Budayakan vote dulu sebelum baca♡
Ketujuh motor sport milik anak Bangtan berhenti dipinggiran jalan kota, tempat yang sudah dijanjikan dengan geng Rude Win's waktu itu, mereka tak lagi menggunakan seragam sekolah, berganti dengan jaket hitam dengan celana Levi's yang biasa dipakai untuk nongkrong.
Memarkirkan motor dengan benar supaya tak ada yang tau kalau disana akan ada perang besar antara dua kelompok rival.
Tempat tersebut ialah lapangan sepak bola yang sudah tak digunakan, suasana yang dingin serta penerangan hanya berupa satu lampu pijar berwarna jingga yang dapat menerangi jalan mereka, namun hal itu tak akan membuat Taehyung ketakutan untuk melangkah.
Dia bersama temannya datang untuk menyelamatkan Sohyun serta membuat geng Rude Win's kembali babak belur.
Taehyung menghembuskan napas dalam, mengecek jam tangan yang dapat menyala dimalam hari, beralih memandang keenam sahabatnya yang menatapnya penuh yakin, Namjoon mengangguk memberi perintah.
" Kita jangan gegabah untuk ini, ingat rencana kita dimarkas. " Peringat Namjoon sebelum mereka berlari kedalam lapangan yang luas.
Namun sebelum yang lain melangkah, Taehyung lebih dulu berlari dengan amarah yang meluap, yang langsung membuat keenamnya berlari menyusul.
Taehyung itu memang begitu, sekalinya gelud langsung nyelonong aja lupa peraturan padahal dia sendiri juga yang ikut nyusun rencana.
Untungnya mereka dapat menemukan Taehyung disebuah tempat yang temaram, akan tetapi keenam cowok itu menganga ketika mendapati Taehyung berdiri tepat didepan mereka dengan kedua tangan mengepal, lalu didepannya ada satu cowok yang terkapar di tanah dengan kepala berdarah.
Jimin yang lebih dulu melangkah lantas menepuk pundak cowok itu tanpa takut, Taehyung menggerakkan kepalanya melirik Jimin dengan kedua mata elangnya, cowok itu terkejut melihat cipratan darah segar dipipi kanan dan dahi Taehyung.
Namjoon mengikuti dari belakang, membalikkan tubuh Taehyung sekali tarik.
Penampilan cowok itu tak lagi sama seperti didepan tadi, jaketnya kotor dengan darah, wajahnya pun juga, napas cowok itu tersengal, namun sudut bibirnya mengeluarkan seringaian kejam yang belum pernah mereka lihat.
Saat itu juga Namjoon mengeraskan suaranya, saking tak percaya apa yang baru saja Taehyung lakukan.
Cowok itu mengguncang bahu Taehyung.
" Lo nggak ngebunuh dia kan?! Jawab gue setan!! " Teriak Namjoon.
Sedangkan Jimin dan yang lain hanya melihat mereka berdua dengan ekspresi tak percaya.
Apa yang Taehyung lakukan sementara mereka mencarinya, belum ada sepuluh menit cowok itu sudah mendapat mangsanya?
" Tae!! Lo nggak bunuh orang kan?! Jawab! " Namjoon menghempas bahu Taehyung yang membuat cowok itu sedikit terhuyung kebelakang, anehnya Taehyung tak mengatakan apapun selain senyuman kejamnya.
Tak lama Terdengar sebuah kekehan lembut dari mulutnya, kedua tangannya perlahan terangkat menunjukkan bekas darah segar menempel pada telapaknya.
" Gue nggak ngebunuh... Dia yang cari mati sama gue, hahahaha!! Gua ladenin aja, orang kaya gini ni-- " telunjuknya mengarah ke cowok yang terkapar itu lantas kembali menatap keenam sahabatnya, lalu tersenyum menampakan giginya seolah hal yang ia lakukan bukanlah kesalahan besar. " Pantes dianter ke neraka, ya nggak? "
Jungkook dan Yoongi tak mendekati cowok yang terkapar itu, berniat memeriksa apakah detak jantungnya masih ada atau tidak.
" Dia masih hidup bang, ini cuma luka biasa " Ucap Jungkook sambil melepas tangannya dileher cowok yang diketahui bernama Yuda, anak buah Vero yang katanya nggak jago beladiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not, UNDERSTAND? [✓]
Teen Fiction#Under Revision Kim Taehyung Version✓ No plagiarisme! He's the strange and sweetest boyfriend that is only mine- Kim Sohyun © Violla-ssi May, 16 2021 - Sept, 19 2021