[~3] Renungan Malam

867 159 29
                                    

"Gue kira muka gue paling buluk eh ternyata,bulukan akhlak lo bahkan gak cuma buluk tapi burik ++ dakjal aja kalah saing sama lo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue kira muka gue paling buluk eh ternyata,bulukan akhlak lo bahkan gak cuma buluk tapi burik ++ dakjal aja kalah saing sama lo." - Jeongwoo Pandu Renjana,korban pedasnya mulut manusia

Abis solat isya berjamaah ditengah lapangan,awalnya mau di mushola tapi gak muat jadi dilapangan aja.

Nah selesai kan tuh,abis beresin area lapangan eh mereka dikumpulin lagi buat apa?tauk dah.

Canda,mereka dikumpulin buat Renungan.

Dohyon jalan ngedahuluin yang lain dan berenti ngadep Jungwon,Jeongwoo dan Haruto,

"Bayangkan,kalian pulang dan didepan rumah kalian terdapat bendera kuning" kata Dohyon dengan muka yang meyakinkan

"Gue tinggal sendiri cuy ada bendera kuning depan rumah gue,artinya gue yang meninggal dong" Jeongwoo nunjuk dirinya sendiri.

"lu tinggal sendiri? wah kapan kapan gue ngungsi dong" sahut Jungwon girang.

Haruto mendelik, "dih apaan dia aja sering ngungsi dirumah gue"

"Yaudah kalo gitu nginep dirumah tono aja" sambar Dohyon.

"Maaf,gue gak nerima pengungsian sumbangan atau apapun itu,iya tau gue jahat makasih" ucap Haruto antisipasi kalo tiba tiba pasukan penyerangan rumahnya nambah member.

Sampe dilapangan mereka langsung disuruh rebahan membentuk lingkaran ditengah lapangan dan tengahnya dinyalain lilin.

Dohyon ngeratin jaket dia dan natap bintang bintang dilangit,dingin cuy.

Instrumen lagu sedih mulai diputar oleh panitia penyelenggara gak tau lagu sedih apa pokoknya sedih ajalah.

"Adik adik...dimalam yang sunyi,sepi sejuk ini kita hanya bertemankan beberapa lilin yang menerangi malam kalian kali ini,coba lah mengingat kembali sejak hari pertama kalian dilahirkan kedunia-"

Feel nya udah sedikit sampai ke peserta kemah eh jungwon nyeletuk, "saya mah baru lahir belum inget apa apa kak"

Kakak yang tadi bacain teks renungan tersenyum sabar,tapi ada perasaan dongkol juga didalam benaknya.

"Diem aja kamu ,udah rebahan lagi gih" suruh kaka panitia yang ada dibelekang kakak pembaca teks.

"Nggg oghey" Jungwon kembali rebahan dan merem.

Kakak tadi lanjutin, "....apa yang telah adik adik perbuat untuk membalas budi,jasa,dan pengorbanan kedua orang tua kalian.yang bersusah payah membesarkan kalian tanpa rasa lelah maupun letih demi membiayai seluruh kebutuhan kalian tidak peduli siang dan malam,panas dan hujan,sehat maupun sakit,bahkan mereka melupakan rasa sakit diseluruh badan dan terus berusaha demi kalian.dan saat kembali pulang kerumah,beliau harus kembali menampilkan senyum ceria demi memastikan kalian dalam keadaan baik.pernah kah kalian berfikir? Disaat kalian jauh dari orang tua seperti sekarang kalian mengikuti kegiatan Persami,ada orang tua kalian dirumah yang senantiasa mengirim doa pada kalian agar kalian selalu dalam keadaan baik..."

Remahan Rengginang //04LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang