"Perkumpulan minotaur, mereka memiliki badan yang tak sepantaran dengan manusia, bahkan tanpa sihir mereka dapat memukul mundur kita dengan mudah," jelas Heeseung.
Sunghoon dan Jake mengangguk secara bersamaan. Keduanya baru mempelajari beberapa hal mengenai ras tersebut dari Heeseung.
"Kalau begitu, bukan kah harusnya minotaur lebih gencar menyerang para penyihir. Mereka kuat dan gila wilayah, apa yang terjadi?" heran Jake.
Sunghoon meneliti beberapa bagian peta yang ditunjukkan Heeseung. Hingga menunjuk salah satu daerah.
"Ini adalah bagian kiri dari daerah dari spesies phoenix. Daerah ini cukup dekat dengan wilayah minotaur, setau ku dalam beberapa tahun ini pihak lain menginvasi daerah tersebut. Dan para minotaur sepertinya tak berani meninggalkan daerah mereka, mungkin takut diserang atau bagaimana," balas Sunghoon membuat Jake mengangguk.
Heeseung turut mengiyakan, "benar, jadi dalam misi kali ini, tidak lain dan tidak bukan adalah menyusup."
"Menyusup?" kaget Sunghoon.
"Jika tidak menyusup, kita tidak akan bisa masuk perbatasan dan akan mati sebelum menemui minotaur tersebut, apalagi perketatan daerah," balas Heeseung.
Sunghoon dan Jake semakin paham alur yang akan diberitahu oleh Heeseung. Setidaknya keduanya mengangguk membuat Heeseung semakin yakin untuk menjalankan rencana dalam sekali jalan ini.
"Bagaimana dengan perkembangan Ni-ki, Jake?"
Membalas pertanyaan Heeseung, Jake sedikit mengehela napas, "belum ada kemajuan, hanya ramuan yang terus menangkal. Setidaknya, analisis Sunoo, waktu Ni-ki akan bertambah setidaknya dua sampai tiga hari kedepan."
Ketiganya mengangguk satu sama lain, terlihat raut yakin untuk menjalankan misi masing-masing.
"Kalian berdua mulai dari perbatasan kiri, aku akan mulai dari belakang pusat kota. Minotaur itu adalah anggota penting, setidaknya aku yang akan menemukannya duluan," ujar Heeseung.
Yang lain tak merasa ragu mendengar ucapan Heeseung. Keduanya tau seberapa baik lelaki itu mengukur kekuatannya. Lagipula jika hal itu terjadi, Sunghoon dan Jake masih dapat membantu walau kemungkinan nya kecil.
"Baik, ayo lakukan."
—TWO TIMES—
Langkah kaki yang menyandungkan gemercik air. Efek lantai dengan beberapa sihir air yang menambah kesan mewah beberapa kali. Gadis itu sedikit berpikir tentang sifat estetika yang malah terlihat sangat nyentrik dari sang pemilik rumah. Apalagi, lantai dengan sihir gemercik air.
Kakinya berhenti, saat melihat seorang lelaki memegang beberapa dokumen, sesekali mengecilkan mata dan dahinya.
Gadis itu mengetuk meja lelaki dihadapannya, "mereka nekat menemui ketiga kaum tersebut."
Jengkel tak dibalas gadis itu menendang pelan meja tersebut yang masih tak memberi eksistensi pada manusia didepannya.
Hingga gadis itu berceletuk, "kau bahkan tidak terlihat tua untuk mengerutkan dahi seperti itu."
Lelaki tersebut mengangkat kepalanya saat mendengar ucapan tersebut, "aku tersinggung, aku hampir menginjak kepala empat dan kau mengatakan aku tak terlihat tua."
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Times (ENHYPEN)
Phiêu lưuruangan khusus? jangan menyesal karena memasukinya. atau kau akan terbangun di masa yang belum kau kenal. Tapi sepertinya Ni-ki tidak menyesal setelah menemukan ke enam petualang ini. Rasanya tidak ingin kembali,meski akhir buruk yang datang. . . ...