Bab 1

9 0 0
                                    

Jangan lupa bintang dan komennya
Jangan pelit-pelit dong tinggalkan 👣

😀
Happy reading








"Kedatangan cucu pertama dari Abraham grop yang di gadang-gadang akan menggantikan sang Ayah sebagai derektur rumah sakit Abraham"

"Huh.. berita unfaedah banget deh kak" ....sembari memindahkan saluran radio yang ada di mobil, yah hari ini memang kakaknya pulang dari Amerika dan ia yang menjemputnya

"Selain karena kakeknya di kabarkan sakit Aidan Abraham yang tiba-tiba pulang ke tanah air membuat..."

"Ihh...kok beritanya tentang kakak semua" membuat Agatha kesal

"Yah begitulah dek kalau kita hidup jadi orang kaya pasti tak luput dari pemberitaan"

"Engak enak banget sih jadi orang kaya"

"Lah... harusnya kamu itu beruntung karena lahir sebagai orang kaya karena kau bisa meraih cita-citamu tanpa terhalang biaya di luar sana banyak yang putus sekolah karena kekuramgan biaya" ujarnya bijak sambil mengelus kepala adiknya dengan tangan kiri sedangkan tangan kanan memegang stir mobil dan pandangnya tetap fokus pada jalanan

"Yah...ya.. terserah"

"Ayo turun sudah sampai"

"Loh sudah sampai parasaan tadi masih di sekitar bandara deh" (Agatha)

"Hayy.. dek buruan" teriak Aidan

"Iya..."

***

"Pagi Dok" sapa perawat yang sedang bertugas

"Pagi juga" ucap Altha disertai senyum dan berlalu menuju rungannya sambil sesekali tersenyum membalas sapaan beberapa Dokter dan juga perawat, sesampainya di ruangan ia langsung mengganti bajunya dengan seragam OK karena memang ia mempunyai jadwal oprasi pagi ini.

"Adit ada berapa jadwal oprasiku hari ini ?" tanya nya kepada salah satu asistennya

"Ada tiga, jam 07.15,sore nanti jam 17.30 dan yang terakhir jam 22.45"
"Data pasien sudah ada di meja anda"

"Oprasi pertama pasien usus butu kan"

"Iya dokter"

"Sudah dipastikan tidak makan selama 8 jam yang lalu kan"

"Iya dokter"

"Oke, siapkan ruang oprasi"
"Siapa dokter anastesi yang bertugas pagi ini? "

"Dokter Anita"

" oke terima kasih kamu bisa kembali bekerja"

"Sama-sama" sambil membungkuk dan kembali ke mejanya

Sedangkan Altha segera menuju ruang oprasi, sebelum masuk ruang oprasi ia membersihka tangannya dengan sabun pencuci tangan khusus buat dokter agar steril sebelum masuk ruangan.

Begitu Altha masuk ia langsung menerima handuk untuk mengeringkan tangannya sebelum para perawata memasangkan baju dan sarung tangan untuk oprasi

"Baiklah mari kita mulai" ucapnya saat sampai di dekat pasien yang siap di oprasi, yang di balas anggukan oleh semua dokter dan perawat disana

"Pisau" mintanya pada perawat sambil menengadakan tangannya yang dengan cetaka memberinya pisau bedah selanjutnya Altha membela perut bagian bawah pasien tepat di usus buntunya

***

Aidan berjalan menuju kamar adiknya karena penasaran kenapa adiknya tidak bekerja hari ini dan beruntung kamarnya tak terkunci

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dr.AlthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang