O8

280 46 4
                                    

"Di saat gue nggak suka sama sifatnya itu, cewe lain ngehibur gue."

.

.

.

"Kak ini," ucap adik kelas itu sambil memberikan sebuah plastik berisi roti mocha dan susu cokelat untuk Jeslyn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak ini," ucap adik kelas itu sambil memberikan sebuah plastik berisi roti mocha dan susu cokelat untuk Jeslyn. Jeslyn diam, tidak mengambil roti dan susu itu.

"Ini buat Kak Jeslyn," kata adik kelas itu.

"Dari kamu?" tanya Jeslyn masih bingung.

"Ehm.. bukan Kak. Ini dari-"

"Gue,"

Jeslyn menoleh dan mendapatkan Ravindra yang sedang berdiri di dekatnya.  Ravindra menerima roti dan susu yang dipegang adik kelas itu dan mengucapkan terima kasih. Kemudian adik kelas itu pun pergi meninggalkan Ravindra dan Jeslyn.

"Nih ambil, rezeki jangan ditolak. Lagipula lo belum sarapan kan?" ucap Ravindra menarik lengan Jeslyn kemudian memberikan roti dan susu cokelat itu.

Tiba-tiba Jeslyn merogoh sakunya dan mengeluarkan selembar uang dua puluh ribu, "Nih, gue gantiin. Lain kali, lo gak usah beliin gue makanan kayak gini lagi. Kita gak ada hubungan apa-apa jadi tolong stop berurusan sama gue. Kalau masalah jaket lo, tenang gue bakal balikin besok."

"Jes, gue ikhlas anjir. Gue kagak mau terima, kalau lo balik-balikin duit gitu." ujar Ravindra tak terima.

"Ya udah nih, gue gak akan ambil makanannya."

"Eitss... Jangan gitu dong. Niat gue baik nih. Gue denger lo belum sarapan. Kalau soal jaket, itu mah kagak dibalikin juga gue ikhlas." kata Ravindra sembari menahan lengan Jeslyn yang tadi ingin pergi, lebih tepatnya kabur.

"Gue ambil kalau lo mau terima duit gue,"

"Ck, oke-oke. Nih makanannya, mana duit lo?" kata Ravindra yang memilih mengalah.

"Thanks,"

"Lain kali kalau gue kasih lo makanan lagi, nggak perlu diganti ya. Gue serius mau perjuangin lo, kagak main-main. Kasih gue waktu sebulan aja buat perjuangin lo. Kalau sampai nanti lo masih risih sama gue, gue nggak akan ganggu lo lagi."

Belum sempat Jeslyn jawab, Pak Muwardi datang sembari berkata, "Ravindra! Kamu kelas Multimedia kenapa ada di lorong Akuntansi?"

"Aduh, Pak. Baru datang jangan teriak-teriak dong. Kasian cewe saya nih kaget dengar suara Bapak. Harusnya salam dulu Pak. Biar lebih berkah," ujar Ravindra.

"Berani kamu lawan saya?"

"Berani, Pak. Kan ada Bapak saya,"

For your information, ayah Ravindra itu pemilik SMK Prawida.

Ravindra & Jeslyn [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang