Ravindra & Jeslyn [ONGOING]

14

"Kalau ke Ravin baper?"

.

.

.

Bruk... Tak sengaja tubuh Jeslyn menabrak seseorang.

"Eh sorry-sorry gue gak liat, kakinya keinjek tadi maaf." ucap Jeslyn.

"Santai aja gak perlu minta maaf,"

"Ya tetep aja gue gak enak,"

"Kayak sama orang asing aja,"

"Ya kan gue gak terlalu kenal lo, jadi lo masih orang asing di mata gue. Eh kok lo disini?" tanya Jeslyn baru sadar kalau orang didepannya itu adalah Jeno.

Jeno terkejut melihat Jeslyn yang berlinang air mata, "lo nangis?"

"Nggak, gue nggak nangis. Lo ngapain di sini?" ujar Jeslyn sembari menghapus air matanya.

"Ayah gue ada urusan di sini jadi gue temenin," jawab Jeno.

"Ayah lo berbisnis sama ayah gue?" tanya Jeslyn.

"Kerja sama lebih tepatnya,"

"Oh,"

Hening. Tak ada satupun dari mereka yang angkat bicara. Agak canggung dua orang yang memakai seragam sekolah bertemu di gedung kantor. Apalagi mereka belum terlalu kenal.

"Lo mau pulang?" akhirnya Jeno mencoba membuka percakapan. Namun, Jeslyn hanya menjawab lewat anggukan.

"Naik apa?"

"Gak tau, mungkin taksi?" jawab Jeslyn asal.

"Emangnya lo berani naik taksi?"

"Nggaklah, lo mau antar gue? Yaudah ayo, gak usah basa-basi." ucap Jeslyn gemas. Sebenarnya Jeslyn kepedean, tapi lumayan kan jika Jeno benar-benar mengantarnya pulang. Jika dilihat-lihat, Jeno tampan juga. Oke fokus Jeslyn, kamu cuma mau numpang pulang.

"Pede banget haha... Tapi ayo," jawabnya.

"Nahkan, lo emang mau antar gue pulang." ujar Jeslyn.

"Gue bawa mobil, lo gak akan kehujanan." ujar Jeno random.

"Siapa yang nanya?"

"Siapa tau lo tanya dalam hati," ucap Jeno sembari terkekeh.

"Jen, cringe tau ga?"

— · —