memutuskan nya. apa yang di pilihkan orang tua angkat nya ini pasti yang terbaik, terlebih Chenle paham mengapa Baba dan Mama nya ingin menjodoh kan ia dengan anak tunggal Tn. Park, Tn. Park itu sahabat karib Tn. Zhong, mereka menata karir pun bersama sama. sehingga perusahaan mereka sekarang benar benar menguasai industri pekerjaan, tidak ada yang nama nya persaingan. mereka melakukan kerjasama dan menguntungkan perusahaan mereka masing masing

"jangan memaksa nya sayang, kalau kau memang tidak setuju tolak saja. Baba dan Mama tidak akan kecewa" bohong sebenar nya, terlihat sekali binar di mata kedua nya saat Chenle menerima perjodohan itu. tapi mereka juga tidak ingin egois atas kehendak mereka, Chenle patut untuk memilih keputusan

"tidak Baba, aku tidak terpaksa. aku menerima nya, bicarakanlah tentang perjodohan ini ke keluarga Park. usahakan anak mereka juga mengetahui hal ini secepat nya, agar ia bisa mengambil keputusan yang matang" ujar Chenle

"terimakasih sayang, Baba kira kau akan menolak nya. kau memang tidak pernah mengecewakan Baba dan Mama, baiklah. kalau begitu Baba akan membicarakan nya langsung dengan keluarga Park" balas Tn. Zhong dengan binar di kedua mata nya, terlihat sekali jika Tn. Zhong senang akan keputusan Chenle

"hati hati sayang, menyetir lah dengan benar. mata mu itu sudah buram, ini juga sudah malam" peringat Ny. Zhong yang terkekeh melihat sang suami terburu buru sekali mengambil kunci mobil

"iya sayang, Baba pergi dulu. kalian beristirahat lah" pamit Tn. Zhong, setelah itu bayangan nya pun sudah hilang dari depan pintu

"Mama, Mama istirahatlah. pekerjaan Mama pasti banyak bukan hari ini?" suruh Chenle saat melihat sebuah sirat lelah di mata Ny. Zhong

"iya sayang, kau juga beristirahat lah. hari mu juga pasti melelahkan bukan? Mama ke kamar deluan tak apa?" jawab Ny. Zhong, ia paham anak nya itu pasti sedang memikirkan sesuatu

"aku akan beristirahat setelah mengantar Mama ke kamar, ayo kita ke kamar Mama" ajak Chenle, lalu merangkul Ny. Zhong ke kamar orang tua nya yang berada di lantai 3

"sayang, terimakasih sudah menerima perjodohan itu. mungkin kau ragu untuk menerima nya, tapi Mama juga tau. pasti kau tidak ingin mengecewakan Mama dan Baba, dan Mama bangga atas keputusan mu. kau lihat sendiri bukan, Baba mu terlihat sangat senang tadi. ia langsung mengurus nya, padahal masih bisa di bicarakan besok. aish orang tua itu benar benar" jelas Ny. Zhong panjang lebar, di akhiri sebuah dumalan di akhir nya

Chenle pun terkekeh melihat Ny. Zhong sedikit mendumal di akhir ucapan nya tadi "sama sama Mama, Chenle akui Chenle sempat ragu tadi. tapi melihat keyakinan dari kalian, Chenle pun ikut yakin dengan keinginan kalian. nah, sekarang Mama masuk lah. istirahat dengan benar" balas Chenle dengan sebuah perintah di akhir kalimat nya

"yasudah Mama masuk, kau juga harus beristirahat dengan benar oke? selamat malam sayang, semoga mimpi dan hari hari mu akan selalu indah" ucap Ny. Zhong, lalu mengecup kening anak nya

"bagaimana dengan anak tunggal Tn. Park itu? apakah ia akan mencintai ku nanti nya, jika ia tidak mencintai ku apa setidak nya ia bisa menerima ku dengan baik? bagaimana jika dia orang yang kasar? aku tidak yakin bisa merubah sikap nya nanti, dan satu lagi. apa ia penyuka sesama jenis? bagaimana jika dia straigh, dan dia memiliki kekasih. terlebih kekasih nya seorang wanita, aku sendiri bahkan masih tidak yakin" gumam Chenle dengan seribu pikiran yang sedang berkecamuk

TBC

𝘼𝙡𝙪𝙧|𝐉𝐢𝐜𝐡𝐞𝐧✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang