Happy Reading
Tuk!Lemparan dari kaleng bekas bir itu memasuki tong sampah dengan tepat. Bersandar pada ranjang dengan tubuh menghadap pintu balkon yang dibiarkan terbuka.
Angin dingin malam disertai aroma petrichor setidaknya bantu ia sedikit redakan amarahnya. Setidaknya hujan deras disertai petir bersahutan diluar sana menggambarkan perasaan yang ia alami saat ini.
Kecewa, sedih, marah.
Semua tercampur menjadi satu hingga buat tubuhnya tremor. Nafas memberat dengan tenggorokan tercekat dan kepala yang mendadak pening.
Ledakan emosi yang masih Felix coba redam dengan menghabiskan berkaleng-kaleng minuman beralkohol didalam kamarnya.
Ia masih cukup waras untuk mengunci pintu kamarnya agar kedua orangtuanya tak curiga. Biarlah untuk malam ini ia menjadi bajingan brengsek yang mabuk-mabukan karena patah hati.
"Mommy kok jadi kepikiran kalo Hyunjin ada yang lain ya, Lix?"
Terlintas perkataan mommy beberapa bulan yang lalu. Ia tertawa masam mendapati apa yang dicurigai mommynya ternyata benar.
"Kenapa harus Jeongin?" Lirihnya sarat akan luka.
Sungguh, ia bersumpah perasaannya benar-benar hancur sekarang.
"Kenapa mesti Jeongin?" Gumamnya lagi.
"Kenapa lagi-lagi Jeongin?! Kenapa mesti sahabat gue?! Brengsek!"
Jeongin terbangun diranjangnya kala sinar mentari ganggu tidurnya. Ia menghela nafas mendapati dirinya telah berada dikamarnya.Ia masih ingat jika semalam ia ketiduran dimobil Hyunjin setelah menangis dan berdebat dengan Hyunjin.
Ia mengusap wajahnya kasar.
Begini ya rasanya terjebak hubungan cinta segitiga dengan sahabat sendiri.
Drrrt! Drrrt!
Ia menolah kala ponsel diatas nakas bergetar. Dengan enggan ia meraih benda itu dan mendapati pesan dari Hyunjin disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
It Ain't Me
FanfictionFelix mencintai Hyunjin, kekasihnya. Tapi bagaimana jika Hyunjin justru mencintai sahabat kesayangan Felix? Warn : BxB Homophobic stay away! -- By : Zee Charl © 22 May 2021