[~20] 1 year

430 93 72
                                    

"Waktu gak bakalan berasa kalo lo enjoy ngejalanin nya" —Haruto bukan goodboy, bukan pula sadboy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Waktu gak bakalan berasa kalo lo enjoy ngejalanin nya" —Haruto bukan goodboy, bukan pula sadboy




"Won, jalan yuk?"

"Maaf Ji aku gabisa, hari ini disuruh nemenin mbak Heejin ke salon"

"Won, besok bisa bantuin nyari kado buat ultah mama ngga?"

"Besok aja ya, hari ini aku capek abis bersihin aula sekolah"

"Hari ini jadi kan, Won?"

"Ji kamu lupa apa gimana si, hari ini jadwal aku latihan loh"

"Ntar siang club dance ku mau dance in public, kamu nonton kan?"

"Duh gimana yah Ji, bentar lagi UAS aku gaboleh main sama mami"

"Won, kekantin bareng yuk?"

"Kamu aja aku ada urusan sama Minseo"





















Jihan membuang nafas kasar, lalu kembali menatap gelas berisi choco drink didepannya. Mungkin kegiatan itu udah dia lakukan selama  90 menit terakhir, 1 setengah jam.

Masalahnya cuma 1, Jihan galau.

May melempar pandang kearah Jaehee yang sama galaunya kaya Jihan. Lalu mendengus sebal, nyesel ikut mereka katanya mau nyari makanan kekinian lah sekarang malah terdampar didalam sebuah Caffe.

May menggantungkan lagi tas berwarna pink soft miliknya dipundak, lalu berdiri.

Baru Jaehee tersadar dan menarik tangan May agar kembali duduk disebelahnya.

"Ngapain narik gue? Gak diterusin aja ngelamunnya? Gue balik aja ntar kalo udah selesai galaunya baru gue jemput lagi" sembur May, tapi tetep kembali duduk.

Jaehee mengusap lehernya, baru sadar kalo dia ditatap sama mbak kasir sama beberapa pelayan. Malu lah.

"Huuuuft"

Jaehee dan May menatap Jihan yang kembali membuang nafas, nggan membuka pembicaraan dengan gadis imut tersebut.

"Masalah gue berat banget" celetukan Jihan dengan nada sendu.

"Masalah lo juga bukan masalah gue" sahut May.

Jihan mengangkat sendoknya lalu diarahkan ke May, seakan ingin melempar gadis didepannya dengan sendok.

Remahan Rengginang //04LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang