Here we go again~
Happy reading.
Jihoon sedang berada di Jepang. Hampir seminggu Hyunsuk hanya bekomunikasi dua kali dengan Jihoon, terakhir Hyunsuk mengobrol, Jihoon meminta maaf karna sudah membuat Hyunsuk cemas karna jarang dapat waktu untuk sekedar menghubunginya. Meski kecewa, Hyunsuk mengerti akan kesibukan Jihoon, syukur-syukur uda dikabarin pikirnya.
Pembicaraan waktu itu pun tidak berlangsung lama karna Jihoon harus segera kembali pada pekerjaanya, dan dia berjanji pada Hyunsuk untuk cepat menyelesaikan projectnya agar dapat segera berjumpa kembali.
Hyunsuk saat ini sedang berada di rooftop kampusnya, menghela nafas lelah, dia semakin dilanda rindu, bagaimana tidak ditinggalkan hampir seminggu lebih lamanya wajar jika dia merindukan kekasihnya. Apa yang sedang dia lakukan sekarang? Apa dia sudah makan?. Sibuk dengan pikirannya hingga tak menyadari kehadiran seseorang yang mencoba menghampiri dirinya.
"Hyunsuk, apa yang kau lakukan disini saat jam makan siang?".
Suara lembut terkesan tegas, sekaligus suara mengerikan dalam hidupnya terdengar dari balik pintu rooftop kampus. Hyunsuk menghela nafas, kenapa dia harus bertemu dengan Byonggon di saat seperti ini, padahal saat ini Hyunsuk tidak sedang mood untuk mengobrol dengan siapapun dia hanya ingin sendiri.
"Aku hanya mencari udara segar" sahutnya.
"Tampaknya kau sedang gelisah, apa ini karna pacarmu?" Byonggon mendekati dirinya ikut duduk di bangku bersebelahan dengan Hyunsuk.
"Tidak ada. Kami baik-baik saja" kata Hyunsuk tersenyum manis.
"Dia perhatian, lemah lembut, menyenangkan" tambahnya.
Byonggon masih tersenyum. Dia terlihat akan segera mengeluarkan bisa yang mematikan. "Aku ikut bahagia jika kau bahagia. Tapi, aku tak melihatnya menjemputmu seminggu ini?".
Senyum Hyunsuk masih mengembang. "Dia lagi di Jepang ada pekerjaan yang mengharuskannya kesana langsung".
"Wah.. Jepang yah, pasti dia sedang bersenang-senang sekarang".
Emosi Hyunsuk terpancing. "Atas dasar apa kau berkata seperti itu!? Kalau kau ingin menjelek-jelekan Jihoon didepanku, maaf aku tidak akan terpengaruh!" katanya kesal.
Alis Byonggon menaik geli. "Kau terpengaruh suk, percuma menyangkal. Laki-laki mana yang rela melewatkan hiburan yang tersedia disana, aku yakin dia pasti mencobanya".
"Dia bukan orang yang seperti itu".
"Ia begitu". Byonggon megangguk sok tahu, dan dengan penuh kemenangan, Byonggon keluar dari rooftop.
Memangnya dia pikir dia siapa? Sok tau! Hyunsuk nyaris menjerit frustasi. Byonggon benar-benar telah membuatnya kesal hari ini.
Jihoon bukan orang yang seperti itu.
Sampai kapanpun dia tidak akan membiarkan Byonggon merusak hubungannya dengan Jihoon. Sampai kapanpun!.
***
Jihoon paling benci matahari pagi. Terutama yang langsung menyinari wajahnya saat tidur, dia rasa semua orang di dunia ini setuju dengannya. Mengerang jengkel, memaki pagi yang datang cepat, Jihoon mencampakkan selimut bergerak menuju kamar mandi.
Matanya terpejam. Dia masih mengantuk!!.
Dia baru tidur dua jam lalu dan masih mengantuk dan sangat lelah. Nyaris selama di Jepang, dia hanya tidur kurang dari lima jam karena harus mengejar deadline kerja sama proyek dengan perusahaan game. Sesekali dia berusaha mencuri waktu untuk mengabari Hyunsuk disela kesibukannya. Laporannya tiap hari sama: "Byonggon selalu mengganggu ku". Jihoon akan mengurus pria itu saat dia kembali dan punya waktu tentunya karna saat ini dia sedang sibuk pekerjaan kantor. Tak heran mengapa dia terlihat sangat berambisi dan masih bisa hidup sampai saat ini dengan kondisi seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Neighbor
Fanfiction21+⚠️ DEWASA⚠️ Yang masih belom cukup umur, ini bukan bacaan yang tepat untuk kalian. BXB (Jangan baca kalau tidak suka) Tetangga laki-laki yang tinggal disebelah apartment choi hyunsuk pandai sekali berciuman. Kesalnya ketika mereka sedang bersama...