prolog

1.3K 132 19
                                    

Seorang pemuda bersurai hijau sedang memandangi pemandagan malam yang begitu indah dengan dihiasi lampu-lampu yang berwarna-warni "kota ini.. masih sama" gumamnya

Angin malam terasa begitu dingin namun itu tidak masalah untuk pemuda itu hawa dingin seperti ini tidak akan membuatnya menghentikan langkahnya, sorot matanya kosong tidak ada cahaya yang terpancar, manik yang bukan lagi hijau zamrud melainkan merah darah menandakan dia bukan lagi dirinya yang dulu

kulitnya pucat bagaikan mayat, Surai hijaunya menari-nari saat di terpa angin malam tidak ada senyuman dan ekspresi apapun di wajahnya hanya wajah datar yang ia tunjukan

Dengan tubuhnya yang masih tetap kecil seperti anak SMP walau sudah dua tahun berlalu sejak kejadian di 'hari itu', setelan baju kaos putih di hiasi bercak darah dengan jeans hitam panjang dan lumuran darah yang masih menghiasi tangannya dia melihat sekeliling nya dan menemukan sesosok perempuan bersurai hitam panjang sedang duduk di pinggir gedung

Manik merah darah itu bertemu dengan manik biru milik perempuan itu dan saling berbagi informasi melalui kedipan mata dan beberapa isyarat tubuh yang hanya di mengerti oleh mereka berdua

Tak lama Perempuan itu bangkit dari duduknya dan melambaikan tangan pada seseorang yang berada di belakang pemuda bersurai hijau refleks si Surai hijau langsung berbalik dan mendapati sesosok pria bersurai hitam dengan manik biru sama dengan perempuan tadi

Pria itu memperhatikan pemuda itu dari atas sampai bawah lalu tersenyum puas " good boy deku.." pujinya-- dia puas dengan hasil kerja yang di lakukan oleh pemuda itu, mata deku berbinar-binar saat mendengar kata pujian yang keluar dari mulut pria itu

Perempuan bersurai hitam mendekati pria itu dan mengulurkan tangaya meminta sesuatu "mana bayaranku!!" Pinta nya dengan nada kesal, pria itu memberikan sebuah permen loli pada perempuan itu sambil memberi senyuman polos nya yang langsung di balas dengan tinjuan telak di perutnya dari Perempuan itu

" Cih! Nii sialan!! Hmph!" Kesalnya lalu berjalan pergi sambil mengulum sebuah permen loli yang di berikan pria tadi, deku hanya melongo melihat kejadian di depan matanya sampai sebuah panggilan dari orang di depanya menyadarkan nya dari lamunannya

"Deku! Kita punya misi!" Mendengar kata 'misi' manik deku mebulat "kau juga dapat bagian" tambahnya lalu pergi menyusul perempuan tadi di ikuti deku di belakang nya

.
.

Seseorang membeku saat melihat apa yang ada di depanya, bau busuk yang menyegat dan beberapa cairan yang berwarna merah berhamburan di dalam gang sempit itu, dengan cepat orang itu menelpon seseorang dan beberapa menit setelah telpon itu suara sirine polisi mulai terdengar

Saat polisi sudah sampai di tempat kejadian mereka menemukan orang yang melapor sudah tewas dengan tubuh yang terpotong-potong dan organ dalam berhambur keluar juga kepala yang sudah hancur menyisakan dua bola mata di atas genangan cairan berwarna merah yang tetunya itu adalah darah dari korban

Para polisi dikagetkan --lagi-- dengan mayat-mayat dengan kodisi sama dengan mayat si pelapor setelah di telusuri lagi di dinding ada sebuah kata yang di tulis menggunakan darah, di dinding itu tertulis 「can i become a Hero?」heran? Tentu... Para polisi bingung dengan kata-kata yang tertulis di dinding itu

Untuk apa bertanya bisakah dirinya menjadi Hero? Kalau yang dia lakukan membunuh orang dengan begitu sadis? Dia pasti sudah tau jawabannya.. pikir para polisi itu dan melanjutkan tugas mereka

.

Dari atas gedung si Surai hijau sedang memandangi para polisi yang sedang membereskan mayat-mayat korban yang berserakan, seringai mengerikan ia tunjukan tidak seperti di awal di mana hanya ada wajah datar dan tatapan dingin sekarang sebuah seringai mengerikan yang terlihat sangat puas dengan hasil yang ia dapatkan terukir di wajahnya

Can I Become a Hero?【 villain deku 】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang