[~40] Tentang Danau, Kita, dan Dohyon

367 86 65
                                    

"Haruto?"

Haruto yang tengah menyaksikan deburan ombak danau yang dihasilkan oleh angin tetap tidak bergerak dari posisinya.

"Lo ngintilin gue?"

Gadis yang menggangil nama Haruto tadi menggeleng.

"Nggak. Niat gue cuma mau nenangin diri doang disini, eh ketemu sama lo" jawab Wonyoung. "Jodoh kali" lanjutnya tanpa rasa malu.

Merasa tidak ada balasan lagi, Wonyoung menyandarkan punggungnya disandaran kursi yang langsung menghadap kedanau.

2 remaja tersebut saling diam, kalut dengan pikiran masing masing. Cuma suara deburan ombak dan desiran angin yang terdengar disana.

"Ru, kayanya lo benci banget sama gue, ya"

Haruto memejamkan matanya. Huh, pertanyaan itu lagi? Gak ada bosen bosennya Wonyoung nanyain hal itu?

"Gue gak benci. Gue cuma gak mau sakit hati karna penyebab dan orang yang sama"

Rambut panjang Wonyoung menutupi wajahnya sendiri saat Wonyoung menunduk.

"Andai waktu itu lo bilang dulu, mungkin sampe sekarang kita baik baik aja, Won" Haruto melanjutkan ucapannya.

"Maaf" Wonyoung membalas perkataan Haruto dengan suara bergetar.

"Lupain gue. Buka mata lo, Won. Ditempat lain ada yang selalu nyembunyiin rasa sakitnya pas lo cerita ini itu tentang gue"

"Maksud lo, Dohyon?"

"Siapa lagi yang siap dengerin curhatan lo 24/7 kalo bukan Dohyon"

Wonyoung menggeleng tidak percaya dengan penuturan Haruto.

Haruto yang melihat hal tersebut menampilkan senyum remeh. "Gue sama lo pun awalnya juga sahabat, kan? Terus kita saling suka. Lo sama Dohyon juga sahabat. Mungkin lo gak punya perasaan suka ke Dohyon, tapi Dohyon yang nyembunyiin perasaannya. Lo gak bisa nyangkal apapun lagi, Won. Terlebih lagi dengan lo yang bergantung sama Dohyon itu ngebikin dia serasa berguna dan pengen selalu ada disamping lo"

Wonyoung diam. Didalam benaknya terlintas seluruh perlakuan Dohyon buat dia selama ini. Dan ucapan Haruto memang benar, Dohyon ngelakuin apapun lebih dari sekedar seorang sahabat, dan Wonyoung baru sadar akan hal itu.

Well, Dohyon selalu ngesampingin urusan pribadinya saat Wonyoung menginginkan sesuatu. Saat keluarganya menikmati hari libur dengan berlibur ke pantai, Dohyon lebih milih buat nonton bioskop dan nemenin Wonyoung yang ditinggal sendirian oleh tante dan omnya.

Dohyon yang siap mendengarkan curhatannya kapanpun itu, bahkan mengorbankan waktu istirahatnya.

"Dohyon suka sama gue, yaudah dia suka karna kemauannya sendiri bukan karna permintaan gue. Dia nyembunyiin itu, artinya dia harus siap kalau suatu saat gue jadian sama yang lain" ucap Wonyoung mencoba membela dirinya sendiri.

"Dohyon gak berani jujur karna dia belum siap nerima penolakan dari lo. Dia gak mau hubungan kalian jadi canggung dan itu malah bikin kalian berdua jauh"

Wonyoung mengangkat wajahnya, memberanikan diri menatap kedalam netra Haruto yang nampak sangat tulus dalam mengatakan hal tersebut, walaupun terdengar seperti orang yang sedang mengungkapkan amarah.

"Kalo alasan lo gak mau sama gue karna kehadiran Dohyon," Wonyoung menarik nafas kemudia melanjutkan kata katanya, "gue bakal jauhin dia. Dengan begitu, lo bakal jadi milik gue lagi, kan?"

Haruto menatap marah gadis didepannya.

"Yang rusak bukan cuma persahabatan kalian doang, tapi persahabatan gue sama Dohyon pun bakalan rusak, Won"

Remahan Rengginang //04LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang