First thing in School

303 37 0
                                    


Ni-ki baru saja menginjakkan kakinya pada rumput disekitar bangunan yang mereka tuju. Sejenak terdiam melihat bangunan dihadapannya.

'Kastil seperti ini sekolah? Lalu bagaimana dengan kuil besar yang diceritakan kak Jake?' batin Ni-ki terkejut.

Sudah cukup lama sejak kejadian penyerangan di mansion mereka. Heeseung langsung mendapat panggilan dari kepala penyihir. Tidak ada yang tahu, apa yang dibahas Heeseung karena dia tidak mengijinkan keenamnya ikut atau sekedar memberikan penjelasan setelah pulang dari panggilan itu. Meski keenamnya sedikit berharap agar Heeseung mau bercerita pada akhirnya nanti. Tidak ada pembahasan lain mengenai itu dan mengenai pewarna itu ....

"Ni-ki, cairan merah diberikan pada siapa?" bisik Jungwon menyamakan langkah pada Ni-ki yang berhenti. Baru saja ingin dibahas....

Ni-ki melirik sebentar lalu melanjutkan perjalanan yang sempat terhenti, "Di ambil kak Heeseung. Lagipula itu seharusnya bukan hal yang penting. Di dunia ku , itu bahkan bukan barang langka. Entah untuk apa mereka mengincarnya. Apa memang seberharga itu?"

"Aku juga tidak yakin, tapi kalau itu bahkan sampai diincar para peri, berarti itu benda yang sama dengan yang sedang kucari juga dan itu benar-benar rare item," jawab Jungwon mengingat tentang pembicaraan 'Blackstreet' nya dengan Heeseung.

Ni-ki hanya menghela napas. Di dunia mana ini sampai-sampai sebotol kecil pewarna merah memalakkan perang.

Setelah berjalan dihalaman berumput, ketujuh nya berjalan masuk koridor. Ni-ki melihat beberapa siswa disana yang terlihat melirik secara diam-diam, atau bahkan ada yang menatap nanar ketujuhnya tanpa berkedip. Tak sedikit juga, para siswi yang berbisik-bisik senang. Ni-ki yang heran menaikkan alisnya sebelah.

"Apa itu?" celetuk Ni-ki tak sadar saat melihat ekspresi orang-orang yang mereka lewati.

"Singkat nya kita itu populer," shut pelan Sunoo menjawab Ni-ki, setelah mendengar celetukan tak sengaja Ni-ki.

"Apalagi keempat manusia didepan kita itu. Seperti Kak Heeseung, kau tau kan?" bisik Jungwon ikut bergabung. Ni-ki hanya mengangguk. Dia sudah paham dengan hal itu, karena selalu diceritakan oleh mereka.

"Dan ketiga manusia yang lain itu.., aliran sihir mereka benar-benar keren," puji Jungwon.

"Menyatukan aliran sihir sangat susah dilakukan. Dan mereka bertiga benar-benar melakukannya," jelas Sunoo, "seperti contohnya saat mereka menciptakan lingkaran sihir waktu itu."

"Itu sihir tingkat tinggi yang tidak bisa dilakukan sendiri. Dan mereka bisa melakukannya, apalagi mereka sangat hebat menggunakan alat sihir," lanjut Jungwon mengacungkan jempolnya saat menjelaskan.

"Tapi bukankah, kak Jungwon juga pandai membuat ramuan dan alat sihir?" tanya Ni-ki.

"Yah, itu kurang bisa dibanggakan," jawab Jungwon melipat tangan didada.

Ni-ki tak menyangka Jungwon akan mengatakan itu, maksudnya saat pertarungan dengan peri itu, itu keren!

"Tetap saja itu keren," puji Ni-ki yang membuat Jungwon bersemangat.

"Lalu kak Sunoo?"

"Aku?" ulang Sunoo, "Aah--...,"

"Dia pandai menciptakan kutukan. Itu gila kan? Sangat epik!" potong antusias Jungwon meski dengan suara pelan.

"Tidak terlalu berguna, aku hanya akan terus membunuh jika salah menggunakannya, jadi aku akan belajar banyak mantra baru yang berguna untukku," senyum Sunoo yang terlihat sendu di netra Ni-ki.

"Kak Sunoo memang sering tidak percaya diri, jika menyangkut keahliannya," bisik Jungwon heran. Padahal menurut nya kekuatan kakaknya itu cukup hebat.

Two Times (ENHYPEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang